"Lo kaptennya?" Boy menunjuk dengan dagu menantang Tom.
"Kenapa?lo takut kan?"Tom menimang-nimang bola yang dipegangnya.
Setelah pelajaran olahraga anak laki-laki kelas XI Ipa 5 memang suka bertanding seperti sekarang.Namun,kali ini sedikit beda.jika biasanya biasa disebut permainan.tapi,kali ini bahkan lebih panas dari sekedar permainan.Boy dengan anggotanya dan Tom dengan anggotanya.
"Mad ngapain lo berdiri disana?"kata Boy menunjuk cowok bernama lengkap Madroni tersebut.
"Ogah gue ikut lo.pelit! Mending disini sama Tom"cibir Mad.
Boy tersenyum sinis memandang siapa saja anggota-anggotanya.bagaimana Jika dirinya kalah.didepannya yang ikut Timnya Tom anak basket.sial!
"Ayo kita mulai Boy"bisik seseorang disebelahnya.
"Bentar gue lagi konsentrasi"jawab Boy pelan.sebenarnya ia takut harga dirinya jatuh jika kalah dari Tom.tapi,ia sudah terlanjur menantang saudara tirinya.
"Ayo kita mulai"ucap Tom lantang.
"Stop....." teriakan seorang gadis menginterupsi.semua mata mengarah pada gadis berambut pendek dan memakai bandana tengah berdiri ditengah lapangan menatap mereka.
Gadis itu meningsingkan lengan kaos olahraganya dan mendekat dua langkah kekerumunan para cowok.
"Lapangannya mau kepake kelas gue"kata gadis itu membuat raut wajah yang mendengar sontak murung seketika.kecuali Boy,cowok itu sedikit senang mendengarnya.malaikat penyelamatnya selalu datang diwaktu yang tepat.Thanks!
Kedua tim yang terbentuk percuma itu segera meninggalkan lapangan.hanya menyisakan Boy sendiri.Kayla baru saja berbalik badan dan hendak melangkah.namun terhenti karena kata-kata Boy.
"Kay masih bisa baca pikiran BoY"
Kayla tersenyum dan melangkahkan kakinya segera menjauhi Boy.
...
"Boy sakit?"tangan mungil Kayla kecil memegang kening Boy.hanya beberapa detik lalu ditariknya kembali.
"Kening Boy panas.Boy sakit"
Boy kecil menggeleng lemas.
"Nggak ko""Bohong.kayla tau makanya kayla datang kesini.kayla nggak mau ngajakin Boy main kok.Kayla mau jadi dokternya Boy"
Boy kecil melebarkan matanya.mendengar kata-kata dari Kayla membuat bibirnya mengulas sebuah senyum.
"Kayla bisa baca pikiran Boy?"
"Bisa.makanya Kayla dateng"
...
Jam dinding sedang memainkan jarumnya.Tom merebahkan dirinya di atas kasur lembut.sementara itu disisi lain nampak Boy sedang duduk dan sibuk dengan buku-buku.
Tom memperhatikan Boy sedari tadi.ia melihat-lihat benda di kamar barunya itu.ada banyak lukisan di dalam ruangan itu.
"Boy,lo suka nglukis?"tanya Tom.ia bangkit dan melihat dari dekat lukisan-lukisan itu.
"Iyaa dong"
"Biasa aja sih"
"Eh,ya udah lo yang nanya lo sendiri yang keki.labil lo"
Boy kembali mengayunkan pensilnya pada sebuah buku.
...
Pagi hari di sekolah.Kayla berdiri di depan kelasnya menatap ke arah kelas Boy.sepertinya ia sedang menunggu kedatangan cowok itu.
Seorang melintas didepan matanya,dan seketika itu kakinya ia gerakkan maju mendekati orang itu.kayla memegang pundak orang itu.
"Apa kabar Boy?"tanya kayla dengan senyum kecil yang penuh arti.
"Lepasin!pergi lo.pergi sana"teriak Boy pada gadis itu.wajahnya pucat ketakutan.
Gadis itu melangkah maju langkah demi langkahnya makin membuat Boy cemas.
Tiba-tiba Tom datang dan menengahi keduanya.
"Ada apaan ini,pagi-pagi udah ribut" ujar Tom.
Ini kesempatan untuk boy,ia mengusap keringat di keningnya lalu masuk kedalam kelas.sementara itu kayla mendorong Tom dan pergi meninggalkan cowok itu.
"Dasar..."gerutu Tom.
Tom masuk kedalam kelasnya.disana,sudah ramai oleh penghuni kelas dan di baris terakhir sudah ada Boy terduduk sendiri.ia menghampiri saudara tirinya itu.
"Dia...siapa sih?"tanya Tom penasaran.
"Lo nggak usah kepo"jawab Boy kesal.
Wajah Boy terlihat begitu takut dan Tom tak berani melanjutkan pertanyaannya,sampai bel berbunyi.
...
"Fresya kamu mau kemana?"tanya cahaya sahabat barunya itu."Perpus,mau ikut ngga.aku pengen nyari buku biologi".jawab fresya
"Iya deh..."
Dua sahabat itu berjalan menuju perpus yang terletak di belakang dan bersebelahan dengan uks,di sana iya. saat fresya dan cahaya sampai didepan uks ia mendengar ada yang sedang membicarakan Boy.
Ia menghentikkan langkahnya sementara itu telinganya masih tetap jeli."Guys,apa gue menakutkan ya?"tanya kalya.
Dua orang yang juga berada disana memperhatikan kayla setelah mendengar kalimat itu.
"Lo lagi ngatur strategi untuk Boy?"tanya salah satu dari mereka.
Tiba-tiba cahaya memanggil fresya dari dalam perpus.dan ia pun segera masuk kedalam ruangan itu,takut kalau-kalau mereka tahu ada yang sedang nguping.
Setelah memilih buku, mereka pun duduk untuk membacanya.pikiran fresya masih penasaran dengan percakapan tiga orang di dalam uks tadi.strategi ,apa yang sebenarnya mereka bicarakan.fresya menatap sahabatnya yang sedang membaca buku.haruskah ia bertanya padanya.
"Cahaya....kau kenal boy seberapa jauh?".tanya fresya penasaran.
"Hmm....hanya sebatas teman satu kelas saja".jawabnya dengan wajah datar.
"Kamu tahu anak perempuan yang selalu menghampiri boy itu?rambutnya pendek sebahu".
"Tunggu,maksud kamu kayla".
"Aku tidak tahu namanya,ya mungkin dia"
Siapa dia?.cahaya melanjutkan bacaannya.sementara disebelahnya,fresya masih kebingungan dan dia merapikan buku didepannya lalu melanjutkan bertanya.
"Tadi aku lihat dia ada di uks.apa kah yang namanya kayla itu dia".tanya fresya kembali.
"Iya kalau itu tidak salah lagi.dia kayla kelas XII 1 Ipa,dia pengurus uks .anggota PMR juga".jawab cahaya dengan penuh keyakinan.
Fresya menghela nafas panjang.dia merasa penuh keanehan pada Boy.anak kelas XII,kayla.
Siapa kamu,kayla?.....apa aku mengenalmu......
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Tom and Boy [ Completed ]
Teen FictionBagaimana rasanya mencintai kembaran sendiri? Bagaimana rasanya mencintai sahabat sendiri? Lalu,sanggupkah tuk berpisah dengan orang yang sangat kita rindukan? Fresya Mill dan ceritanya...