"Fresya!"teriak cahaya sambil berlari kecil menghampiri fresya dari gerbang utama.fresya menoleh dan tersenyum ia menepuk pundak cahaya.
"Gak usah lari-lari nggak cape apa lo?".
Cahaya masih mengatur nafasnya sejak larinya itu berhenti.ia menggandeng lengan fresya lalu melangkah menuju kelas bersamaan sambil terus berbincang.
"Lagi semangat tau gue"
"Nape? Habis jalan ama fajar ya"sindir fresya sekenanya.tak peduli dengan wajah tersinggung cahaya.
"Apaan sih kaya nggak ada yang lain aja"
"Heheh sorry"pinta fresya.
Mereka melangkah dengan sedikit bersenandung.menuju kelas yang letaknya sedikit agak kebelakang.saat memasuki kelas mereka langsung duduk dibangku mereka karena bel masuk sudah berbunyi.sepuluh menit setelahnya guru pkn mereka masuk dan langsung menyampaikan materi.
Pelajaran yang sungguh perlu menahan kantuk itu terasa sangat lama berlalu.ternyata benar kata orang, pelajaran yang sulit itu pelajaran yang kalau sedang dibahas malah menimbulkan kantuk.entah itu kenyataan atau hanya dirasakan oleh fresya.
Saat bel istirahat berbunyi fresya berdiri hendak ke kantin dengan cahaya.tapi tiba-tiba boy sudah berdiri dihadapannya dan menanyakan apakah fresya mau pergi kekantin dengannya.fresya mencoba untuk menahan getaran hatinya.ia tak ingin terlihat luluh dihadapan boy.lalu setelah berpikir agak lama fresya mengangguk sambil berjalan keluar kelas beriringan dengan boy.
Di perjalanan menuju kantin tadi memang tidak ada pembicaraan sampai mereka sudah berada di meja kantin.fresya duduk sambil memandangi punggung boy yang sedang memesan makanan untuk mereka berdua.
Buru-buru fresya mengalihkan pandangannya karena boy sudah berbalik dengan tangan memegangi nampan.dua porsi bakso dan es teh manis sudah berada di depan mereka.fresya memegang garpu lalu menusukkannya kesatu bakso lalu memakannya.
Saat makanan mereka sudah habis dan hanya tersisa es teh manis saja,barulah boy membuka pembicaraan.
"Sya,minggu ini ada acara nggak?"
Fresya menggeleng.matanya sejak tadi tak bisa lepas memandang wajah rupawan boy.
Andai saja orang itu tahu sedari tadi fresya berusaha menetralkan perasaannya."Kenapa emang"tanya fresya
"Hmm...kita jalan yuk"
"Hah? Jalan ? Kemana ? Ngapain?" Mulai deh fresya bersikap galak lagi.boy mencoba menenangkan gadis dihadapannya.ia kemudian menjawab.
"Ada deh"
Rupanya fresya masih membayangkan kata "jalan" yang diucapkan boy tadi.buktinya sekarang bibirnya sesekali mulai mengulas sebuah senyum tipis.rasanya ingin sekali fresya menjerit pada semua orang yang berada di kantin.memberitahukan kebahagiaannya.meskipun ia berpenampilan seperti cowok tak dipungkiri kalau ia juga bisa merasa sebahagia ini karena cowok.
"Gimana lo mau kan?"
Fresya hanya bisa mengangguk mencoba bersikap seperti dirinya.sikap aneh yang selalu tercipta saat sedang bersama boy.ia hanya mematung sambil mengalihakan pandangan
pada objek yang lain seperti jalan yang menghubungkan kantin dengan parkiran,siswa-siswi yang sedang bergurau sampai mamang tukang es.Boy berdeham mencoba membuat fresya kembali memperhatikannya.ia membetulkan topi berwarna putihnya itu lalu berdiri.
"Sya udah mau bel nih.balik yu"
"Oh. Iya yu"
Setelahnya mereka pergi kembali ke kelas.saat sampai didepan taman seseorang menghentikan keduanya.orang itu bertolak pinggang dihadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tom and Boy [ Completed ]
Teen FictionBagaimana rasanya mencintai kembaran sendiri? Bagaimana rasanya mencintai sahabat sendiri? Lalu,sanggupkah tuk berpisah dengan orang yang sangat kita rindukan? Fresya Mill dan ceritanya...