9

18 5 0
                                    

Keesokan harinya fresya malas-malasan melangkahkan kakinya menuju kelas.di ambang pintu ia menabrak seorang yang juga penghuni kelasnya.

"Woy...jalan tuh pake mata.main nabrak aja lo".kalimat yang penuh kekesalan itu otomatis membuat fresya sadar siapa dia sebenarnya.

"Ck" Fresya malah berdecak kesal mengabaikannya.

"Minta maaf kek apa kek.huh...kesel"Seru Boy penuh penekanan.

Fresya membalikkan badannya.ia mendorong Boy dengan kuat hingga tubuhnya terpental menabrak bagian pintu lain.
Cowok iu mengerang penuh kesal mengalihkan tatapan penuh fokus pada gadis itu.sedangkan Boy maju tiga langkah mendekati gadis dihadapannya itu.tak mau kalah Fresya ikut maju hingga mereka saling adu tatap.keduanya bersamaan mengepalkan tangannya masing-masing.tanpa pikir panjang Fresya menendang kaki kiri Boy dengan keras hingga Boy terjatuh.gadis itu teriak girang seperti orang yang mendapat voucher belanja senilai 2 juta.

"Aduh.......sialan lo"

"Fiuhh...olahraga pagi yang melelahkan.gue jadi laper.ke kantin ah..."ujar Fresya seolah-olah keningnya penuh keringat.

Fresya melangkah keluar kelas meninggalkan lawannya pagi itu menuju kantin.disana ia memesan nasi dan melahapnya.
Sementara Boy,dia memegangi kakinya itu sambil memikirkan bagaimana caranya membalas perlakuan gadis aneh itu.menatap teman-temannya yang berhamburan masuk ke kelas. Tak lama kemudian wajah kesalnya itu berganti jadi senyum licik sepertinya ia menemukan caranya.

Bel masuk berbunyi semua siswa-siswi memasuki kelas masing-masing.pelajaran Fisika menyambut kelas XI 5 IPA pagi ini.di tengah jam pelajaran Ibu Roya mengadakan kuis.dibagikannya lembaran-lembaran soal itu kepada siswa.waktu 20 menit untuk sepuluh soal itu sangatlah kurang tapi tidak bagi Boy dan Tom.meski baru beberapa minggu belajar dikelas itu,Tom tidak mau ketinggalan dengan teman-temannya yang lain.ia mampu mengerjakan soal itu dengan cepat.Ibu Roya memukul meja yang menandakan bahwa semua lembar jawaban harus segera dikumpulkan tidak ada lagi toleransi.semua siswa histeris.dirapikan semua kertas itu dan sebelum pergi bu Roya mengumumkan sesuatu pada muridnya.

"Hasil akan diumumkan di papan mading.dan bagi yang nilainya paling besar boleh ikut seleksi osn Fisika".

Mendengar kata osn membuat Boy teringat akan sesuatu di masa lalu.

"Boy....gimana kalau kita bikin janji " kata-kata itu keluar dari mulut mungil itu.

Di barisan bangku kantin.dua sahabat itu saling menatap satu sama lain.di temani tetes-tetes air hujan yang menambah kesejukan hari itu.

"Janji apa sih? Aku curiga deh " jawab Boy.

"Yang kalah seleksi osn harus mengabulkan keinginan yang menang"

"Oke . Siapa takut.denger ya Kayla Safary. Aku pasti menang"

"Hahaha...lihat saja nanti.Bramasta Okta Yanjie"Senyum sumringah yang keluar dari kalimat itu sangat akrab dimata Boy.

Dia menyesali janji yang dulu di buatnya.pikirannya melayang-layang menembus ingatan yang selalu mengarah pada hal yang sama.bagaimana mungkin sesuatu yang indah pada akhirnya menghasilkan penyesalan.rasa sakit yang kini dirasakannya karena kehilangan sosok orang yang dulu menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.pelengkap jati dirinya.cinta pertama yang sekarang entah ada dimana.ia menyesal mengapa dulu ia tak menyatakan rasa cintanya pada sahabatnya itu.tapi kini orang yang masih sama telah mengalami perubahan seratus delapan puluh derajat.Apa Boy sudah benar?dengan menjadi dingin pada Kayla.Apa Boy sudah benar?dengan membohongi hatinya.

Bunyi bel tanda pergantian pelajaran itu sontak membuyarkan lamunan Boy pada masa lalunya.Guru bahasa inggris nya itu sudah memasuki kelas.

...

Tom and Boy [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang