Lo suka cowok yang bisa main musik? Gue cemburu
Boy keluar dari kamar yang ditinggali fresya dan tantenya.sambil memegang gitarnya ia naik ke atas tangga hendak menuju kamar.sampai didepan pintu tom menghadangnya.dengan tatap penuh tanya.
"Apa?"kedua alis boy terangkat.
"Lo suka sama fresya?"boy tersenyum mendengarnya.
"Hmm...gimana ya?"ledek boy.mukanya dibuat seolah-olah sedang berpikir keras menemukan sebuah jawaban.dengan raut wajah yang kesal tom masuk kekamar dan langsung berbaring dikasurnya.
Boy terkekeh melihat tingkah lucu tom iapun masuk dan meletakkan gitarnya lalu berbaring.diambilnya ponsel diatas nakasnya lalu boy mengetikkan sesuatu disana.
Boy : ada yg jual jamu jealous,
guys?Boy memejamkan mata sambil menunggu jawaban.sementara tom di kasur lainnya mengambil ponselnya yang bergetar.ia menatap boy lalu mengetikkan balasan.padahal dekat tapi mereka malah asik berdebat lewat handphon, dasar.
Tom : gundul.suara nggak oke
Aja pake nyanyiBoy membuka matanya setelah mendengar bunyi balasan dari ponselnya.
Boy : galau tingkat tinggi
Tom : bilangin papah nih
Boy : idih...papah siapa
emang?gue bilangin
Mamah lo.
Tom : mamah siapa emang?Satu detik. Dua detik...tidak detik keduanya saling pandang lalu tertawa terbahak-bahak.sudah lama mereka menantikan momen seperti ini dimana mereka tertawa bersama tanpa harus memendam kekesalan.
Saat asik tertawa ponsel mereka secara bersamaan bunyi.Bayu : ya allah itu mamah
Papah aku..:-(
Diding : kulo ibu mu le...
Bayu : bukan...
Wisnu : aku ibunya...Kembali tom dan boy tertawa melihat percakapan teman-temannya.
...
Pagi hari dirumah orang lain membuat gadis yang berambut kuncir kuda itu terlihat rapih.gimana ya,meskipun rumah itu nyaman rasanya tidak enak aja kalau harus tinggal.apa lagi fresya selalu terbayang akan pertengkarannya dengan boy.Matahari menyembul dari tempatnya menerangi luasnya bumi.melihat dan merasakan pagi yang hangat dengan berdiri di taman sangat menenangkan.ia memejamkan matanya membayangkan kejadian kemarin.mengingat apa saja benda yang tidak bisa ia selamatkan dari lalapan si jago merah itu.
Aduh....gue nggak bisa sekolah nih.seragam,tas,buku,semuanya hangus karena kebakaran kemarin.
Pukul enam lewat lima belas menit mereka baru saja bangun.kesana kemari berebut kamar mandi.dengan secepat kilat mereka turun terburu-buru.
"Eh...eh...eh.!sarapan dulu."cerocos mamahnya diruang makan.
Boy mencomot roti isi dimeja makan dan langsung memasukkannya ke mulut.
Tak lupa mencium tangan lalu keduanya keluar menuju mobil yang sudah disiapkan.Saat hendak masuk kemobil langkah tom terhenti iapun menyadari adanya seseorang yang harus ia temui.
"Fresya"panggilnya.lalu yang dipanggil pun menghampiri.
"Gue berangkat dulu ya"sambungnya.
"Iya udah sana telat loh"balas fresya mengingatkan.sesekali pandangan gadis itu tertuju pada cowok yang sekarang berdiri di samping mobil hijau.
Fresya melambaikan tangan saat tom dan boy berangkat.ia harusnya bisa ikut ke sekolah juga hari ini.ia pun melanjutkan kegiatannya.
Tante mei keluar kamar dan bertemu dengan sang nyonya pemilik rumah.ia terus saja merasa canggung.ia mengedarkan matanya keseluruh isi ruangan itu.karena menangis kemarin matanya tidak sekalipun melihat sesuatu disana.raut wajahnya berubah saat melihat sebuah foto keluarga.mas...yanji..,batinnya berseru.dia sangat yakin melihat gambar bahwa itu adalah kakaknya.Rita melihat kearah mei lalu bertanya aneh.
"Kenapa?"
Perempuan itu terkejut lalu tersenyum memperhatikan rita.
Belum yakin jika tidak bertanya ia pun akhirnya bertanya."Hmm....saya seperti pernah melihat orang itu"tangannya menunjuk foto keluarga"apa dia suami anda"lanjutnya.
Wanita itu mengangguk tanda setuju.
"Dimana dia nyonya.saya ingin menyampaikan terima kasih"sahutnya berpura-pura.perempuan dihadapannya tersenyum sambil berkata.
"Dia lagi di luar negeri "
"Oh..."
Setidaknya aku tidak bisa melihatnya sampai beberapa hari.setelah itu aku harus cepat pergi dari sini.
Dua perempuan yang sebaya itu duduk ditempatnya masing-masing untuk sarapan.
...
Pak ikin keluar dari kelas XI 5 IPA sambil membawa laptopnya karena bel istirahat pertama sudah dibunyikan.semua penghuni kelas tersebut keluar menuju tujuan masing-masing ada yang ke kantin,wc,atau ke koperasi.Boy dan tom melangkah hendak keluar.namun,baru tiga langkah ia berhenti karena bola yang mengggelinding kearahnya.
Bola itu diambil tom lalu dilempar kembali kearah teman-temannya."Maen yuk"ajak bintang,salah satu teman kelasnya.
Boy berkacak pinggang.
"Siapa takut"."Yang kalah traktir jajanan dikantin" celetuk madroni dari pojokan.
"Hahaha....siap-siap aja lo pada traktir gue"senyum boy menyombongkan diri.
Dilapangan belakang yang tadinya sepi kini ramai oleh anak-anak yang sedang bermain futsal.bahkan banyak para siswi kelas sepuluh yang antusias menonton pertandingan itu.karena apa,tentu saja tom.
Satu gol berhasil dicetak oleh madroni dan kawaan-kawannya.beberapa lama kemudian tambahan score pun berhasil didapat kembali oleh mereka.
Nafas boy tersengal-sengal apalagi ditambah menyaksikan teman-temannya yang sedang menikmati makanan.
Boy berdecak lalu meneguk kembali air mineralnya.
"Ah...tom kenapa sih lo pake acara ikut tim madroni segala.kan gue jadi kalah"seru boy menyalahkan.Yang lain tertawa melihat ekspresi boy yang kesal.
"Kalah mah kalah aja kali"sahut mereka yang melahap somay.Kantin diujung kiri penuh dengan anak-anak cowok kelas sebelas IPA 5.saat boy hendak membayar traktiran seseorang menumpahkan minuman ke baju boy.cewek itu mengelap bagian yang kotor dengan kedua tangannya.
"Aduh...maaf banget ka.nggak sengaja"gadis itu masih kelas sepuluh ternyata.
"Iyaa nggak papa kok"
Setelah mendapat kata maaf dari boy cewek itu pergi melaluinya.boy tersenyum mengingat sesuatu.
Ada cewek yang ceroboh...mirip kamu kay...
Aku kangen kamu..boleh kay?...
Yuk...vote dan komennya
Salam,Indri Yani
Sampai ketemu bagian selanjutnya.:):):):):)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tom and Boy [ Completed ]
Fiksi RemajaBagaimana rasanya mencintai kembaran sendiri? Bagaimana rasanya mencintai sahabat sendiri? Lalu,sanggupkah tuk berpisah dengan orang yang sangat kita rindukan? Fresya Mill dan ceritanya...