Sweet Grim

4.8K 50 2
                                    

Jiwa manusia ibaratkan setitik cahaya yang jika ditepuk sedikit saja, akan sirnah selama-lamanya.

Namaku Jeon Jung Kook dan aku terlahir sebagai manusia biasa.

Lebih tepatnya dulu aku seorang manusia biasa.

Saat aku lahir, ibuku membunuhku dan dialam baka semua jiwa mengasihaniku dan memohon kepada dewa agar memberiku anugrah, bukan sebuah renkarnasi.

Akhirnya aku dibawa kembali kedunia oleh seorang dewa. Dewa yang dikutuk menjadi seorang pencabut nyawa.

***

Kau ditempatkan ditempatmu sekarang, bukanlah sebuah kebetulan.

"Selamat ulang tahun yang ke 20 Jeon Jung Kook kita!" Sorak semuanya, mereka semua berkumpul disini sebuah dimensi yang tak kasat mata, yang ku sebut rumah.

"Lama-lama rumahmu makin sempit saja, kau mau ikut dengan ku tidak? Sekarangkan sudah besar." Kata Dong Wook hyung.

"Ais jangan ganggu dia, biarkan Jung Kook memilih jalannya." Kata Pak Kwon sambil menyentil dahi Dong Wook hyung.

Pak Kwon adalah dewa yang aku bicarakan sebelumnya, ia yang membawaku kembali kedunia fana ini dan merawatku seperti seorang ayah. Mengajariku berbagai hal mengajakku tinggal dirumahnya yang hanya seorang pencabut nyawa dapat melihatnya.

Letak rumahnya tepat disamping gereja, hamparan  rumput yang luas orang akan mengira itu bagian dari pemakaman. Tapi sebenarnya ada mantra yang bisa membuka pintunya.

Diumur 20 ini aku resmi menjadi seorang pencabut nyawa, jujur semalam aku sampai tak bisa tidur dan tepat tengah malam ini semuanya berkumpul dirumah pak Kwon untuk merayakan ulang tahunku sekaligus jabatanku.

Menjadi seorang pencabut nyawa tidak lah mudah pak Kwon selalu menahesatiku dan memberikan tips-tips saat menghadapi jiwa-jiwa yang tak rela meninggalkan dunia ini.

Menjadi seorang pencabut nyawa tidak lah mudah pak Kwon selalu menahesatiku dan memberikan tips-tips saat menghadapi jiwa-jiwa yang tak rela meninggalkan dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini pacarmu?" Tanya Dong Wook hyung saat setelah melihat lockscreen ponselku.

"Ya engga lah! Itu sahabatku Jimin, dan dia seorang pria!" Bisa-bisanya dengan otot sebesar itu Dong Wook hyung mengira Jimin seorang perempuan.

"Tenang-tenang. Abisnya dia cantik sih, prettyboy!" Serunya.

Dong Wook hyung akan ditugaskan sebagai pelatihku, awalnya pak Kwon tidak setuju karena ia tau bagaimana dekatnya aku dengan Dong Wook hyung. Bisa-bisa bukannya menyelesaikan tugas kami malah bersenang-senang.

Tapi kami sudah berjanji pada pak Kwon untuk bersungguh-sungguh. "kita langsung coba saja, sebelumnya kau pakai ini dulu." Dong Wook hyung menyodoriku tas karton yang entah apa isinya.

Kumpulan One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang