hai.
apa kabar?
Saat menulis ini aku tengaht dilanda kepedihan, hanya karena masalah sepele yang fatal. Menyangkut tentang rasa kepercayaan diantara kami. Aku minta maaf, maaf kan aku. Sungguh aku sangat bersalah sampai kau engga tak sudi menoleh kearahku.
Semakin aku berusaha kau semakin marah, apa yang harus aku lakukan kalau begitu? Entah bagaimana namun lagu yang tengah aku dengarkan ini mendadak menjadi sendu bersamaandengan senyum yang kian layu.
Kelabu enggan berganti, aku mengajak seseorang untuk datang akan kah membuatmu semakin murka? Kuharap tidak karena aku butuh seseorang untuk mengalihkan pikiranku. Siapa yang akan datang? Aku juga tidak tau, mungkin tidak seorang pun.
Baiklah, aku yang bersalah ini kini takut memandangmu, walaupun aku tau kau juga sedang tidak menghadap kemari. Apa aku pulang saja? Aku ingin menangis dikasur seperti biasanya. Bayi besar ini sedang tidak ingin bertengkar.
Ayolah.. maaf kataku. "aku masih kesal." Katamu.
Wah lucu sekali, seperti di film-film saja. Sekarang dari kejauhan aku melihatmu tengah tertawa bersama salah seorang pengunjung cafe ini. Wanita itu tampak akrab dengan yang lain dan sering kemari. Apa sekarang waktu yang tepat menanyakan siapa wanita itu padamu yang tengah marah padaku?
Iya jawabannya tidak. tidak apa-apa. Aku akan diam saja sekarang, diam dengan rasa hati terperas-peras. Wanita itu bersikap sangat manis didepanmu, senyummu kegitu tulus saat berbicara dengannya. Kamu tidak mungkin sengajakan?
Tulisan ini akan aku simpan saja di wattpad, tidak mungkin aku beritahu kamu yang tengah marah padaku.
12 Mei 2019
20:18
aku yang hanya bisa mencuri-curi pandang saja
![](https://img.wattpad.com/cover/86258082-288-k745063.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan One Shot
Short StoryKumpulan cerpen murni imajinasi penulis Jika ada unsur kesamaan nama tempat atau alur itu merupakan kebetulan semata.