9. sisi lain sha

33 4 0
                                    

Sebenarnya sha menerima dandi dengan sangat terpaksa. Walaupun sha menyukainya sejak masuk smp, tetap saja ia merasa tidak nyaman. Mungkin karena kehadiran jiel yang sudah membuatnya melupakan sedikit demi sedikit perasaannya terhadap dandi. Ditambah lagi sikap jiel yang sangat perhatian dan sangat baik terhadap sha. Sha merasa hatinya sudah berpindah.

Hari demi hari sha jalani kedekatannya dengan dandi. Awalnya sha yang sedikit ragu, tapi ia mencoba untuk mulai terbiasa. Masih dengan sangat terpaksa ia menerima perhatian dandi.

Mungkin sha dapat dikatakan munafik, nyatanya kini ia mulai terbiasa dengan dandi. Sha yang awalnya terpaksa kini malah senang bisa jadi kekasih dandi. Tapi ia tidak mengurangi waktunya bersama jiel, sha masih sering makan bersama dengan jiel. Setiap dandi melarang 'kalo kamu mau pacaran sama aku, ya terima aku apa adanya dong. Aku pacaran sama kamu, bukan berarti aku berhenti temenan sama jiel' dandi sudah tidak dapat berkutik setiap sha mengucapkan kalimat tersebut. Mungkin karena dandi sudah terlalu sayang dengan sha.

Siang ini sha diajak noval untuk makan siang di luar. Karena dandi sedang di jakarta, sha menyetujui tapi tetap dengan izin dandi. Siang ini sha memakai baju pink dengan celana jeans yang robek pada bagian lutut serta sepatu bermerk garis tiga di kedua sisi.

Sha menunggu noval di depan pagar rumahnya sambil terus fokus ke benda pipih nan canggih atau iphonenya itu. Sesekali ia melihat ke jalan melihat apakah ada mobil noval.

Saat mobil noval datang, dengan buru buru sha masuk ke dalam mobil. Noval yang terkejut lantas "lo kaya di kejar setan aja" ucap noval.

"Gue nunggu lo lama tadi, mana panas banget lagi, lo kaya ga tau surabaya aja"

"Lo kan bisa masuk oon"

"Gue mager mau masuk"

"Iya deh terserah sha aja, sha emang paling benar dan noval selalu salah" balas noval pasrah.

"Lebay lo val"

"Cie yang baru jadian"

"Perasaan gue udah beberapa hari deh jadian"

"Hehe, abang kan sibuk. Maaf ya de"

"Alah, lo sama Shely gimana ?"

"Lo sama dandi gimana?"

"Eemmm.. Gue nanya lo malah balik nanya, ya baik baik aja"

"Ti hati kalo lo sakit hati, bilang sama gue. Lo udah gue anggep ade gue sha"

"Iya, awalnya gue terpaksa, apalagi waktu jiel ninggalin gue"

"Hah, serius"

"Dua rius"

"Enggak, jadi waktu dandi nembak lo jiel ada?"

"Iya, tapi abis itu dia pergi"

"Parah si dandi, emang parah tuh anak"

"Kok lo ngatain dandi"

"Ya enggak gitu maksud gue"

Noval yang baru beberapa hari ini tau bahwa jiel menyukai sha. Ia merasa dandi sangat keterlaluan, meskipun noval baru tau, ia sudah menebak sejak lama bahwa jiel menyukai sha. Dan sangat tidak mungkin apabila dandi tidak mengetahui hal tersebut.

Sampainya di restoran, noval dan sha segera turun dari mobil dan masuk. Selagi makanan di proses, sha dan noval sempat berbincang.

"Sha lo berapa lama deket ama dandi. Maksud gue sebelum pacaran?"

"Kenapa emang, emm sekitar 4 mingguan lah"

"Satu bulan ?" tanya noval dengan tak percaya. Sedangkan sha hanya mengangguk santai.

ConfessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang