Akibat rayuan dan bujukan maut Dandi, akhirnya Shalom memaafkan Dandi. Walaupun masih terbesit rasa kekesalan, Shalom mencoba ikhlas, toh semuanya sudah terjadi.
Sore ini Dandi berencana untuk mengajak Shalom pergi jalan jalan. Ia sudah bersiap dengan mengenakan celana jeans selutut, serta kaos lengan pendek yang dilengkapi sneakers yang sedang trendi.
Sampainya di depan rumah Shalom, Dandi segera turun dari mobil sambil mengetik pesan untuk Shalom memberitahukan bahwa ia sudah berada di depan rumah Shalom. Belum sempat ia memencet bel, pintu pagar sudah di buka oleh pembantu Shalom. "Eh, den, nyari non Shalom ya" sapa pembantu yang sudah lama bekerja itu sambil tersenyum. "Ah, iya bi" balas Dandi sopan dan segera masuk. Niat ingin langsung pergi malah ia terjebak pada tatapan Ferdi yang memerintahkannya untuk duduk dulu di sofa. Dengan terpaksa Dandi duduk di sofa dan meladeni setiap kata yang keluar dari bibir Ferdi.
Shalom yang sudah siap ingin pergi pun kembali masuk kamar saat ia melihat kakaknya dan Dandi sedang berbincang. Shalom sudah yakin bahwa Ferdi pasti mengintrogasi Dandi. Baru ia ingin membuka pintu ia mendengar Dandi menyebut namanya. Saat berbalik, betapa terkejutnya Shalom melihat Dandi yang sudah berdiri di hadapannya.
"Kamu sengaja kan mau ngerjain aku" Dandi sambil menyipitkan matanya."Habisnya kamu asik banget ngobrol sama Ferdi" elak Shalom.
"Ck. Yaudah yuk, entar kesorean lagi" ajak Dandi sambil menarik tangan Shalom menuju keluar rumah.
Karena mereka bingung ingin pergi kemana. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke taman yang cukup luas di dekat kost Bebel. Dandi dan Sha berjalan beriringan sembari bercanda, entah apa yang mereka bicarakan hingga membuat semua orang menatap ke arah dua sejoli itu.
Setelah lelah berkeliling taman, Shalom mengajak Dandi duduk di bangku yang tersedia di taman. Mereka duduk santai sambil menikati eskrim yang mereka beli sebelum mencari bangku. Saat sedang asik makan eskrim, Shalom melihat dari kejauhan, seseorang yang cukup familiar bagi nya. Shalom mengingat ingat siapa wanita yang berdiri tak jauh di tempat ia duduk bersama Dandi. Ia melihat wanita itu nampak kebingungan. Tanpa pamit dengan Dandi, Shalom mendekati wanita itu, Dandi pun segera menyusul Shalom.
"Osi !" sapa Shalom sambil sedikit teriak. Lantas wanita yang bernama Osi itu pun segera berbalik mencari siapa gerangan yang memanggil namanya. Osi pun terkejut melihat siapa orang yang memanggilnya. "apa kabar Shal, udah lama banget ga ketemu" Osi menyapa balik Shalom setelah terkejut melihat sahabat lamanya ini.
"baik, baik banget, lo kok bisa disini?" balas dan tanya Shalom sangat antusias, sampai ia melupakan Dandi yang sudah sejak tadi berdiri di belakangnya.
"Kebetulan nih, gue lagi liburan ke rumah tante gue"
"Oh iya, kenalin ini Dandi. Pacar gue"
"Osi" ucap Osi dengan nada sinis.
"Dandi"
"Ya udah cari tempat duduk yuk" Ajak Shalom yang di balas anggukan oleh Osi sambil mengikuti Shalom.
Osi sangat terkejut melihat pria yang sedang berdiri mengikuti Shalom di belakangnya. Ia menduga bahwa pria yang dulu sempat mengisi hatinya ini adalah kekasih dari sahabat lamanya, Shalom.
Osi, teman lama Shalom saat SD, ia memang sangat dekat. Dulu, sebelum mama dan papa Shalom cerai, tak jarangm orangtua Shalom mengajak Osi saat mereka pergi berlibur. Tak jarang pula Osi selalu menginap di rumah Shalom. Hubungan mereka dulu cukup dekat karena ayah Shalom adalah rekan kerja ayah Osi.
***
Kurang lebih 1 jam Shalom dan Osi berbincang. Hingga senja pun menjelang, Shalom dan Osi pun mengakhiri perbincangan mereka. Dandi yang tadi pergi kerena merasa jengah karena ia merasa tak diperdulikan, ia kembali untuk mengajak Shalom pulang.
"Shal, pulang yuk. Udah sore nih, entar aku di gorok lagi sama abang kamu" ajak Dandi sembari menarik tangan Shalom agar bangkit dari bangku taman.
"Iya aku pamit dulu sama Osi" bisik Shalom pada Dandi.
"Si, gue duluan ya. Udah sore banget nih, entar gue dimarahin abang gue lagi" pamit Shalom pada Osi.
"Oke, entar kapan-kapan ketemu lagi ya"
"Oh iya, lo balik ke rumah tante lo sama siapa ? Bareng kita aja. Ya gak Dan ?" Ajak Shalom sambil menarik ujung baju Dandi dengan maksud agar Dandi menyetujui Idenya.
"Oh.. iya Si, ehh, e lo bareng kita aja" ucap Dandi dengan gagap.
Sempat berpikir sejenak, akhirnya Osi mengangguk dan tanpa pikir panjang Shalom pun menggandeng Osi menuju mobil yang terletak di parkiran yang tersedia di taman.
Tanpa disadari Shalom, Osi dan Dandi sebenarnya merasa bersalah pada Shalom karena menyembunyikan sesuatu, hubungan mereka di masalalu. Dandi yang kini berjalan di belakang Osi dan Shalom pun berpikir keras bagaimana cara untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi antara ia dan Osi. Ia merasa bersalah karena sejak awal ia tidak jujur perihal Osi.
Sedangkan Shalom, yang dikira tidak tahu apapun. Malah ia sengaja untuk berpura pura tidak tahu apapun. Ia ingin menguji kejujuran Dandi, tapi yang ia dapat malah sikap Dandi yang seolah olah tak mengenal Osi yang tak lain mantan Dandi sendiri.
***
Ini adalah hari ke 10 setelah pertemuan Shalom dan Osi. Shalom sudah kehabisan rasa sabar. Tanpa ragu ia mengambil kunci mobil yang terletak di nakas. Ia segera pergi ke rumah Dandi.
Sampainya di sana ia segera turun dari mobil dan tanpa permisi masuk rumah Dandi. Yang membuat Shalom terkejut adalah Dandi sedang duduk dengan santainya bersama Nadja, yang tak lain adalah sepupu Noval.
Di rumah Dandi yang megah itu, Shalom merasa sudah tidak memiliki kesabaran lagi. Ia segera pergi dari rumah megah itu dan tak lupa sebelum keluar ia mengucapkan "kita cukup sampai sini aja" kepada Dandi.
Saat Dandi ingin bangkit dan mengejar Shalom, lengannya dicekal oleh Nadja. "Tenang aja, Shalom ga bakal semudah itu ngelupain lo. Bilang maaf terus aja balikan juga palingan dia luluh" Nadja mencoba membuat Dandi percaya padanya.
"Gue mau kita putus Nad, dari awal hubungan kita udah salah" Dandi mengakhiri hubungannya dengan Nadja sambil melepas tangan Nadja yang mencekal tangannya.
"Dandi, lo sadar ga sih siapa yang diselingkuhi di sini ? Gue pacar lo sebelum lo pacaran sama Shalom. Lo gak pernah nganggap gue ada Dan. Jelas jelas lo dulu yang ngejar-ngejar gue" Nadja tak kuat menahan amarah yang selama ini di pendamnya.
"Lo gak sadar, lo dulu yang pertama bikin gue putus dari Osi. Lo bikin gosip yang bikin Osi gak percaya lagi sama gue" elak Dandi.
"Bukannya apa yang gue bilang waktu itu emang nyata? Oh, jadi lo balas dendam. Lo mau bikin gue ngerasaain apa yang kaya Osi rasain waktu itu ? Dengan cara bikin gue jatuh cinta sama lo. Gue sakit Dan, gue sakit tiap kali liat lo sama Shalom berdua. Gue juga tau ini semua dari Noval" Dandi yang awalnya ingin membalas ucapan Nadja langsung terdiam. Karena memang itu tujuan Dandi menjadikan Nadja kekasihnya.
"Iya, itu tujuan gue. Dan lo ngehancurin apa yang udah gue rencanain" Dandi berkata dengan nada rendah.
Nadja tertawa sinis, "orang sekali brengsek, selamanya bakal jadi brengsek" belum sempat Dandi berkata Nadja sudah bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan rumah itu.
***
TBC
Terimakasih buat yang udah luangin waktu buat baca cerita ini dan terimasih yang udah baca sampai sejauh ini
Maaf lama ga update karena baru dapet hidayah buat lanjut ceritanya, a.k.a buntu
KAMU SEDANG MEMBACA
Confess
ChickLitShalom, mahasiswa baru yang terjebak oleh cinta yang lama ia pendam akhirnya terbalaskan. Ketika hubungan mulai terjalin, kenapa ia merasa sesuatu yang tidak semestinya terjadi. Antara sahabat dan cinta, penghianatan, dan broken home menjadi satu...