PROLOGUE

3.1K 137 8
                                    

PROLOGUE OF THE FIRST

-----

"Yel-yelnya siapa nih yang buat?"
"Lah kemaren si Ify kan udah buat, pake yang itu aja. Udah bagus, serius."
"Haduh, lo daritadi kemana aja sih Ke? Ini harus ada korelasinya sama nama kelompok kita nih. Sedangkan yang dibikinin Ify kemaren kan lagu pop sekarang."
"Oh, peraturan baru lagi? Ribet dah"

Ia hanya terdiam. Mendengarkan setiap topik perbincangan kawan sekelompoknya. Hari itu, memang sangat melelahkan baginya. Hawa panas, otak bekerja full-time, ditambah lagi ia belum sarapan sedari tadi. Memang sih kebiasannya untuk tidak pernah sarapan saat jam-jam kebanyakan orang sarapan sekitar jam 6-7 pagi. Sedangkan dia baru sarapan mendekati makan siang, tak jarang juga ia menghubungkan sarapan dengan makan siangnya. Lumayan menghemat uang tapi tidak untuk menghemat tenaga mendengarkan ceramah panjang lebar dari sang mama.

Hari itu, hari ketiga untuk persiapan menjelang MOS minggu selanjutnya. Tugas kelompok yang seabrek memaksanya untuk mau tidak mau untuk hadir dan mengikuti hari demi hari. Demi keselamatan satu minggu ke depan, paling tidak.

"Ify! Fy!"

Ia langsung tersadar dari lamunanya, langsung menoleh kearah sumber suara. Ia merespon tanpa suara, namun dengan gerakan kepala dengan mulut mengangah.

"Lo buat yel-yel lagi ya? Bisa nggak? Tapi yel-yel yang lo buat sebelumnya digabung aja biar kedengeran lama gitu"

Ia mengangguk-anggukan kepala.

"Iya ntar gue coba deh. Gue sekarang lagi nggak mood nih, lagi laper."

Ia menunjukkan deretan giginya sambil garuk-garuk kepala dan menatap ketua kelompoknya yang bernama Dayat itu.

"ye dasar. kalau laper, cari makan aja dulu. Udah mau kelar kok." Ucap Dayat sambil tak melepas list tugas dan bolpoint ditangannya.

Ify menggelengkan kepalanya.

"Nggak. Nggak. Habis ini aja sekalian jalan pulang."

Dan mereka pun melanjutkan pengecekan list tugas. Dan Dayat membagikan jobdesc kepada setiap anggotanya.

***

Jam menunjukkan pukul 12 siang dan Dayat menutup pertemuannya kala itu. Mengakhiri pekerjaan singkat yang akan dilanjut esok harinya.

Ify langsung melesat meninggalkan tempat setelah berpamitan kepada teman-temannya. lalu ia berjalan menuju parkiran dimana motornya terparkir. Ia berpapasan dengan teman-teman sebayanya yang memang sedang berkoordinasi juga mengenai tugas-tugas MOS yang dihadapi. Dan Ify tidak mengambil pusing akan hal itu.

Ia terus berjalan. Sementara perutnya semakin melilit karena lapar yang ditahannya. Dan mungkin juga setelah ini jika terlalu lama tidak diberi makan, magnya akan kambuh.

Ia memang cuek, ia hanya fokus terhadap tujuan awalnya. Namun, saat memasuki lapangan parkir, di dekat pohon besar yang menjadi maskot sekolah(baru)nya. Secara tidak sengaja, Ify menangkap sesosok yang Ify sendiri tidak kenal.

Tapi Ify merasa lain.

Ify memandanginya sebentar, mengamatinya secara spontan. Dan melenggang meneruskan langkahnya.

Ia merasa ada yang berbeda.

Ia merasa tak asing dengan sosok itu.

Tapi ia tidak mengetahuinya.

Ia tidak mengenalnya.

Akhirnya, Ifypun meninggalkan tempat menuju tujuan utamanya. Dan tidak mengambil pusing apa yang barusan ia temui.

Hari itu, ia sangat tidak peduli.

Hari itu, memang masih semu.

Hari itu, semuanya terasa abu-abu.

Karena hari itu belum mengalami semua hingga akhirnya terjadilah hari ini.

Hari itu, ketika semuanya baik-baik saja.

THE FIRSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang