20. Trying...

315 21 4
                                    

HALOOOO!!!

Lama ya? Maaf ya hehe

Minal aidzin wal faidzin ya mohon maaf lahir dan batin, ya.

Lebaran tahun ini memang banyak bedanya, tapi jangan lupa untuk selalu bersyukur ya? ngeluh boleh, tapi tetap sewajarnya. Bagaimanapun juga diberi kesempatan masih bisa berlebaran is beyond blessings.

Well, hope u like it yaa!!!

Semoga semakin rame :p


__oOo__

Waktu memang berlalu begitu cepat, tak terasa sudah hampir dua semester Ify menjadi siswa SMA Mulya Nusantara. Seminggu kemarin, Ify bersama para siswa yang lain sudah menuntaskan kegiatan Ujian Akhir Semester, dan saat ini agenda khas siswa baru masih menghantui Ify. Kegiatan Perkemahan Akhir Tahun—atau disebut dengan PAT oleh warga SMA Mulya Nusantara memang mewajibkan bagi para siswa tingkat pertama untuk menjadi peserta, dengan panitia baru yang berasal dari ekskul Pramuka namun tetap mendapat pengawasan dari panitia MOS—Masa Orientasi Siswa yang telah dilaksanakan pada awal periode lalu.

Dan, kegiatan ini memang seperti yang banyak dibicarakan; indah dikenang namun enggan diulang. Sudah terhitung mungkin 4 kali Ify bolak balik dari gazebo sekolahnya—tempat yang telah disepakati oleh kelompok Ify untuk melakukan koordinasi, ke tempat abang-abang fotocopy yang terletak di seberang sekolahnya. Memang terkesan dekat karena hanya diseberang, namun beda cerita kalau sudah hampir 4 kali Ify bolak-balik.

"Gue balik ke Bang Roni dapet piring cantik, kayaknya." Keluh Ify dengan menyebutkan nama dari abang-abang fotocopy.

"Iya, anjir. Kenapa nggak sekalian sih?" Samber Nova—salah satu anggota kelompok Ify yang lain.

"Salahin panitia noh, update barang bawaan nggak sekalian." Seloroh Gilang kalem, membuat Ify menghendikan bahunya dan kemudian menghempaskan dirinya di tempat yang kosong.

Tangannya kemudian merogoh tasnya, mencari botol minuman yang berada di dalamnya. Kemudian, ia meneguk pelan isinya. Tenggorokannya rasanya sangat kering akibat mondar-mandir tadi.

Setelah merasakan kelegaan yang luar biasa, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru halaman sekolahnya yang luas. Tanpa diminta, pikirannya tertuju pada satu nama, dan lagi-lagi ia tak dapat mengelak, bahwa memang semuanya masih sama.

Sejak terakhir bertemu di kantin kala itu, atau sekitar satu bulan hubungannya dengan Rio semakin jauh. Saat di kelas, Ify berusaha menghindari Rio, begitupun sebaliknya. Keduanya saling menjauh, dan tidak ada satupun yang berinisiatif untuk menghapus jaraknya. Ify? tentu dia sangat tidak akan menjadi pihak pertama yang mengambil langkah.

Gila aja, kan gue yang nuntut dia buat jauh, ungkapnya pada Sivia saat itu.

Ify juga berkali-kali mendapat teguran dari Sivia mengenai lamunan Ify yang semakin sering dilakukan. Mengingatnya, bibir Ify terangkat, miris, bahkan Sivia saat ini dengan mudahnya memergokinya karena intensitas memikirkan Rio semakin sering.

Ify jadi teringat bagaimana perbincangannya dengan Sivia beberapa hari yang lalu.

"Dia bener-bener jaga jarak ya." Ucap Sivia saat melihat Rio melangkah meninggalkan ruang kelasnya saat setelah bel istirahat telah berbunyi.

Tidak dapat dipungkiri, Ify sangat menyadarinya. Saat bel istirahat berbunyi, tanpa ragu Rio melangkah dengan cepat meninggalkan kelas. Begitu juga saat bel pulang berbunyi. Sementara saat pagi, Rio baru menginjakkan kakinya di kelas saat detik-detik bel masuk berbunyi. Ify sendiri tidak pernah menyangka bahwa Rio benar-benar secepat ini menghapus segala macam interaksi dengan Ify.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE FIRSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang