Sudah sebulan hidup adara tenang dan damai setelah kejadian di café itu. Sudah sebulan juga adara tidak bertemu dengan grey. Tapi , adara tidak memperdulikannya. Adara malah bersyukur setidaknya dia bisa membuang malu nya. Waktu , adara bercerita ke viola sehari setelah kejadian itu, yang viola lakukan hanyalah tertawa. Adara kesal dan dengan segera dia menimpuk kepala viola dengan bantal.
" Anjir dar, kalau gue jadi lo sih malu. Bisa nya sih lo dua kali buat tingkah memalukan di depan cogan"
" Lah? Salah gue gitu? Lo pikir gue juga mau gitu jatuh di hadapan cowo aspal begitu. Mudahan aja besok gue ga ketemu dia jadi gue bisa buang malu dan dia mungkin juga udah ngelupain itu bahkan dia juga gapeduli lagi." ucap adara. Viola tertawa lagi melihat kelakuan sahabatnya yang selalu ceroboh itu. Viola masih tidak habis pikir dua kali adara melakukan hal memalukan di depan kakak kelas cogan sekolah lagi.
" Adara hoii" teriak viola. Adara terkejut reflex memukul viola. Viola tertawa melihat tingkah sahabatnya yang bila dia kaget dia selalu reflek memukul orang yang membuat dia kaget itu. Viola selalu tertawa bila mengingat dia memukul orang yang tidak dikenalnya karena adara keasikan membaca novel di toko buku kemudian ada penjaga toko nya berniat untuk menanyakan apakah adara membutuhkan sesuatu atau tidak tapi yang adara lakukan hanyalah reflex memukul penjaga toko buku itu karena adara terkejut. Penjaga toko buku itu heran mengapa dirinya dipukul, dengan wajah salah tingkah nya adara meminta maaf dan berkata tidak sengaja. Lalu adara menarik viola untuk pergi dari toko buku itu karena malu.
" Vio, tadi lo ngagetin gue sekarang gantian lo yang kayak orang gila ketawa senyum-senyum sendiri. Kenapa sih lo? Mikir Jorok ya?" ucap adara membuat vio melotot lalu memukul lengan adara. Adara pun tertawa lalu menarik vio untuk pergi ke kantin.
" Jadi lo kenapa?" tanya adara to the point.
" Gue masih kebayang lo mukul penjaga toko buku waktu itu karena penjaga toko buku itu berbicara tiba-tiba di belakang lo dan lo kaget reflex memukulnya." Ucap vio. Wajah adara udah memerah menahan malu ketika mengingatnya. Adara memang mempunyai kebiasaan memukul seseorang ketika dia sedang kaget. Mengingat itu semua lagi-lagi muka adara memerah karena dia juga ingat dia pernah memukul grey karena grey dia kaget grey tiba-tiba muncul di belakangnya dan berbicara kepadanya.
" Kenapa lo muka merah dari tadi?" tanya viola penasaran.
" Gue ingat, gue pernah mukul grey waktu pertama kali gue ketemu sama dia karena dia tiba-tiba bicara dibelakang gue. Jadi, reflex gue mukul dia" ucap adara membuat vio tertawa kencang sehingga mengundang banyak mata untuk melihat kearahnya. Adara memukul vio dan menarik vio untuk segera pesan makanan karena rata-rata penduduk kantin ini memerhatikannya karena tingkah viola yang tertawa dengan suara toa nya.
Tanpa mereka berdua sadari, ada seseorang berhoodie di pojok kantin sedang menatapnya dan tersenyum simpul ketika melihat tingkah unik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey
Teen FictionSemua terasa abu-abu. Kehidupannya, maupun perasaan hatinya. Tidak ada yang menarik untuk diceritakan. Hingga mata abu-abu nya menatap mata hijau yang menatapnya dengan sinis. Seorang Gadis berkuncir kuda dengan mata hijau yang membuat kehidupan abu...