Setiap sekolah pasti melarang murid nya untuk telat datang. Terutama hukuman yang akan didapat oleh mereka yang datang terlambat. Itu berlaku juga dengan SMA Angkasa. Guru Piket killer sudah berjaga di depan gerbang memeriksa siapa kah murid-murid yang terlambat datang ke sekolah dan menyiksa nya dengan kejam dalam artian ya hukuman sepantasnya. Kalian pernah telat ke sekolah? Ya yang pernah telat pasti pernah merasakan hukuman itu apalagi guru killer yang menjadi guru piket disitu mantap sudah penyiksaan dimulai.
Gadis berkuncir satu itu sedang meratapi nasibnya. Telat masuk gara-gara abangnya yang lupa ngisi bensin mobilnya sehingga mogok dijalan. Gadis itu menggeram masih dengan kekesalan yang ada di ubun-ubun. Tapi mau dia marah atau mengungkapkan kekesalannya sama aja percuma karena dengan demikian dia tetap tidak bisa masuk ke dalam sekolah karena gerbang masih ditutup dan dibuka lagi jam 10 waktu jam istirahat mereka dan mereka akan dikenai hukuman apalagi yang jaga bu titin.
" Lo mau bengong situ atau mau ikut gue masuk ke dalam?" ucap datar seseorang dibelakangnya membuat Adara kaget dan reflex memukul orang itu. Laki-laki dengan bola mata abu-abu itu menatap adara dingin dan datar.
" Eh, emang nya bisa masuk? Orang gerbang ditutup gitu kok." Ucap adara menatap nanar gerbang itu. Laki-laki yang tidak diketahui namanya oleh adara itu menarik tangannya pelan dan menggiring mereka ke belakang sekolah yang terdapat pagar besi bekarat dan rumput menjalar di seluruh pagar besi itu. Adara menatap laki-laki itu dengan pandangan heran. Tetapi , laki-laki itu cuek lalu mengeluarkan kunci dari dalam sakunya, membuka pintu yang ternyata sebuah kayu yang terbungkus oleh rumputan sehingga tidak terlihat itu seperti pintu. Adara mengikuti laki-laki itu memasuki sekolah. Adara meloncat kegirangan. Laki – laki itu pergi ketika adara ingin mengucapkan terima kasih kepadanya. Masa bodo yang penting dia ingin segera ke kelas dan bercerita ke sahabatnya kalau dia tidak di hukum oleh bu gendut alias bu titin yaitu guru piket terkiller di sekolah ini.
" Eh, Gue lupa nanya namanya. Tau ah bodo, dia cuek banget tapi kayaknya gue gapernah liat mukanya deh." Batin Adara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey
Teen FictionSemua terasa abu-abu. Kehidupannya, maupun perasaan hatinya. Tidak ada yang menarik untuk diceritakan. Hingga mata abu-abu nya menatap mata hijau yang menatapnya dengan sinis. Seorang Gadis berkuncir kuda dengan mata hijau yang membuat kehidupan abu...