10

20 0 0
                                    


Ini Hari minggu, yang artinya dimana hari yang digunakan semua orang untuk beristirahat, refreshing,dan segala hal. Salah satu nya adara. Dia sudah bangun dari jam 5 berniat untuk jogging. Dia sekarang berada di dapur untuk berniat membuat susu. Adara sangat menyukai susu.

" Ara" panggil seseorang masih dengan muka bantal nya. Adara menoleh dan tertawa mendapat kakak nya sedang berdiri dibelakangnya dengan mengucek matanya tandanya dia masih mengantuk.

" Adara mau jogging bang" ucap adara sambil membawa susu nya ke meja makan.

" Ara, abang mau juga dong susu. Tapi , abang mau cuci muka dulu baru kita jogging bareng ya?" ucap abangnya. Adara hanya mengangguk lantas membuatkan susu untuk abangnya.

" Susu buatan ara memang paling enak. Ah abang gatau kalau sudah pisah dari lo ar. Mungkin abang gabisa mikir karena belum minum susu" ucap abangnya dan adara memukul lengan abang nya keras lantas ketawa.

" Abang gombal ih" ucap adara. Abangnya merangkul adara dan mengacak rambut adara.

Mereka jogging bareng. Sudah lama mereka tidak melakukan ini. Dulu, satu keluarga akan jogging bareng di hari minggu ini. Tapi , semenjak mama dan papa nya berbeda dunia. Raka dan Dara sibuk dengan urusan masing-masing. Raka kerja sambil kuliah. Sedangkan dara sibuk SMA. Dara pernah meminta ke raka kalau dia ingin sekali membantu kerja tapi raka melarang adara dan berkata sekolah lebih penting untuk adara. Biarkan raka aja yang menanggung semua ini. Sudah 6 bulan mereka belum menengok kuburan mama dan papanya. Selama itu, mereka berjuang melupakan luka perih.

" Hei adara, lo kenapa?" tanya raka ketika menyadari muka adara berubah menjadi sendu. Adara menggeleng dan memeluk bang raka.

" Bang, dara kangen sama papa dan mama" ucap adara. Raka yang tahu kemana arah pembicaraan itu mengelus punggung adara dan mengajak nya untuk duduk disebuah kursi yang kebetulan mereka sedang berada ditaman.

" Abang juga kangen. Kalau begitu ayok kita kesana" ajak raka. Adara menatap raka dengan intens. Raka tersenyum meyakinkan bahwa mereka kuat. Kemudian , raka menggandeng adara berjalan menuju makam orang tua nya yang kebetulan tidak terlalu jauh dengan tempat mereka berada sehingga tidak memerlukan kendaraan.

Kini mereka berdua sudah berada di makam keduanya. Bang raka jatuh ke tanah sama hal nya dengan adara. Setelah kedua orang tua nya meninggal mereka tidak pernah datang ke kuburan ini. Mereka pasti selalu menyibukkan dirinya.

" Ma, pa. Maafin raka, gapernah kesini. Raka pikir semua nya akan berjalan baik tanpa mama dan papa. Tapi , raka salah. Raka gabisa tanpa mama dan papa. Raka sakit ma, pa. Raka kangen mama." Ucap raka nangis sambil memeluk batu nisan mama nya.

" Ma, Pa, Maafin adara ya, gapernah datang kesini. Ma , Pa, Dara suka kok rumah baru kita. Dara suka kok pa. Ma, Pa. Maafin dara ya dulu dara bandel milih-milih rumah." ucap adara. Raka menangis mendengar perkataan adara.

" Ma, Pa, Raka minta maaf. Raka janji bakal jaga adara. Raka janji pa. " ucap raka sambil memeluk adara. Adara tersenyum.

" Ma, Pa, Adara pamit dulu ya. Dara janji akan sering main kesini." Ucap adara lalu bangkit disusul dengan raka. Mereka lalu berjalan meninggalkan makam itu.

Mereka mampir ke café terdekat karena bang raka merengek ingin meminum ice chocolate di café itu. Akhirnya disini mereka berada.

" Gimana kabar lo" tanya bang raka sambil meletakkan pesanan mereka.

" Gue baik. Abang sendiri?" tanya adara. abangnya tersenyum.

" Bang, kuliah abang gimana? Gak cape apa habis kuliah kerja? Bang adara mau bantu abang" ucap adara. bang raka tersenyum menanggapi nya. Raka sendiri memang sudah bekerja sebelum orang tua nya meninggal. Orang tua nya bahkan sempat marah karena mengetahui raka bekerja namun akhirnya mereka menyadari bahwa raka ingin mengembangkan bakatnya.

" Gausah dara, lagian abang kerja nya kan di kantor. Sahabat abang yang minta tolong ke abang buat bantu perusahaannya." Ucap raka.

" Sahabat abang yang mana?" tanya adara heran. Abang nya mengangkat alisnya.

" Loh lo belum pernah ketemu sama sahabat abang?" tanya bang raka.

" Gimana mau ketemu nih buktinya dara ketemu abang aja baru sekarang. Iya sih sering ketemu dirumah tapi bisa ngobrol luas begini aja baru sekarang" gumam adara membuat bang raka meringis merasa dirinya salah.

" Maaf dara, bang raka janji gak gitu lagi" ucap bang raka lalu adara menangguk sebagai balasannya. Menurutnya, bang raka sudah kembali seperti semula aja membuatnya sangat puas.

" Besok, abang kenalin lo sama sahabat abang. Jadi jangan kemana-mana habis pulang sekolah oke?" ucap bang raka dan adara hanya mengangguk menanggapinya.

Hari ini adalah hari bahagia bagi adara. Karena dia dan abangnya sudah berbaikan dan bisa menghabiskan waktu berdua. Dan tentunya setelah sekian lama, mereka berani untuk datang ke makam kedua orang tuanya.


Hai Hai wkwk Maaf baru update soalnya beberapa hari lalu ada problem keyboard laptop tiba-tiba gabisa ngetik. It's suck. Tapi, allhamdullillah sudah baikan nih habis di service.

Btw, Ini udah 10 capt nih, komen dong gimana-gimana atau saran gitu cerita ini perlu dilanjutkan atau jelek atau gausah dilanjutkan...

Makasih readers..

Love,

Drazeee


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang