"Jadi, lagu yang akan dinyanyikan buat music fest apa bagusnya?"
Di pertengahan jam ketika pelajaran sedang berlangsung, cewek yang duduk di sebelah Kaori, Yuko, berbisik ke telinga Kaori untuk merencanakan lagu yang bagus untuk ditampilkan di music fest.Yang diharapkan Yuko adalah jawaban, tapi ternyata Kaori menyuruhnya untuk diam karena guru sedang mengajar. Ya, gimana enggak? Ditambah lagi yang mengajar adalah guru IPA dan gurunya killer pula. Sekali mendengar suara yang kekerasannya dibawah tingkatan audiosonik (anak IPA pasti tau ini), guru itu langsung marah bagaikan gunung Sinabung yang baru erupsi //plak//. Yuko kecewa tapi memang bener, saat itu memang sedang belajar, jadi gak boleh macem-macem sama 'pembunuh' yang sedang ngajarin (baca: Guru IPA mereka) di kelasnya.
"Baik anak-anak, ada pertanyaan?", tanya sang guru memecah keheningan di kelas 10-B.
Semuanya terdiam dan tibalah Giliang yang mengangkat tangan.
"Pak?"
"Iya, silahkan, Gilang."
"Bapak boleh izinkan saya ke toilet?"
Semua murid langsung tepuk jidat, "Haduh, cape, deh..."
"Lah?! Aku bener, kan? Katanya boleh bertanya, selagi aku sesak pipis kenapa aku ga nanya aja untuk permisi ke toilet, kan? Apalah kalian, nih, gak keren banget mencerna kalimat orang... (?)"
"Iya, iya. Kamu cepat pergi ke toilet, tapi batas waktunya hanya 5 detik!"
"Lah, Pak... saya aja belum keluar lagi, sama aja gak bisa ke toilet, Pak..."
"Okelah, gak usah banyak cincong! Yang penting cepat!"
Gilang (akhirnya) ke toilet sambil berlari terbirit birit. Pertama, karena pipisnya udah di ujung tanduk (mau keluar). Kedua, karena habis kena libas sama 'pembunuh' (kata murid-murid sih gitu, julukan Guru IPA mereka...) yang dikenal oleh seantero SMA Useless High akan kengeriannya itu. Cuma satu siswa di angkatan mereka saja yang enggak takut sama beliau. Namanya Ivan.
---TIMESKIP SAMPAI SELESAI JAM PELAJARAN TERAKHIR---
Murid-murid bergegas untuk pulang. Beberapa ada yang tinggal di sekolah karena keperluan tertentu. Miyu memasukkan buku-buku dan peralatan sekolahnya ke dalam tas dan bersiap pulang bareng dengan The Sempoyongans tersayangnya (#eeaaa). Dalam perjalanan menuju basecamp yang mereka tinggali bersama,...
"Oh! Aku ada ide bagus!", Miyu memecah suasana hening di antara mereka berenam.
"Ide apaan?", tanya Kaori.
"Lagunya yang bikin orang semangat untuk belajar dan bekerja aja! Pokoknya yang mengandung moral!"
" Ah, boleh juga, nih...", Riza menyetujui pendapat Miyu
Kaori langsung ngimpi, "Iya, semangat untuk jualan cilok penuh cinta~~~"
Semua langsung menyahut, "Huh, dasar... . Kelihatan banget dia modusnya sama om-om yang dia sukai..."
"Btw, Makorin kemana? Kalian lupa ajak dia?", tanya Kirana sambil mencari-cari Makorin.
"Dia ada kerja kelompok berdua sama Alfin," jawab Riza.
"Dan, setelah Makorin mendapatkan cinta sejatinya, akhirnya dia jadian dengan sang pangeran bernama Alfin yang Jones (?)~~~", Miyu kembali berpuitis ria.
"NAMANYA ALFIRAHMAN, COEG!!!" Kali ini Miyu yang kena karma oleh satu The Sempoyongans.
"Eh, iya, maaf. Soalnya ada hubungannya, sih, antara namanya Alfin sama Alfred Garth Jones, makanya aku bilang kalo nama panjangnya Alfin itu Alfin yang Jones... . Mending namanya mirip sama Raymond F. Jones ato Ivan Jones (apasih?)."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dareka no Tame Ni!
Teen FictionMulai dari hari pertama masuk sekolah sampe puncak sebuah acara, ada aja yang diperbuat Riza, Makorin, Kirana, Yuko, Kaori, dan Miyu. Mulai dari memasang-masangkan beberapa dari mereka ke orang lain, sampe nyanyi bareng sekelompok orang dengan drama...