Chapter 1

12.2K 642 190
                                    

Jojo datang dan duduk di kursi kayu panjang dengan satu kaki dinaikkan. "Mbok, nasi satu."

"Siap mas bro!"

Jojo kini berada dengan kumpulan D'Klandestin di tempat biasa. Udara di sekitar warung Mbok Maryam penuh dengan asap rokok. Di hadapannya Nuel meletakkan batang rokoknya di asbak yang tersedia di atas meja.

"Orang Deon mana?"

Nuel mengambil satu gorengan di samping asbak lalu menjawab pertanyaan Jojo sebelum makan. "Ke basecamp bentar nemani Fery boker."

Beberapa menit setelah itu terdengar suara motor yang makin mendekat dan terparkir di depan warung. "Itu mereka." ujar Anja yang sedari tadi bermain game ludo bersama dengan anggota D'Klandestin yang lain.

Baru saja turun dari motor, Deon dengan kerahnya yang selalu naik mengomel, "lo kalo bawa motor pelan napa Fer. Jadi turun jambul gue nih." Deon mengambil sisir kecil di kantong celana bagian belakangnya lantas menyisir pelan jambulnya untuk tetap naik ke atas.

"Jambul kau itu aja terus kau pikirin! Kugunting nanti itu, tau kau!"

Fery bergerak menuju Nuel dan teman-temannya meninggalkan Deon yang kini bercermin di kaca spion motor.

"Beli gembok gambar ayam
Jangan lupa beli kedondong
Mbok Maryam
Deon ngutang lagi dong."

"halah! Kau ngutang aja kerja kau memang yon. Tendangkan aja dia Mbok."

"Nanti kalau mbok tendang, utangnya gak jadi dibayar dong. Mbok nanti yang rugi."

"Wuih.... Apa tuh Jo? Bagi dong!" Deon duduk di samping Jojo yang pesanannya sudah berada di hadapannya.

"Boleh, boleh. Nih." Sambil menunggu Deon memakan sedikit nasinya, Jojo berdiri dan menatap anggota lain. "Eh, kalian mau juga?"

"Boleh nih bagi nasinya?" sahut salah satu dari mereka.

"Enggak. Ya kalian pesan lah! Biar sama kita makan. Yok?"

Mereka semua menyeru. Tadinya dikira Jojo berbaik hati mau berbagi makanan, tapi ternyata harus mesan lagi. Kan sama aja.

Sepersekian detik berikutnya suara notification terdengar dari salah satu ponsel mereka. Nuel merogoh kantong celana sekolahnya dan membaca pesan masuk tersebut.

Christtt
Gue bakal datang. Lari=pengecut!

Melihat perubahan wajah Nuel yang berubah drastis membuat Anja bertanya, "Napa El?"

Nuel menunjukkan isi ponsel hitam berlogo apel yang tergigit sedikit itu kepada teman-temannya.

"Yang dulu lagi?"

"Pasti."

Nuel yakin hal itu adalah penyebabnya.

Langsung saja Fery berdiri seraya menggebrak meja membuat semua menatap bingung. "Ya udah tunggu apa lagi? Ayo kita ke sana!"

Nuel menggeleng. "Enggak. Dia cuma bermasalah sama gue. Lo semua gak usah ikut campur."

"Kek mananya kau? Kau itu ketua D'Klandestin, kek mana kami gak ikut campur? Ayo, kita tunjukkan sama siapa mereka cari masalah."

"Gue setuju sama Fery. Itu bukan salah lo, jadi mereka tetap aja cari masalah sama D'Klandestin bukan dengan Nuel, gue, atau siapa pun. Mereka cari masalah sama D'Klandestin."

Seisi warung mengangguk kecuali Mbok Maryam. Nuel masih berekspresi biasa melihat mereka semua. "Gue gak izinin kalian ikut. Cuma anggota inti yang gue bolehin."

ShenuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang