Chap 4 : Realita

14 2 0
                                    

Taehyung berjalan di trotoar sambil terus memaki dan menghapus air matanya yg terus mengalir. Tak sengaja, Ia melihat sosok Cho Rin di dalam sebuah cafe. Lewat kaca itu, Taehyung memandang Cho Rin. Dan setelah berfikir panjang, Ia memutuskan untuk masuk.

"Taehyung-ah ? Kenapa kau ada disini ? Mana Jungkook ?"

Taehyung duduk di depan Cho Rin. Ekspresi wajahnya sangat datar.
"Dia tidak akan datang" nada bicara Taehyung tidak seperti biasanya. Nada ini cenderung dingin. Biasanya dia selalu ceria.

"Wae ? Tapi... dia bilang dia akan datang"

Tae hyung menatap Cho Rin dalam, sangat dalam. Dari sudut matanya keluar bulir bulir bening. "Cho Rin-ah, tidak bisakah kau melupakannya ? DIA TIDAK MENCINTAIMU! Dan kau tau itu sejak dulu! Dia seperti itu bukan salahmu! Dia memiliki hati sekeras batu bukan salahmu! Dia tidak bisa mencintai siapapun juga bukan salahmu! Itu semua salah Tuhan, mengapa dia harus hiks hiks, membiarkan semua ini Hiks,..."
Taehyung tak mampu meneruskan kata katanya.

"Aku tau, tapi aku tetap harus bertanggung jawab"

"Sampai kapan kau harus begini ? Dia akan terus mempermainkanmu. Apa kau benar benar mencintai bajingan seperti itu ?" Ujar Taehyung berubah sinis.

"Berhenti menjelekan Jungkook di depanku! Aku mencintainya. Dan dia bukan bajingan"

"Tapi kau hanya akan terluka..." lirih Taehyung sambil berusaha memegang tangan Cho Rin.

Cho Rin bangkit
"Berhentilah ikut campur urusanku, Dan saranku, lebih baik kau tidak usah sok baik padanya. Kau tidak lebih baik dari seorang pengecut"

Setelah mengatakan itu, Cho Rin pergi dari hadapan Taehyung. Taehyung pun menatap kepergian Cho Rin dengan miris.

●●●

Jungkook mengurungkan niatnya untuk mendatangi Cho rin yg sedang bersama Taehyung. Sepertinya mereka sedang ada urusan. Tapi... menurut Jungkook Urusan apa yang perlu mereka bahas ? Sepertinya tidak ada. Dari pada memikirkan itu, Jungkook lebih memilih mengajak Yeoja disampingnya untuk bersenang senang.

"Kajja, naik lah kebelakang lagi"

"Wae ? Bukankah kita baru saja sampai ?"

"Dia sudah pergi"
"Bagaimana kau bisa tau ? Kau kan tidak masuk kedalam"

"Cepatlah, jika kau naik, aku berjanji Akan memberimu nama"
"Nama ?!!! Arraseo, aku akan naik" Yeoja itu naik dengan semangat. Jungkook pun menstater sekuternya dan pergi ke suatu tempat.

●●●

Jungkook POV

Seperti layaknya seorang kakak yang punya adik baru. Aku terus mengajarkan hal-hal baru pada yeoja yang tercipta secara misterius ini. Aku bersumpah bahwa baru kali ini ada orang aneh seperti dia. Dia terlihat sebagai tokoh dongeng bagiku. Tidak nyata dan nyata pada saat yang sama. Tapi entah hati ini menerimanya begitu saja sambil menanti alasan apa yang menyelimuti misteri ini sebenarnya. Hingga akhirnya aku mengetahui kebenaran yg sesungguhnya bahwa dia adalah sebuah keramat yang entah perlu dijaga atau tidak. Aku tidak tau bagaimana cara melindunginya atau ancaman apa yang akan datang padanya. Aku bukanlah seseorang. Aku hanyalah aku. Dia juga hal baru bagiku.

Huh~ ini terasa membingungkan. Lebih lebih jika memikirkan air muka Taehyung tadi..

Saat dia di jendela..

Saat dia tiba-tiba sudah bersama Cho Rin..

Bagaimana itu bisa terjadi? Apa itu sebuah kebetulan ? Apakah Taehyung marah ? Tapi kenapa ?

SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang