"Dengan ini, mempelai Im Yoona bersedia mengikat janji suci, dan tak akan meninggalkan Oh Sehun bersedia?""Ya" sang mempelai wanita menjawab mantap.
"Dan dengan ini, mempelai Oh Sehun bersedia mengikat janji suci dan tak akan meninggalkan Im Yoona, bersedia?"
"Y-....yy....ya" Terlihat kegugupan dari sang mempelai pria, namun mereka menjalankan sandiwara ini dengan sangat bagus... pernikahan ini, pernikahan ini adalah pernikahan atas dasar perjodohan, tak ada tumbuhnya benih cinta di antara pernikahan ini, dan tidak akan pernah, tapi itu hanyalah sisi omong dari seorang Oh Sehun, namun tidak bagi seorang Im Yoona, ia akan mencoba mencintai sehun, apa pun yang terjadi.
para tamu undangan datang ke pernikahan yang di gelar sangat besar itu, dengan memberikan berbagai ucapan selamat, senyuman yang sangat tulus dari para tamu undangan teratas maupun yang lainnya.
Pesta ini diadakan besar-besaran dan rata-rata tamu undangan adalah rekan-rekan bisnis orang tua mereka.
Namun tanpa mereka ketahui, Yoona membuat satu undangan lebih, untuk seseorang itu, sahabatnya, Irene atau nama lengkapnya Bae Joohyun, yang sering disapa irene, yang menjabat sebagai sahabat karib yoona bertahun-tahun.
Ini adalah undangan yang sangat berharga bagi Irene, ia harus, bahkan wajib datang ke pesta sahabat nya itu.
"Yoong!" Irene memeluk Yoona di pesta nan megah itu.
"Wah, Irene, kau datang, gomawoo ne!" Ucap Yoona senang, dan membalas pelukan Irene itu.
"Tentu saja aku datang, kau kan sahabat ku Im Yoona!" Irene melepas pelukan mereka dan memberikan satu buket bunga mawar yang sangat cantik, irene menolehkan kepalanya ke samping yoona dan menatap sendu pria itu, oh sehun.
"Gomawo" ucap Yoona, Yoona melihat para tamu undangan dengan senang, ini adalah hari yang sangat ia nanti-nantikan seumur hidupnya.
-☆-
Akhirnya pesta pun berakhir, Yoona telah mengganti pakaiannya, begitupun dengan sehun, astaga ini adalah malam pertama mereka, jantung Yoona berdegup sangat kencang dan cepat.
Deg
Deg
Deg
'Eothokke?' Batin Yoona, ia masih ber selonjor di atas kasur megah itu.
Sehun keluar dari kamar mandi selesai ia berbilas-bilas.
"Tak usah takut, aku tak akan menyentuhmu,_" ucap sehun, lalu ia mengambil bantal dan gulingnya,
"_Tak tahu diri" lanjutnya, ia pergi kekamar lain. Ada perasaan kecewa yang muncul di hati Yoona, namun ia masih belum menyadari itu.-.in the morning
Eunghhh
lenguh Yoona saat ia rasa ia sudah bangun dari tidur nyenyaknya semalam. Ia mencari seseorang di samping tempatnya, namun ternyata nihil, tak ada seorang Oh Sehun disana, ia baru ingat bahwa sehun tak sekamar dengannya, jadi kekecewaannya itu pun hilang, ia pun pergi bangun, dan beranjak untuk membangunkan sehun di kamar itu.
Kekecewaan itu kembali lagi, ternyata sehun tak ada di kamar itu, sekarang ia benar-benar sendiri di rumah besar itu.
Ia memeriksa kulkasnya, ternyata belum ada sedikitpun makanan yang ada, jadi yoona pun bersiap-siap pergi ke toko swalayan.
Yoona memakai baju yang santai, dan memakaikan parfurm wangi, ia sudah terlihat lebih fresh.
Siap.
Yoona melangkahkan kaki nya ke luar rumah, ia ingin berjalan kaki, ia pun menelusuri jalan gangnam, hingga akhirnya ia pun sampai di sebuah swalayan, yoona membeli berbagai kebutuhannya, dijalan pulang ia melihat sosok yang sangat ia kenal.
-Yoona pov.
Aku menelusuri jalan yang lumayan ramai, namun mataku hanya bisa tertuju pada satu titik, sehun, lebih tepatnya Sehun yang sedang duduk di sebuah cafe aku tak tahu ia sedang bersama siapa, sebab ramainya keadaan, ku tolehkan kepalaku, berusaha mencari tahu siapa gerangan teman minum sehun itu.
Kulihat.
Kulihat lagi.
Lebih dekat.
Dan ternyata itu seorang...
irene, Bae joohyun.
Sahabat ku sendiri. Tak pernah terlintas di otakku, sangat tak terduga, dan menyakitkan, sangat menyakitkan.
-Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Far From Perfect
Fanfiction'aku tahu aku tak se-perfect wanita lainnya tapi bisakah kau setidaknya membuka hatimu sedikit hanya untukku?'