"Kamu." dengan wajah keheranan ayah Afsheen.
•••••••••
Ayah Afsheen terlihat sangat kaget ketika berhadapan dengan Tristan. Afsheen juga terlihat sedikit bingung dengan raut wajah yang terlihat keheranan.
"Ayah kenal dengan Tristan?" tanya Afsheen.
"Dia Tristan yang kamu maksud nak?"
"Iya ayah ini Tatannya Sheen." sambil tersenyum malu ke arah Tristan.
"Apa kamu anak dari Devian Grissham dan Belinda?"
"Iya Om saya anak Devian Grissham dan Belinda Jovinta." menebar senyum hangat ke arah ayah Afsheen.
"Ayah ko malah ngobrol di depan pintu, ayo masuk nak, kita dinner sama-sama." ajak ibu Afsheen.
"Iya Tante." Tristan berjalan di belakang dengan ditemani Afsheen.
"Kamu cantik" berbisik lembut di telinga Afsheen.Afsheen yang mendengar itu tersenyum malu dan lagi-lagi pipinya terlihat ngeblush oleh Tristan.
"Ciie marmutnya Tatan ngeblush ni ye." ledek Tristan sambil mencolek pipi Afsheen.
"Ih Tatan jangan macem-macem ya, ada ayah dan ibu loh."
"Ciiie mau ngadu ni ye." ledek Afsheen lagi.
"Tristan ih."
"Ada apa Sheen?" ayahnya.
"Eu, eeu, eu itu yah tadi ada setan lewat jadi aku teriak deh."
"Hus kamu ini jangan asal ngomong nanti ada beneran baru tau rasa."
"Iya Om , Sheen kadang-kadang suka halu hihi." timpal Tristan.
"Tristan, euhh." sambil menyikut perut Tristan.
"Sakit tauu."
"Ehh udah jangan berantem lagi. Ayo nak Tristan silahkan duduk. Semoga suka dengan makanannya ya" tegas ibu Afsheen.
"Terimakasih Tante."
Di meja makan itu pun banyak sekali makanan yang dihidangkan mulai kepala kakap, gurame asam manis, sate maranggi, steak alami (jengkol) capcai, ayam panggang, dan masih banyak lagi, tak luput dari lilin yang menghiasinya. Memang semua itu dipersiapkan untuk menyambut tamu lelaki pertama yang Afsheen kenalkan. Dan pastinya Afsheen tidak akan sembarangan mengenalkan lelaki kepada ayah dan ibunya.
"Ayah mau makan sama apa?" tanya istrinya.
"Steak alami aja bu." istrinya pun mengambilkan steak alami kesukaan suaminya itu.
"Om suka jengkol juga ya?" tanya Tristan.
"Iya, Om sangat suka dengan jengkol atau biasa Om sebut steak alami, soalnya pertama kali Om dimasakin oleh ibunya Afsheen ya ini steak alaminya yang bikin nagih."
"Ah ayah bisa aja." ibu Afsheen sambil tersipu malu.
"Om dan Tante sweet banget ya hihi."
"Oh ya kamu mau makan apa Tan?" tanya Afsheen.
"Steak alami aja Sheen hehe."
Afsheen pun mengambilkan steak alami ke piring Tristan. "Makasih marmut cantik" bisiknya kepada Afsheen dan dibalas senyuman manis olehnya."By the way gimana kabar Devian ayahmu Tristan?" tanya ayah.
"Ayah baik Om."
"Dimana dia sekarang?"
"Sekarang papah lagi ada tugas di luar negeri om."
"Oh masih sama seperti dulu ya, masih terus sibuk dia, pasti wajahnya sudah keriput hahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Tears [ Completed ]
Romantik(17+) Bagi Afsheen cinta hanyalah sebuah ilusi semata. Dia menyukai kesendirian, kesendirian lah membawanya pada titik kenyamanan. Dia tak percaya bahagianya mencinta atau dicinta, semua hanya angan dan bayangan saja, seolah cinta tak benar-benar a...