Prologue

3.2K 115 13
                                    

"Jadi, awan sering-sering manggil hujan ya!

Soal nya aku suka sama hujan!"

- Cinta -

※※※

Gadis berambut sepinggang itu menggoyang kan kaki nya di tepi balkon. Mata nya memandang telak cahaya-cahaya yang terpapar layak nya bintang. Rintik-rintik kecil itu membasahi kaki nya dengan suasana yang dingin itu.

"Hujan ya Rain?" Tanya nya.

"Kenapa mesti manggil Rain sih? Nama ku kan bukan Rain!"

"Kalo aku manggil kamu Hujan, yang ada nanti awan berpaling ke hujan nya alam! Emang Rain mau?"

Gadis itu memaling kan wajah nya. Laki-laki itu duduk tepat bersebelahan dengan gadis itu. Ia kemudian menggenggam tangan gadis itu lalu kembali memandang langit.

"Kenapa awan enggak pernah membenci hujan? Kenapa malah hujan yang membenci awan?" Tanya gadis itu.

"Kalo awan benci hujan, mungkin bumi udah enggak berbentuk lagi. Kenapa hujan benci awan? Karena hujan enggak mau awan selalu berpaling dari nya. Kamu lihat waktu musim kemarau. Enggak ada hujan sama sekali. Mangka nya hujan benci awan. Karena awan selalu berpaling dari hujan" jelas nya.

"Berarti Awan yang ini juga sama dong?"

"Enggak, Awan yang ini beda. Karena dia selalu mencintai Hujan di manapun dia berada!"

"Jadi, awan sering-sering manggil hujan ya! Soal nya aku suka hujan!"

"Kalo gitu Hujan janji dong enggak benci awan! Janji?"

"Janji"

Mereka saling menautkan kelingking mereka masing-masing di antara deru hujan dan kesaksian cinta awan.

Dan mereka memiliki suatu rahasia. Yang hanya di ketahui angkasa.

Awan Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang