part 7

378 34 2
                                    

Hari ini vana udah mulai sekolah. Dia masuk kesekolah ditemani devan. Awalnya devan menolak menemani vana tapi mamanya memaksa devan untuk menemani vana karena vana anak baru disekolah itu.
Saat mereka jalan berdua banyak mata yang menatap mereka. Devan gak suka ditatap kayak gitu karena pasti ada aja gosip² yang aneh disekolah tentang dia sama vana sementara vana santai aja dilihatin mungkin bagi dia wajar karena anak baru.
Devan mengantar vana sampai di depan pintu kepala sekolah setelah itu dia kembali ke kelas menemui dua curut.

"Woii ada anak baruuuu anjir cantik banget" kata robby

"Body nya duhh..manis lagi" kata ivan sambil senyum² membayangkan vana

"Siapa sih namanya?" tanya robby

"Vana atau vania gitu deh" jawab ivan

"Eh dev lo tadi udah jalan aja sama anak baru" kata ivan lagi

"Iya..beruntung banget lo" kata robby

"Berisik" kata devan yang merasa terganggu

"Lo kenapa? banyak pikiran?" kata robby

"Lo mikirin apa dev? Anak baru?" tanya ivan

"Atau lo bingung milih siapa..anak baru atau abigail" sambung ivan

"Sama anak baru aja..dia manis, cantik, baik juga kelihatannya dan yang terutama gak dingin dan cuek" kata robby

"Bisa tenang gak sih!? ganggu gue mulu lo berdua" kata devan kesal dan pergi meninggalkan robby dan ivan

"Tuh anak kenapa ya?" kata ivan

"Kok sensian banget ya kayak cewe pms" sambung robby

****

Devan pergi ke rooftop untuk menenangkan pikirannya. Dia kesal kenapa vana datang lagi. Dulu aja vana ninggalin dia dan sekarang muncul lagi. Devan takut dia bakalan balik ke vana dan ninggalin abigail. Abigail terlalu berharga ditinggalkan. Devan merutuki dirinya sendiri dari tadi.

"Dev" terdengar suara perempuan dari belakang devan dan devan langsung melihatnya.

"Hai gail" kata devan

Semua rasa kesalnya hilang seketika saat melihat abigail. Devan takut kehilangan abigail dan dia nyaman sama abigail.

"Lo kok tau gue disini?" kata devan sambil menepuk lantai didekatnya yang berarti menyuruh abigail duduk disebelahnya dan abigail langsung duduk

"Gue tadi dibilang sama robby katanya lo lagi pms, sensian dan kayaknya lagi banyak pikiran"

Devan terkekeh mendengar ucapan abigail.

"dan gue mikir dimana tempat yang bisa nenangin pikiran dan sepi juga jadi gue kesini deh" lanjut abigail

Devan hanya senyum. Hening. Tidak ada yang mau bicara. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing² sampai akhirnya abigail bicara duluan

"Ada anak baru ya?" kata abigail yang membuat devan kembali teringat tentang vana

"Iya" jawab devan singkat, padat, dan jelas

Abigail heran kenapa tiba-tiba aja devan jadi cuek dan gak mau banyak ngomong tapi abigail gak mempermasalahkan itu, mungkin aja devan emang lagi banyak pikiran. Keheningan kembali menyelimuti mereka berdua.

"ya udah dev..gue ke kelas dulu" kata abigail

"iya" kata devan pelan hampir tidak terdengar

'Kok devan aneh sih hari ini?'

Selama dikelas abigail dan devan nggak ada ngomong. Devan yang biasanya selalu ngajak abigail ngobrol sekarang hanya diam dan sibuk dengan pikirannya. Abigail merasakan itu begity juga dengan angel yang menyadari perubahan sikap devan.
Sampai pulang sekolah juga mereka gak ada yang ngomong.

"Dev ingat ya ada kerja kelompok" kata ivan

"Dimana?" tanya devan

"Dirumahnya robby, datang ya?"

"Diusahakan" jawab devan sambil pergi tanpa ekspresi apapun

Robby dan ivan dibuat bingung sama tingkah lakunya hari ini. Dari pagi devan udah sensian dan selama pelajaran berlangsung devan yang biasanya ribut dan hobi membuat lelucon hanya diam. Ivan berniat menanyakan hal itu kepada devan tapi dicegah oleh robby karena kayaknya suasana hati devan lagi nggak baik.

Saat diparkiran sekolah devan ketemu sama vana. Devan diam menatap vana dan vana hanya senyum.

"Gue pulang sama lo kan?" tanya vana

"Kok sama gue?"

"Tadi kata mama lo kalau lo bisa nganterin gue pulang"

"Mama ngomong kayak gitu? kapan?"

" iya ngomongnya gitu waktu mama lo telpon gue tadi"

"Mama nelpon lo cuma bilang itu?"

"Iya..lo keberatan ya? kalau iya gue naik taxi aja"

Devan sejenak berpikir apakah dia mengantar vana pulang atau membiarkan vana pulang naik taxi

"Ya udah sama gue aja, cepetan masuk" kata devan sambil masuk kemobil

"Gue tau pasti lo gak bakal biarin gue naik taxi dev..lo masih sama" kata vana pelan

Dimobil devan dan vana tidak ada yang ngomong. Vana sibuk memikirkan apa yang akan dia lakukan sama devan kedepannya dan apa yang bisa dia lakukan supaya devan bisa dekat sama dia kayak dulu lagi sementara devan sibuk memikirkan abigail dan vana.

"Makasih ya dev udah nganterin gue" kata vana dengan senyumannya yang disukai devan selama ini

"Iya sama-sama van" jawab devan dengan senyuman juga

"Mau masuk gak? ketemu mama?"

"Gak usah deh semalam baru aja ketemu, kapan-kapan gue mampir"

"Oh ya udah..bye" kata vana sambil berlalu

Devan langsung melajukan mobilnya untuk pulang. Devan gak yakin sama dirinya apakah dia bakal balik ke vana atau tetap sama abigail?

Malam ini devan cuma diam dikamar sampai ada suara ketukan pintu. Dia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu. Ternyata itu mamanya.

"Ada apa ma?" tanya devan tanpa ekspresi

"Kamu kenapa?" tanya valen

"Gapapa ma"

"Terus mukanya kenapa tuh? banyak pikiran ya?"

"Bisa dibilang"

"Ya udah ayo makan malam dulu"

"Nanti aja deh ma"

"Kok nanti? Mama tau nanti ujung-ujungnya kamu gak makan" kata valen sambil mengingat devan yang pernah seperti ini juga dan akhirnya tidak mau makan.

"Janji ma..nanti devan makan"

Valen menghela nafasnya "ya udah tapi janji harus ditepati ya"

"Iya ma"

Valen pun turun kebawah dan makan malam bersama Jerry papanya devan.
Devan menuju balkon kamarnya dan diam disana sampau handphone nya berdering

"Apa rob?" tanya devan to the point kepada robby yang menelponnya

"Kenapa lo gak datang kerja kelompok tadi?"

Devan langsung teringat kalau dia ada kerja kelompok sepulang sekolah tadi. Dia benar-benar lupa karena sibuk memikirkan vama dan abigail.

"Gue ada urusan tadi" kata devan

"Urusan apa?" tanya robby

"Lo ga perlu tau" kata devan dingin

"Ya udah tapi kenapa lo gak bilang sebelumnya?"

"Gak sempat"

"Lo kenapa sih? hemat ngomong?" tanya robby lagi

Devan gak mau membahasnya dan langsung memutus panggilan itu. Robby yang ada diujung sana pun bingung sama sikap devan yang beda dari biasanya. Siapa yang bingung devan yang biasnya suka bercanda dan rada gila itu tiba-tiba aja jadi diam dan dingin sama kayak abigail.

Devan & AbigailWhere stories live. Discover now