part 25

246 22 0
                                    

Pagi ini abigail bangun dari tidurnya yang nyenyak. Abigail melihat kalender dan ya hari ini adalah hari ulang tahun devan.

Abigail tidak bisa memberi apa-apa kepada devan karena beberapa hari belakangan ini kesehatannya menurun dan menyebabkan matt semakin menjaga dirinya.

Devan merayakan acara ulang tahunnya dihalaman belakang rumahnya yang cukup luas.

Devan banyak mengundang temannya. Vana juga diundang karena vana emang sahabatnya devan.

Semua persiapan udah dibuat. Papa dan adik devan, delicia pulang ke indonesia.

Acaranya dimulai jam 7 malam. Semuanya udah hadir disana kecuali abigail dan matt yang masih terjebak macet.

Devan udah mencari-cari dimana abigail dan juga menanyakan dimana abigail kepada teman-temannya tapi tetap aja abigail gak ketemu.

Pas jam 7 acara pun dimulai. Mereka bernyanyi dan setelah itu devan memotong kue lalu memberikan suapan pertama kepada valen, devon, dan delicia.

Suapan kedua ingin diberikannya kepada abigail tapi tetap aja abigail belum menampakkan batang hidungnya.

Akhirnya vana lah yang mendapat suapan kedua itu karena disuruh oleh valen.

Devan sih gapapa karena vana memang sahabat dia dari kecil tentu vana juga berarti bagi devan.

Setelah acara suapan barulah abigail dan matt menampakkan batang hidung mereka.

Abigail langsung menghampiri devan dan memberinya pelukan.

"Happy birthday ya jakun banteng semoga kamu makin pinter, makn rajin nganterin mama ke salon, gak jahil lagi, rajin berdoa juga. God bless you."

"Iya makasih ya, kenapa telat? Terus kok sama matt?"

"Itu tadi mobil aku mogok dijalan, pas matt mau kesini jadi aku numpang aja. Abis itu kena macet dijalan."

Tentu saja abigail bohong, mana mungkin dia mau mengatakan kalau dia sama matt emang bersama.

"Oh mobilnya gapapa kan?"

"Eh tai seharusnya kamu nanyain aku gitu masa mobil aku yang ditanya."

"Karena aku lihat kamu gapapa tuh, kan udah didepan mata nih."

"Iya deh iya."

Mereka pun menikmati acara ulang tahun devan. Vana terlihat tak senang melihat devan dan abigail tertawa bersama.

Robby dan yang lainnya juga sedang tertawa bersama devan dan angel menyadari kalau daritadi vana memperhatikan mereka.

Angel hanya tau itu, tapi dia tak tau rencana apa yang ada diotak vana sekarang.

Saat ini mereka semua memisahkan diri. Angel dan abigail sedang mengambil minuman sambil ngobrol.

Abigail melihat ada valen menuju tempatnya sekarang. Dia dan angel pun menghampiri valen. Meninggalkan minuman mereka sejenak.

"Tante mau minum gak?" tanya abigail

"Boleh deh." jawab valen

Abigail pun mengambil minuman yang tadi dibuatnya dan dia memberikannya kepada Valen.

Tak lama kemudian saat mereka bertiga ngobrol, valen terbatuk-batuk. Setelah itu Valen pingsan. Devan panik dan langsung membawa valen ke rumah sakit.

Abigail dan angel juga ikut kerumah sakit serta devin dan delicia. Vana pun ikut. Sampai dirumah sakit valen langsung diperika dokter.

Setelah diperiksa dokter keluar dan memberi tahukan kepada mereka semua kalau valen keracunan. Mereka semua cemas dan setelah dokter pergi bersama devin disanalah vana memulai rencananya.

"Pasti abigail yang racunin tante." katanya

"Gue gak pernah ada niat buat tante kayak gitu."

"Jadi kalau bukan lo siapa lagi? Lo kan yang kasih minuman ke tante tadi dan habis itu tante batuk lalu pingsan."

"Gue memang kasih minuman tapi nggak dengan racun."

"Gue disitu van, lo gak boleh nuduh sembarangan!!" kata angel

"Dev aku yakin mereka kerja sama buat mama kamu kayak gitu, kamu pikir aja darimana mama kamu bisa keracunan kalau bukan dari minuman itu."

"Van lo gak boleh nuduh kayak gitu." ucap devan

"Aku gak nuduh tapi gue bilang apa yang gue liat, mereka berdua buat minuman abis itu mama kamu datang, abigail nawarin minuman dan mama kamu minum itu setelahnya lihat apa yang terjadi, mama kamu batuk dan pingsan, angel lo gak usah ngelindungi abigail lagi."

"Tapi dia gak mungkin kayak gitu van." kata angel

"Aku rasa kak vana benar, gak mungkin kak vana salah lihat dan kak vana disana waktu itu, kak abigail pasti bohong dan pasti kak abigail ngeletak racun diminuman itu."

"Gue gak buat kayak gitu, gue gak mungkin ngeracunin tante." elak abigail

"Eh lo tau kan kalau gak ada yang ga mungkin?" kata vana

"Van lo berhenti giniin abigail." ucap angel

"Sekarang gue tanya lo, lo disana kan waktu itu? Lo liat kan kalau abigail ngasih minuman ke mama devan?"

"I..iya gue liat tapi gue gak liat dia masukin racun."

"Lo gak liat gimana lo bisa yakin bukan dia yang ngeracunin mamanya devan?"

"Karena gue tau dia gimana dan gak mungkin dia kayak gitu."

"Gail yang dibilang vana benar?" kata devan

"..."

"Jawab gue!" kata devan lagi

"Gue gak ngelakuin itu." sekarang abigail tidak bisa lagi membendung air matanya

"Lo bohong gail, lo yang ngeracunin mama devan!!" kata vana

"Kak abigail bohong kan? Kakak yang ngeracunin mama aku kan?? Kakak jahat!" kata delicia

"Gue gak ngelakuin itu.." kata abigail

"Pembohong!!" kata delicia

"Sekarang lo pergi dari sini, gue benci sama lo dan gue gak mau lagi liat muka lo selamanya, pergi lo!!"

"Dev..aku gak ngeracunin mama." kata abigail sesenggukan

"Pergi lo gue bilang!!"

"Udah gail ayo kita pergi." kata angel

"Tapi gue gak ngeracunin.."

"Abigail, ayo pergi." kata seseorang yang membuat semuanya menoleh

"Matt, aku gak ngeracunin mamanya devan."

"Aku bilang ayo kita pergi dari sini." kata matt datar

"Udah gail ayo."

Akhirnya mereka bertiga pergi dari sana dan pulang kerumah abigail. Angel udah menceritakan semua ini kepada yang lainnya dan mereka gak percaya apa yang udah dilakuin sama devan.

Mereka pun kasihan terhadap abigail yang nangis karena dituduh kayak gitu. Matt merasa kesal kepada devan dan dia juga gak suka sama vana.

Mereka berusaha mengetahui siapa yang sebenarnya memberi racun diminuman itu tapi tetap aja mereka gak bisa tau.

***

Jangan lupa vote dan komennya maaf part ini sedikit karena author lagi sibuk

Devan & AbigailWhere stories live. Discover now