part 8

364 33 4
                                    

Hari cepat berlalu dan selama itu juga devan berubah. Dia lebih suka sendiri dan lebih cuek. Bahkan dia gak lagi sering main dengan robby dan ivan. Devan berubah 180° dan abigail pun sudah berapa kali menyapanya tapi yang didapat abigail cuma tatapan kosong dari devan. Seperti kemarin ketika abigail dapat kelompok belajar dan didalamnya terdapat devan dan ivan. Saat mereka mengerjakan tugas bersama, devan malah asik sendiri mengerjakan tanpa berdiskusi. Robby, ivan, abigail, dan angel tidak tau apa yang terjadi kepada devan. Mereka udah coba nanya tapi devan langsung pergi ketika ditanyai tentang itu.

Sementara hubungannya dengan vana semakin membaik. Vana pun senang dengan devan. Vana gak perlu lagi susah-susah mendekati devan karena devan sendiri sekarang sudah kembali jadi devan yang dulu, devan sahabatnya.

"Dev..nanti kita makan malam bareng yuk" kata vana dimobil ketika mereka berdua pulang sekolah

"Dimana?" ucap devan

"Dirumah aku aja" jawab vana

"Ya ntar aku datang"

"Awas aja kalo nggak ya ajak mama sama papa kamu juga" kata vana mengancam

"Emang kalo nggak datang diapain?" tanya devan menantang

"Apa ya..um..oh aku suruh kamu makan nenas harus habis 1 buah"

"Ih..nggak deh" kata devan yang dari kecil sudah alergi sama hal yang berbau durian.

"Biarin aja dev kan muka kamu lucu kalo ada bintik² merahnya..imut gitu" kata vana sambil tertawa pelan dan mengingat kembali kenangannya bersama devan dulu.

"Haha iya aku tau kok kalo aku lucu, gak usah ada bintik-bintiknya deh, gak ada bintik-bintik kan aku lucu juga plus ganteng plus keren" kata devan pede

"Emang dari kecil ya pede lo itu tinggi banget awas loh dev kalo jatuh sakit"

"Hahah tapi kalo jatuhnya kehati kamu gak bakalan sakit lah" kata devan yang bisa membuat pipi vana merona merah

"Cieee blushing" goda devan

"Siapa yang blushing?" kata vana sambil menutupi pipinya dengan rambut

"Makin imut tau" kata devan mencubit pipi vana

"Apa sih dev sakit tau" ucap vana sambil mengelus pipinya

"van di jerman seru gak?"

"Gak terlalu seru juga sih..aku lebih suka di indonesia"

"Gak seru karena gak ada aku kan? disana ga ada cowo seganteng, sekeren kan? makanya gak seru"

"kan pedenya makin tinggi" kata vana

"aku gak pede kali, aku emang ganteng terus keren kan? kamu pernah bilang kok dulu waktu kita masih kecil"

"Gak pernah dev.." kata vana sambil mengingat-ingat masa lalunya bersama devan

"Pernah vana"

"Gak pernah devan"

"Pernahh" kata devan gak mau kalah

"Gak pernahhhhhhhh"

"Pernahhhhhh"

"Aku gak pernah ngomong kayak gitu"

"Udah sekarang kamu ingat-ingat aja dirumah ya..udah sampe" kata devan

"Oh udah sampe..makasih ya ingat nanti malam" kata vana

"Iya sama-sama ingat juga nanti tentang kamu bilang aku ganteng ya"

"Gak mau" kata vana sambil masuk kerumahnya

Devan & AbigailWhere stories live. Discover now