M

2.6K 269 21
                                    

Myungsoo tidak henti-hentinya berjalan mondar-mandir. Dia benar-benar gelisah saat ini.... Mata tajamnya tidak pernah berhenti menatap jam dinding yang telah menunjukan pukul 9 waktu Seoul.

Banyak pemikiran buruk yang hinggap di kepalanya saat ini.
Dimana Suzy?? Apakah dia baik-baik saja??
Mata tajamnya menatap telepon selulernya. Tapi nihil.... Tidak ada kabar dari wanita yang setengah mati di khawatirkannya itu!!
Apakah sebegitu tidak pentingnya dia bagi perempuan itu???

Myungsoo memejamkan matanya. Mencoba menahan air mata yang akan membasahi rahang kokohnya.

"Ck.... Dimana kau bae Suzy??? Kenapa kau belum pulang juga eoh??"

Myungsoo mengumpat kesal. Dia mengusap-usap wajahnya frustasi.

Ckleeeek...!

Myungsoo menajamkan penglihatannya. Benar saja dia melihat gadis itu yang telah pulang sambil tersenyum bahagia.
Dia melihatnya gadis itu tersenyum padanya dan agak setengah berlari mendekat padanya.

"Opppa......"

"Dari mana saja kau??"

Suzy tertegun. Matanya begitu sendu menatap myungsoo yang sepertinya marah padanya.

"Oppa aku???"
Suzy masih mencoba untuk tersenyum. Dia berdiri tepat di depan myungsoo. Jemarinya yang lentik memegang dada myungsoo untuk sedikit menenangkannya.

"Aku telah menunggu MU dari tadi..... Apa kau lupa apa yang dikatakan kepala sekolah Jung. Supaya kau lebih banyak belajar eoh???"

Myungsoo masih marah kepada Suzy. Kedua mata tajamnya menatap Suzy nyalang.

Suzy tertegun. Dia menundukkan kepalanya. Ada sedikit rasa bersalah juga yang menghigapi hatinya. Tapi apa salah?? Suzy pulang lama karena mengantri cukup lama membali makanan kesukaan myungsoo di restoran favorit suaminya. Tapi myungsoo tidak memberikannya kesempatan untuk berbicara....

Suzy mengakat wajahnya. Kedua bola mata indahnya telah basah oleh air mata.

"Oppa aku??"

"Ck....bodohnya aku masih peduli padamu bae suzy... Dan lebih bodohnya lagi aku melupakan perjanjian yang telah kau buat Suzy....!! Sekarang apapun yang kau perbuat. Terserah aku tidak peduli!!!

Myungsoo berteriak marah, tangannya melepas kasar jemari Suzy yang memegang dadanya. Dengan langkah cepat dia mulai melangkah menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras.

Suzy jatuh terduduk. Dia seperti kehilangan tenaganya saja untuk menopang tubuhnya. Bahkan untuk memegang makanan yang dibawanya untuk myungsoo dia tidak ada tenaga lagi.

Suzy semakin menangis tersedu-sedu. Pipi tirusnya telah basah oleh air mata. Dia memukul-mukul dadanya yang terasa perih. Rasa bersalah itu semakin kuat hinggap di hatinya saat melihat sebuah meja yang telah penuh oleh buku belajar dan beberapa bag paper. Mungkin oleh-oleh dari myungsoo untuk suzy, yang sampai sekarang Suzy tidak tahu beberapa hari kemarin suaminya pergi kemana....

" oppa... Kenapa kau tidak memberikan ku kesempatan untuk berbicara???"

Suzy bersuara lirih.... Di antara Isak tangisnya yang semakin pilu.

*******

Ckleeeeeek !!!

"Yaaaaa.....!!

Sehun kaget kedua tangannya berusaha menangkis tangan jonggin yang telah berdiri di depan pintu flatnya. Dan berniat akan memukul kepalanya.

" yaaaaa.... Apa yang akan kau lakukan hitam???"

Sehun menatap penuh emosi kepada jongin.

"Masih bertanya eoh??? Seharusnya aku yang bertanya padamu apa yang kau lakukan???"
"Kau meninggalkan rumah sakit begitu saja... Apa yang ada di pikiranmu brengsek???"

Love NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang