OD2M-9

452 57 37
                                    

"Sumpah anjir kemaren tuh ekspresinya Ghina pas gue gombalin lucu" ucap Gio sambil memperagakan wajah Ghina.

"Lucuan juga gue" Oliv menjawab.

"Iyalah. Lo mah cewek paling lucu. Dasar Valak!"

"Emang valak cewek ?"

"Iyalah" jawab Gio semangat.

"Emang lo pernah mastiin ? Pernah ngeliat kalo dia cewek beneran?" Tanya Oliv

"Ngeliatin apanya?" Gio balik bertanya

"Anu"

"Ih mesum lo!" Celetuk Gio.

"Anu..Orang aslinya yang meranin valaklah" jelas Oliv

"Wah pikiran lo Gi! Ck..ck..ck.. Gio omes!" Tambah oliv sambil terkekeh.

"Oh..kirain apaan. Lagian lo sih"

"Apa ?" Tanya Oliv garang.

"Enggak"

"Dih kayak cewek mainnya enggak enggak"

"Berarti lo gitu juga dong"

"Enggak lah"

"Dih kayak cewek mainnya enggak enggak"

"Gue emang cewek bego"

"Iya cewek yang gue sayang"

Kringg

"Eh mblo. Gue angkat telfon pacar gue dulu ya" ucap gio sambil menekankan kata 'Mblo' dan 'pacar'. Oliv langsung melempar popcorn yang ada dimangkuk.

"Makasih yang" ucap Gio saat popcorn itu tepat masuk kedalam mulutnya.

"Dih...sabar Oliv, orang sabar disayang Shawn Mendes" ucap Oliv kepada dirinya sendiri. Gio yang masih duduk disebelahnya sedang berbicara dengan Ghina ditelfon.

Gio menjauhkan mukanya dari ponselnya yang masih tersambung dengan pacarnya aka Ghina. Lalu tiba - tiba Gio mendekatkan mulutnya ke wajah Oliv. Tepatnya ke telinga oliv.

"Gue juga sayang orang sabar" bisik gio yang membuat oliv menoleh kearah Gio.

Kini wajah mereka sangat dekat. Hanya berjarak 1 mm, gakdeng yakali 1 mm. Berjarak 5 cm. Membuat jantung oliv berdegub kencang, bahkan sangat kencang.

Sampai akhirnya Gio melirik ponselnya yang masih menyala.

"Lupa hehe" ucap gio sambil menunjuk ponselnya yang masih menyala.

"Halo yang" ucap Gio. Oliv hanya diam mendengarkan. Dengan hatinya yang sebenarnya sudah tersayat - sayat.

"........"

"Iya maaf. Tadi aku lagi ngebantuin Oliv nyabutin ubannya. Maklum dia kan kayak gerandong, marah - marah mulu. Cepet tua deh" Oliv melotot ke arah Gio. Namun Gio tetap memasang tampang menyebalkannya seolah - olah ia tadi tidak mengatakan apa - apa. Gio tetap menatap kearah tv sambil menelfon Ghina. Tanpa menatap oliv yang masih sebal akan kata - katanya.

Alasan tidak bermutu.

Yakali Oliv ubanan.

".........."

"Iya aku lagi dirumah Oliv. Kasian bayi guritanya sendirian dirumah, bonyoknya lagi keluar kota. Kakaknya kuliah" Jelas oliv yang dimaksud gio. Oliv tidak ambil pusing. Ia akhirnya memilih memainkan ponselnya dan menyelam kedunia maya. Melupakan dunia nyata yang menyakitkan untuk sesaat.

Disaat asyik - asyiknya menstalk seseorang, ponsel oliv berbunyi tanda panggilan masuk dari seseorang.

Tertera nama Andre dilayar ponselnya beserta nomer telfon lelaki itu.

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang