OD2M-12

437 40 60
                                    

Oliv masih terngiang perkataan Gio kemaren.

Gio putus dengan Ghina.
Oliv jadian dengan Andre.

Kenapa tidak tepat ?

Ponsel pemberian dari Gio berbunyi.

Terlihat nama Andre dilayar ponsel Oliv. Oliv segera menerima panggilan dari pacarnya itu meskipun dengan setengah hati.

Seperti saat oliv menerima Andre untuk menjadi pacarnya, hanya ia lakukan setengah hati.

Tapi Oliv tidak pernah berniat menyakiti Andre atau menjadikannya pelampiasan. Ia berusaha mencintai andre, ia berusaha menyanyanginya, seperti ia mencintai dan menyayangi Gio.

Tapi, nyatanya ia belum bisa.

"Halo sayang"

"Ya, halo ndre"

"Kamu belum berangkat sekolah?"

"Belum. Kamu udah ?"

"Belum. Yaudah aku jemput ya. Bye"

"Gak usah, aku bareng kak Vina"

"Aku gak menerima penolakan ya sayang"

"Yaudah. Bye"

"Bye"

Oliv segera turun dari kamarnya untuk sarapan.

"Pagi" sapa Oliv yang dibalas keluarganya.

"Kamu kok jarang main sama Gio liv?" Tanya mama oliv. Membuat Vina melirik Oliv.

"Lagi gak ada waktu ma" jawab oliv sekenanya.

"Dulu meskipun sibuk kalian tetep main bareng loh. Jangan - jangan karna kamu punya pacar, jadi Gio sungkan"

Oliv bungkam.

"Pacar kamu larang - larang kalau kamu main sama cowok lain?" Tanya Mama Oliv.

Oliv menggeleng.

"Hadeh anak muda" celetuk Papa Oliv.

"Papa dulu juga muda kali" balas vina.

"Siapa bilang papa langsung tua"

"Maunya papa siapa?"

"Kamu nyebelin ya jadi anak"

"Kan nurun sifat Papa" Vina dan Papa oliv berdebat kecil, seperti biasanya agar suasanya tidak sepi.

Tiba - tiba mereka mendengar suara klakson motor dari luar rumah.

"Oliv berangkat dulu ya, Andre udah jemput" pamit Oliv lalu menyalami kedua orang tuanya dan kakaknya.

"Hati - hati"

Oliv segera keluar rumah dan menghampiri Andre yang sudah siap diatas motornya.

"Pagi Oliv" sapa Andre.

"Pagi ndre" balas Oliv lalu menaiki motor Andre.

Diperjalanan menuju sekolah Oliv, Andre berceloteh untuk mencairkan suasana. Namun, Oliv hanya menanggapi dengan gumaman pelan dan lebih memilih memandangi jalanan.

Sangat sulit bagi Oliv untuk membuka hati. Oliv merasa sangat bersalah kepada Andre karna Oliv seperti tidak menganggapnya.

Namun begitulah, perasaan tidak bisa dipaksakan. Oliv juga tidak bisa memaksakan perasaan Gio yang hanya menganggapnya sahabat.

Andre mengerem motornya, membuat Oliv tersadar dari pikirannya tentang Gio. Oliv segera turun dari motor Andre karna mereka sudah sampai didepan sekolahan Oliv.

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang