OD2M-4

518 62 36
                                    

Hari ini mereka sudah siap untuk berangkat ke Bandung.

Orang tua Gio dan Oliv jadi satu mobil. Vina dan Aldo akan menyusul karena harus menemui dosen Vina terlebih dahulu. Sedangkan Gio, Oliv, Carla, Bian, Rasyid, dan Afifah berada dalam satu mobil.

Oh iya, Rasyid memang ikut liburan kali ini karna diajak Mama Gio. Namun orang tua Rasyid tidak bisa ikut karna keluar kota. Sedangkan kalau rasyid ikut, pasti Afifah juga ikut.

"Berdoa didalam hati masing- masing. Berdoa mulai" ucap Gio memimpin doa.

"Eh bentar. Gue gak bisa baca doa dalam hati, hati gue udah penuh diisi pipah" celetuk Rasyid membuat Afifah blushing.

"Wah kalo gitu gue juga gak bisa. Hati gue kan ada carla bang" tambah Bian, membuat carla salting.

"Lo mau digituin juga gak liv?" Tanya Gio.

"Ogah. Gak kreatif amat ikut -ikut" balas oliv sewot, padahal hatinya udah dag dig dug.

"Kalo mencintai oliv dengan sepenuh hati aja bisa, masa buat doa dalam hati gak bisa." ucap gio yang membuat rona merah menjalar dipipi oliv.

"Ciee anak monyet blushing ciee" goda gio yang mendapat pukulan maut oliv.

"Apaan sih lo! Yaudah ayo berangkat. Keburu macet, mama sama papa udah berangkat noh" ucap oliv mengalihkan pembicaraan.

"Cie kak oliv ngalihin pembicaraan" goda carla. 

Adik kakak sama aja.

"Dih"

"Gi, lo yang nyetir yak" ucap Rasyid.

"Iya deh. Tapi oliv duduk sebelah gue ya. Jadi kalo mata gue bosen ngeliatin jalanan gue bisa ngeliatin Oliv" demi apapun bila oliv sekarang sedang sendirian mungkin ia akan lompat - lompat bahkan berguling - guling sambil teriak - teriak. Namun karna sekarang banyak orang, oliv masih sadar bahwa ia tidak mau disebut orang gila.

"Gombal mulu lo!" Ledek Afifah.

"Gombalin sahabat apa salahnya sih!" Balas Gio.

"Ayodah berangkat" ucap bian menengahi.

Posisi Gio dan oliv ada dibarisan depan. Dibarisan kedua ada Rasyid dan afifah. Di barisan ke tiga ada Bian dan Carla.

Dibagian depan. Oliv dan Gio sedang bercanda sambil tertawa -  tawa. Entahlah, mereka membicarakan hal - hal abstrak. Mulai dari yang serius hingga celetukan - celetukan tak masuk akal. Bahkan mereka juga membicarakan tentang perebutan pak vero oleh bu acik dan bu Nia.

Dibarisan kedua. Afifah sedang bersender ke arah rasyid. Mereka sedang selfie - selfie ria. Kadang juga bermain snapchat atau membuat vidio.

Dibarisan ketiga. Clara dan bian sedang romantis - romantisan. Entahlah apa yang di bicarakan anak smp itu. Yang taken mah beda.

"Liv minta minum dong" ucap Gio yang sedang fokus menyetir.

Oliv membukakan minuman botol, lalu mengarahkannya ke mulut Gio.

"Nih" oliv menadahi bawah botol agar airnya tidak tumpah ke baju gio.

"Makasih sayang" ucao gio sambil tersenyum manis.

"Apaan sih lo"

"Cielah yang blushing"

"GIO!"

"Apa sayang?"

Oliv berdecak sebal. Gio memang tidak pernah mengerti. Oliv tidak suka bila gio sudah menggodanya, karna pasti jantungnya akan berdebar keras.

"Masa bilang sayang kesahabat sendiri gak boleh" Oliv hanya membalas ucapan gio dengan gumaman.

Tiba - tiba ponsel Oliv bergetar tanda ada pesan masuk.

Bu Nia

Oliv, kamu sama gio waktu pensi  nyanyiin lagu Thinking Out Loud aja ya. Sepertinya itu cocok buat ngode Pak Revo.

Oliv

Siap bu, semoga pak Revo peka

"Pensi kita nyanyi Thinking Out loud. Barusan gue disms bu Nia"

"Oke deh. Ntar kita latihan dibandung" ucap Gio.

"Lo tidur aja ya liv. Ntar capek. Yang lain aja tidur" ucap Gio, olil melihat ke belakang. Dan benar saja semua pada tidur. Rasyid yang tidur dipangkuan Afifah. Clara yang bersender dibahu Bian.

"Ntar lo gak ada temen ngomongnya"

"Udah gak papa. Setengah jam lagi nyampe" ucap gio lagi.

"Yaudah deh, ntar bangunin gue kalo lo butuh temen" ucap oliv lalu matanya terpejam dan lama lama ia sudah terlelap. Gio melihat wajah damai oliv waktu tidur hanya bisa tersenyum.

•••

"AKHIRNYA SAMPEEE BANDUNGG" Teriak Carla yang sudah turun dari mobil.

"Liv, bangunn udah nyampe" Gio mencoba membangunkan Oliv yang masih tertidur.

Namun oliv tidak bangun - bangun. Akhirnya gio menggendong oliv untuk masuk kedalam villa milik keluarganya yang bersebelahan dengan villa milik oliv.

"Tan, oliv taruh mana nih" ucap gio ketika berpapasan dengan mama oliv.

"Taruh kamar situ aja. Tuh anak kalo molor susah dibangunin ya Gi" mama okiv menunjuk kamar dekat tangga.

"Biasa te. Anak kebo" ucap gio.

"Kamu bilang tante kebo ?" Ucap mama oliv.

"Gio cuman bercanda tante rose cantik. Yaudah, gio taruh oliv dulu ya"ucap gio lalu lanjut kekamar, untuk meletakkan oliv.

Akhirnya malam tiba. Mereka berkumpul ditaman belakang villa yang memperlihatkan pemandangan kebun teh dan langit yang bergemerlapan cahaya bintang - bintang.

Mereka sudah mandi dan berganti pakaian. Mereka mengadakan bbq kecil - kecilan. Vina dan aldo juga sudah kumpul.

Mereka pada mojok masing - masing. Ada yang bermain kembang api. Ada yang bergurau. Yang pasti sangat seru.

Oliv dan Gio duduk dibangku kayu menghadap pemandangan langit luas bergemerlapan bintang.

"Mulai latihan ya" ucap gio yang dibalas anggukan Oliv.

Gio mulai memetik senar gitarnya. Menciptakan alunan musik yang merdu.

Oliv mulai melantunkan lirik. Saat reff gio ikut menyanyi bersama oliv. Mereka saling menatap mata satu sama lain. Bagai disaat itu hanya ada mereka berdua. Mereka seperti menyiratkan pesan dari tatapannya masing masing yang mereka masih tidak bisa menebak jelas, pesan apa itu.

Gio menutup lagu dengan alunan gitarnya. Mereka tersenyum tulus.

Gio mendekat kearah oliv, membisikan sebuah kalimat yang membuat oliv membeku.

"

Gue rasa gue lagi jatuh cinta"

□□□

Maaf kalo gak memuaskan

Vomment jangan lupa :)

Update lagi kalo yang baca udah 100 ++. Kalo bisa sih 70 ++ vote :)))

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang