6: Wonwoo & Mingyu

951 108 2
                                    

[Extra : Ilustrasi Wonwoo dengan seragam sekolahnya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

[Extra : Ilustrasi Wonwoo dengan seragam sekolahnya. Cr. Loki Issacc Newton]

"Bolehkah aku menciummu?"

Kedua mata Wonwoo mengedip-ngedip. Dirinya tak paham dengan permintaan tiba-tiba yang Mingyu ujarkan. Wajahnya Mingyu saat ini serius, malu-malu, takut. Membuat Wonwoo tidak tahu harus merespon bagaimana.

"Ci-cium?"

Mingyu hanya terdiam tidak memberikan sama sekali petunjuk bagi Wonwoo yang kebingungan. Mungkin menyembunyikan hasrat yang mendorongnya begitu gila. Entah kontrol besar ini datang darimana, tapi ia ingin sekali mengunci bibir manis Wonwoo di bibirnya. Sama seperti yang manga ia baca terakhir ini.

"Mingyu?!"

Mata Mingyu terbelakak saat ia tersadar hadapannya suda terlalu dekat dengan wajah Wonwoo. Pemuda di depannya mencoba mundur dan mundur, tanpa menangkas perbuatan Mingyu.

"Apa yang ingin.." Wonwoo menahan pundak Mingyu. Tubuh pemuda itu terlalu dekat dengannya. Ia bingung. Otaknya penuh akan banyak pilihan. Meninju? Menampar? Menendang? Mendorong? Atau diam? Selagi memilah-milah, tangannya hanya sibuk menahan tubuh besar Mingyu agar masih memberi jarak.

Tak lama kemudian..

Tangan Mingyu melonggar di atas pundak Wonwoo. Laki-laki itu bergerak mundur. Membiarkan Wonwoo kembali leluasa dengan pendiriannya.

Namun, Wonwoo masih bingung. Ya. Dia mungkin pintar. Tapi, bersosialisasi dengan orang semacam Mingyu masih belum ia biasakan. Apa bergaul dengan anak semacam dia akan melakukan hal-hal demikian? Apakah itu normal? Selama 17 tahun dia belum pernah didekati orang-orang sejenis Mingyu. Itu saja.

"Ma-maafkan aku.. Aku hanya terbawa suasana." Mingyu mengusap tengkuknya. Tahu tidak gatal. Tapi ia sedang nerveous. Canggung. Wajahnya hampir tersipu mengingat kejadian berbahaya yang hampir ia lakukan.

"Itu hanya tanda bahwa aku sangat serius ingin berteman denganmu."

Mata Wonwoo berkedip cepat. Ekspresi nya polos seperti anak kecil di balik wajah sangarnya. Mingyu berusaha menahan diri untuk tidak segera memakan Wonwoo kembali. Kenapa rasanya penglihatan dan pikirannya menjurus hal-hal yang tidak semestinya?

"Oh begitu." Tatapan Wonwoo menghindar dari tatapan lurus Mingyu yang begitu tegas sekaligus indah. Ups..

Berusaha menahan gejolak hatinya. Ya. Ini pertama kalinya seseorang begitu serius ingin berteman dengannya.

Selama ini ia tidak mudah percaya untuk melakukan pertemanan kembali. Selanjutnya teman-temannya hanya akan memanfaatkan dan mencaci makinya.

Apakah Mingyu akan sama seperti mereka? Ia tidak tahu. Tapi, kita lihat saja nanti.

"Kalau begitu sebagai perayaan pertemanan kita, nanti malam kau datang lagi kan ke rumahku?!" Mingyu berucap begitu riang, sehingga membuat ketermenungan Wonwoo berhenti. "Kau tahu. Minji begitu merindukanmu."

EYE WITNESS; Meanie[√] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon