#5

1.9K 115 0
                                    

           

*** 

Malam terasa amat berat, meskipun ia sudah melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Quinn merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya. Menghirup udara malam dari jendela kamarnya yang terbuka.

Memejamkan matanya, lalu membayangkan sosok laki-laki yang terus menghantui pikirannya beberapa hari ini.

"What? Nggak-nggak," Quinn tersadar, lalu mengusap wajahnya berulang-ulang.

"Kenapa gue jadi mikirin nih orang. Tau aja gak dia siapa," ia berbicara dengan dirinya sendiri.

Quinn duduk di pinggir jendela. Menikmati hembusan angin malam yang dinginnya menusuk kulit.

Lalu, laki-laki itu muncul. Tepat di bawah kamarnya.

Quinn melongo. Matanya terbelalak.

Kaget.

"Hah?" ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

Lalu, bayangan laki-laki itu menghilang.

"Fix. Kayaknya gue tadi minum." Quinn menutup jendela kamarnya. Lalu bergegas membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur miliknya.

Tanpa ia sadari, bayangan laki-laki itu kembali. Bayangan yang ia kira hanya bentuk dari halusinasinya itu benar nyata adanya.

Berdiri, memperhatikan dan mengawasi gadis itu dari kejauhan.

Tak perduli dimanapun, bahkan di alam mimpi sekalipun.

Lalu, pergi menghilang.

Shadow HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang