#25

1K 43 0
                                    

           

*** 

Upacara pemakaman kematian werewolf kali ini terasa berbeda. Dihadiri oleh beberapa Shadow Hunter yang merupakan musuh perseteruan.

Oh, tidak.

Ini bukan hanya pemakaman werewolf. Melainkan kematian Quinn, anak mendiang Niana.

Seluruh airmata tumpah.

Kedua kubu yang biasa persiteru, menjadi satu dalam suasana duka.

Tubuh Regan yang pertama di kuburkan.

Setelah, tubuhnya tertutup oleh tanah. Evelyn memajukkan kakinya. Membawa bunga di tangan kanannya, ia menangis di samping makam yang sudah bertabur bunga.

"Makasih," ujarnya lirih. Dengan tangisan yang terisak, ia menaruh bunga yang ia bawa. "Kalo gak ada lo, mungkin gue udah mati sekarang."

Jeslyn memegang pundak sang Adik.

Membantu tubuhnya yang lemas itu untuk berdiri.

Shamus menyambut Adik perempuannya kedalam pelukkan.

Kini, giliran Quinn yang akan dihormati dalam pemakaman.

Devian menunduk. Rahangnya mengeras. Tangannya mengepal. Seolah ada dendam yang membara disana.

Begitu pun dengan Sena. Ia tak sanggup melihat tubuh sahabatnya itu akan dikebumikan.

"Rest in Peace, Quinn."

"Berbahagialah dengan sang Ratu. Sampaikan maaf kami yang tidak bisa menjagamu."

Isak tangis mulai menyeruak.

Sena menatap sangar Devian. Namun, Devian tetap tidak memperdulikan.

Beberapa saat sebelum jasanya dikebumikan.

Tubuhnya yang mulai membusuk akibat gigitan Deamon mulai kembali seperti sebelumnya.

Luka gigitan itu juga mulai menghilang.

Perlahan, tubuh gadis itu bergerak pelan. Membuat semua mata tercengang.

Tak terkecuali Sena, yang sejak tadi meratapi tubuh gadis itu.

Cahaya menyelimuti Quinn. Dan, dalam sekejap, gadis itu bangkit dari kematiannya.

Bukan hanya terkejut, tapi juga tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Jadi, kabar burung itu benar," ucap Denaya dengan pelan.

Membuat beberapa orang yang mendengarnyab langsung menoleh kepadanya.

Devian langsung menghampiri Quinn yang merasa tidak terjadi apa-apa. Memeluk tubuh gadis itu dengan erat. Membuat Sena lagi-lagi harus terbakar api cemburu.

Untungnya, Reamus menahannya. Jika tidak, Sena bisa berubah dan mengamuk mencakar Devian.

"Aku khawatir kamu kenapa-napa, Quinn."

Quinn masih tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi padanya. Ia menatap sekelilingnya bingung. Terlebih, ia berada dalam peti mati yang siap dikubur.

"Gue...kenapa?"

Shadow HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang