Part 9 : Tuyul. bag 3

55.5K 3.1K 232
                                    

Tiga hari lamanya aku mengalami demam hingga tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Padahal aku termasuk anak dengan daya tahan tubuh yang kuat. Aku tidak pernah mengalami kesurupan apalagi pingsan.

Meski aku indigo aku tidak jarang mengalami kerasukan, tidak seperti anak indigo lain yang selalu mengalami kerasukan ketika dia berinteraksi dengan makhluk halus.

Aku hanya mengalami mual dan pusing saja ketika bersentuhan langsung dengan para makhluk tak kasat mata tersebut.

Kalian pasti sering mendengar tentang ini.

Jika seseorang mempunyai tulang iga yang jarang atau tidak rapat, maka orang tersebut berpotensi mengalami kerasukan secara terus menerus. Karena tulang nya yang tidak rapat.

Aku sedikit percaya dengan itu. Aku mempunyai tulang iga yang sangat rapat.

Kenapa aku bisa tahu? Karena aku memiliki postur tubuh yang tinggi besar, tubuhku lumayan tinggi dan badanku bongsor tidak seperti gadis yang lain.

Jadi tulangku pasti besar-besar kan. Hhaha

Karena pernah suatu waktu, ketika terjadi kesurupan massal disaat aku dan teman yang lain sedang menikmati acara jurit malam di bumi perkemahan cibubur.

Semua temanku yang hadir mengalami kerasukan dan hanya aku yang satu-satunya peserta yang masih sadar.

Mereka  yang kerasukan terus saja menangis, berteriak serta meraung.

Membuat semua kakak pembina pramuka yang ada disana sangat panik.

Jumlah mereka tidaklah seberapa dibanding jumlah anak didiknya yang mengalami kesurupan. Mau tidak mau aku harus membantu nya.

Kebetulan saat itu aku membantu salah satu temanku di tenda paling ujung berdekatan dengan salah satu pohon yang besar.

Dibawah pohon itu ada salah satu kuntilanak yang menatap ku dengan nanar nya, dia nampak marah dan mulai terbang mendekatiku. Aku yang melihatnya mulai panik dan membaca ayat suci sebisaku.

Kuntilanak itu terbang dengan cepat dan dia sudah ada dibelakangku. Aku memelototinya, kebiasaan ku jika bertemu dengan makhluk halus yang mempunyai niat jahat. Namun dia tetap saja berdiri dibelakangku dan enggan untuk menjauh.

Dia mengincar bagian atas kepalaku. Mencoba mengubah dirinya seperti sebuah asap dan kemudian masuk kedalam tubuhku melalui ubun-ubun ku.

Namun anehnya aku tidak kerasukan sama sekali, aku bahkan bisa menolaknya hingga dia terpental jauh dari tubuhku.

Dia berulang kali ingin masuk, mulai dari bagian telapak kaki, bagian perut hingga area dada tapi tetap saja aku bisa menolaknya dan membuatnya pergi menjauh dari tubuhku ini.

Dan kejadian seperti itu terus berulang di setiap tempat. Dimana ada kesurupan, mau itu kerasukan massal ataupun tidak. Aku pasti tidak termasuk dalam daftar orang yang kerasukan tersebut, malah akulah yang sering membantu mereka.

Sampai sekarang akupun bingung, mengapa hal itu bisa terjadi. Tapi dilain sisi juga aku sangat bersyukur karena meskipun Allah memberiku penglihatan spesial ini, dia juga telah memberiku kemampuan spesial yang lain.

Indigo Stories - Telah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang