Seperti biasa, Dani terlambat lagi masuk kelas. Bukan main, Dani selalu terlambat dan tidak pernah datang tepat waktu. Padahal kuliah dimulai pukul 7.30 tapi Dani baru datang paling tidak pukul 8.00
"Ini lagi, jam segini baru datang! Berdiri di depan, Mas. Sepertinya Aldion dan kawan-kawan tidak ada yang niat kuliah, ya? Entah Aldion, Dani, Rasya, Roni, aduuhhh.. kalian itu minta jadi apa?"
Omel bu Diyas sambil memegangi kepalanya"Oke, kita lanjutkan kuliah lagi, Mas, kalian berempat tidak boleh duduk kecuali bisa menjawab pertanyaan saya. Oke?"
"Oke, Bu."
Jawab Dani sambil mengibaskan tangannya seperti orang senam."Saya tidak butuh senam kamu, saya butuh jawaban kamu, faktor apa yang menyebabkan perubahan pada stok ikan di laut?"
"Yaa.. overfishing, Bu. Mungkin.."
Jawab Dani lagi dengan wajah polosnya.Wajah yang sangat polos tapi menyebalkan bagi Airin. Bagaimana tidak menyebalkan baginya, lelaki yang sudah dikenalnya sejak semester 1 itu tidak pernah berubah. Bagi Airin, Dani hanyalah badut di kelas. Seorang laki-laki yang selalu bercanda dan tidak pernah bisa serius untuk mengundang gelak tawa sekelas.
Tapi tidak bagi Dani...
Dani melakukan itu semua untuk menarik perhatian Airin. Dani sudah mengaguminya sejak mereka masih menjadi mahasiswa baru dan memakai seragam hitam-putih. Dani tidak peduli biarpun Airin menganggapnya badut, Dani hanya ingin melihat senyum merekah dari bibir Airin. Ya, mengingat perempuan itu selalu serius, jarang tertawa, dan tatapannya yang cukup tajam untuk ukuran manusia dengan mata sipit."Benar overfishing? Ayo kamu, Mbak.. Benar jawaban dari mas Dani ini?"
Tanya bu Diyas membuyarkan lamunan Airin."Salah, Bu.."
"Salah.. oke.. terus apa jawaban yang benar wahai Mbak berbaju merah?"
"Mortalitas, imigrasi, emigrasi, rekruitmen."
Jawab Airin pelan karena jika ia salah menjawab maka ia akan bertukar posisi dengan Dani."Ya, bagus sekali.. jadi itu jawabannya ya mas Dani! Kamu sudah baca textbook yang saya berikan kemarin belum? Pasti belum karena kamu saja tidak tahu apa itu stok! Apa itu overfishing! Apa itu dinamika! Apa itu kesetimbangan! Iya, kan?"
Dani hanya menjawabnya dengan menunjukan deretan giginya pada bu Diyas.
"Ya sudah selamat berdiri ria di depan sampai jam saya selesai."
Setelah kelas bubar, Dani menuju ke bangku Airin sambil berbisik padanya,
"Yee.. lu sekali aja pura-pura bego bisa nggak sih?"Airin menggelengkan kepala dan berlalu begitu saja.
Tak lama kemudian handphone Dani berbunyi. Dari ibunya ternyata.
Jam segini ngapain sih mama telpon? Udah dibilang masih kuliah juga. Batin Dani lalu menggeser layar ke kanan untuk mengangkatnya."Iya, Mah? Kenapa?"
"Dani, besok tanggal 28 kamu ijin absen ya, sepupu kamu kak Linda resepsi pernikahan. Kamu buruan cari tiket pulang."
"Iya iya, Dani cari tiket langsung deh pulang nanti. See you, Ma.."
"Dani! Mama belum selesai ngomong! Kalau bisa kamu bawa cewek lah, jangan malu-maluin mama! Umur-umur segini temen mama di kantor pada udah bahas calon mantunya dan mama cuma bisa nyimak. Kamu bukan gay kan, sayang?"
"Buset.. mama kok nanya gitu sih? Ya enggak lah, Ma.. Iya iya nanti Dani cari cewek deh kalau kuliahnya agak longgar. Ini lagi sibuk, Ma.. lagi banyak tugas, laporan, praktikum, ujian, Dani mau fokus dulu."
"Fokus apanya! IP kamu tuh gak ada 3, fokus dari mananya! Seenggaknya cari alesan lain yang lebih logis. Tapi lebih baik kalau kamu cari cewek. Mama lebih seneng kalau kamu punya cewek daripada dapet IP 3,5"
Tut.. tut.. tut... Dan telpon terputus. Sontak Dion dan Rasya ngakak.
Terkadang terbesit di pikiran Dani untuk mengajak Airin keluar, sekedar mencari angin atau mengobrol lebih jauh dengan perempuan itu tapi lagi-lagi Dani mengurungkan niatnya. Mungkin jika Dani bisa mendapatkan Airin, mamanya akan berhenti mengomel karena menurut Dani, Airin merupakan sosok yang sempurna. Wajahnya memang tidak begitu stunning jika dibandingkan dengan cewek dari jurusan sosial komunikasi. Tapi Dani terpikat pada pemikiran Airin. Pemikiran yang langka ditemukan pada perempuan lain.
Dani melamunkan bagaimana dia dulu berhasil membawa Airin jalan, dengan embel-embel menonton film favorit Airin padahal Dani sebenarnya tidak begitu suka. Bagaimana cara berpakaian Airin yang terkesan cuek dan sederhana tapi memiliki pemikiran yang terbuka. Bagaimana pola pikir Airin terhadap isu sosial yang sedang berlangsung, perang politik mengatasnamakan agama yang membuat Airin tersudutkan karena ia keturunan Tionghoa, cara berbicara Airin yang berkelas seputar perusahaan, ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang tidak dimiliki oleh perempuan berusia 19 tahun pada umumnya. Dani benar-benar mengagumi sosok perempuan itu.. Perempuan dengan hobi menulis novel dan puisi, jurnalistik, bermain gitar.. Damn!
"Lo ngelamunin apa, Dan?"
Tanya Rasya membuyarkan lamunan Dani"Airin.. God, damn, gue lagi berpikir kenapa dulu Airin mau jalan sama gue. Gue nggak lebih dari sekedar cowok biasa, pemalas, pahlawan kesiangan, suka tidur di kelas, pokoknya semua yang buruk deh. Dan Airin itu.. beda."
Jawab Dani dengan penekanan pada beberapa kata."Apa bedanya Airin dibanding cewek lain? Dibanding Risma mungkin? Risma itu cewek yang seksi menurut gue, bodinya semok, hobi fotografi, foto-fotonya stunning, no editting, lo dulu pernah suka kan sama Risma?"
Sanggah Aldion sambil melirik ke arah Risma yang duduk di arah jam 11 nya."Gue berani taruhan, Risma nggak ngerti isu politik yang lagi terjadi. Risma nggak ngerti saham apa yang lagi turun, Risma nggak ngerti siapa yang mencetuskan ide memasukan komponen peluit anjing di lagu A Day in a Life, bahkan gue yakin 100% Risma nggak ngerti lagu apa itu. Pemikiran seperti Airin itu yang bikin doi kelihatan seksi di mata gue."
Kata Dani sambil menggelengkan kepala seakan sosok Airin hadir di hadapannya."Udah deh, Dan.. lo bisa dapetin Airin hanya dengan 1 cara. Berhenti untuk pura-pura bego di depan publik. Karena cewek dengan pemikiran seksi kayak Airin bakalan jatuh ke pelukan cowok dengan pemikiran seksi juga."
"Pikiran gue seksi kok, Sya, Ion... lo pada gak percaya? Gue selalu update Victoria's Secret Angel. Gue tau ukuran dadanya Alessandra Ambrosio, gue hafal cara jalannya Adriana Lima, Karolina Kurkova bahkan kebotakan Naomi Champbel."
"Pikiran lo penuh sampah tau gak sih, Dan! Itu bukan seksi, itu lebih mirip pemikiran kakek legend Sugiyono. Kalok kayak gini caranya, lo gak bakalan bisa dapetin Airin. Jangankan Airin, cewek biasa aja lo gak bakal dapet!"
Amuk Aldion sambil berdiri meninggalkan meja makan mereka.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Universe
Romance"Aku menangkap sinar matanya diantara remang-remang lampion imlek. Sosok lelaki dengan rambut sebahu yang diikat rapi dan lintang bibirnya yang seperti bulan sabit itu melumpuhkan syaraf di lidahku saat ia memintaku untuk mencatat pesanannya..." Acr...