Prolog

10.6K 410 17
                                    

"Namora,ada yang nyariin tuh."

Cewek putih berambut hitam panjang bergelombang yang mirip artis cantik India,Katrina Kaif itu menoleh enggan ke asal suara.

"Siapa?" Tanyanya acuh dan kemudian kembali fokus pada lembaran kertas di tangannya. Dia sedang sangat sibuk sekarang ini. Dan dia tidak membutuhkan gangguan dalam bentuk apapun untuk saat ini. Kalau pekerjaannya ini tidak selesai juga sampai sore nanti,habislah dia!

"Cowok..Cakep..Putih..Trus..Matanya sipit kayak bulan sabit." Ira,sahabatnya sekaligus rekan kerjanya itu mencoba mendiskripsikan ciri pria yang mencari Namora dengan pandangan mengkhayal tingkat dewa. Namora sudah bisa menebak apa yang ada dipikiran sahabatnya itu sekarang.

Tapi..Siapa gerangan laki-laki yang datang mencarinya itu? Perasaan dia tidak punya kenalan pria dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan Ira itu deh disini. Ah..Pasti laki-laki itu salah orang. Nggak mungkin ada pria dengan ciri-ciri seperti yang disebutin Ira itu mencarinyakan? Nggak mungkin!

"Kau mau terus disitu sok sibuk dengan pekerjaanmu yang nggak akan ada habisnya dan membiarkan cowok itu nungguin terus atau..?"

Namora mengabaikan pertanyaan sahabatnya itu yang masih menunggu jawabannya di depan bilik kubikelnya. Dia tetap merasa kalau nggak punya kenalan pria seperti yang dibilangin Ira tadi. So.. buat apa susah-susah harus jumpain orang yang nggak dikenalnya itukan? Buang-buang waktu saja!

"Namora..Kau dengar nggak sih aku tadi nanya apa?" Ira mulai kesal melihat Namora yang mengabaikannya begitu saja.

"Hm.."

"Jadi? Gimana?"

"Apanya?"

"Cowok yang nyariin kau itu loh. Mau diapain?" Tanya Ira geram melihat Namora yang acuh tak acuh. Padahal dia sendiri saja sudah kepo tingkat tinggi ingin tahu siapakah laki-laki yang datang mencari temannya itu.

"Suruh pergi aja deh. Aku sibuk nih.."

"Namora..Tega deh.."

"Nggak pa-pa. Dia emang suka gitu kok. Aku udah biasa."

Ira langsung berpaling ke asal suara itu dan meringis mendapati pria yang mereka perdebatkan tadi sudah berdiri di belakangnya dan menatap ke arah Namora penuh rindu. Sementara gadis yang ditatap seolah tak sadar dan masih terus sibuk dengan lembaran kertas dan monitor komputer di depannya seolah hal itu jauh lebih penting daripada apapun di dunia ini.

"Rei..nata.."

Namora tersentak kaget lalu mendengus sebal. Hanya ada satu orang di muka bumi ini yang memanggilnya dengan nama tengahnya itu lengkap dengan nada yang khas mendayu. Dan orang itu adalah orang yang paling tidak ingin ditemuinya untuk saat ini dan selamanya.

Ngapain sih dia kemari? Bukannya aku udah sering bilang ya jangan datang dan temui aku lagi? Apa kata-kataku kemarin belum jelas atau dia itu memang nggak paham sama sekali ya sama semua ucapanku? Ugh..Idiot!

Namora mendongakkan kepalanya kesal dan menemukan sepasang mata indah bermanik abu-abu menatapnya penuh rindu.

"Reisuke.." Nama itu terlontar datar keluar dari bibir merahnya namun terdengar mengalun merdu di telinga pria tampan yang masih menatap Namora penuh rindu dari belakang Ira.

Rei 💖 Nata (Reinata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang