Malam telah datang. Yeri baru selesai merapikan pakaiannya setelah mandi tadi. Ia benar-benar lelah. Rasanya hari ini sangat panjang. Ia masih ingat bagaimana Chanyeol menggenggam tangannya dan ketika ia merangkul pinggal Chanyeol ketika mengantarkannya ke kamar. Ia tersenyum mengingatnya.
“Seandainya kau ingat aku, kita bisa sedekat dulu tidak ya?” batin Yeri
Pukul 21:00 Yeri ke dapur untuk mengambil coklatnya. Ia sangat menyukai coklat. Ia menikmati perlahan. Membiarkan coklat itu pecah di dalam mulutnya. Setelah itu ia menghampiri tangga, ingin memastikan Chanyeol sudah tidur atau belum.
Tetapi yang ia dapati Chanyeol sedang berjalan menuruni tangga dengan tangan kiri memegang besi sisi pinggiran tangga ditambah kondisi kaki kirinya yang cedera.
“Park Chanyeol!!” teriak Yeri dan berlari menghampiri Chanyeol
“Aaaa!!” Chanyeol terkejut dan pegangannya terlepas.
Beruntung Yeri dengan sigap meraih tangan Chanyeol dan yang terjadi wajah Yeri dan Chanyeol berhapan sangat dekat bahkan hidung mereka sudah bersentuhan. Yeri berkedip dan meneteskan air mata. Chanyeol yang menyadari air mata Yeri pun bingung.
“Kenapa kau menangis?”
“Kenapa kau membahayakan dirimu? Kalau kau jatuh lagi bagaimana? Kau mau tambah sakit hah?!”
“Aku tidak akan jatuh jika kau tidak mengagetkanku bodoh!”
“Tetap saja..”
Yeri menunduk. Chanyeol tetap berpegangan pada tangan Yeri. Ia memandangi wajah Yeri dari dekat. Wajahnya benar-benar cantik. Chanyeol mengangumi nya sesaat.
“Hei jangan sedih.”
“Kenapa kau turun? Ada apa?”
“Aku lapar hihi” ucap Chanyeol tersenyum
“Kau bilang tidak mau makan”
“Itu kan tadi”
“Lalu kenapa tak memanggilku?”
“Ini sudah malam, kau pasti lelah jadi aku tak mau membangunkanmu.”
“Wooooo, kau mulai perhatian padaku. Kau terpesona kan padaku?”
“Terpesona pantatku! Aku hanya mau menunjukkan sikap baik hati ku!”
“Baik hati? Pfffft!”
“Haish!”
“Kau tunggu di meja makan, kau mau aku masak apa?”
“Ada ramyeon tidak? Aku ingin ramyeon.”
“Baiklah.”
Yeri segera memasak semangkuk ramyeon. Ramyeon hanyalah makanan yang praktis sehingga mudah dan cepat memasaknya. Setelah selesai ia berikan pada Chanyeol.
“Ini ramyeon nya.” Yeri menyerahkan semangkuk ramyeon kepada Chanyeol.
“Hanya satu?”
“Memang kau mau berapa?”
“Satu sih, tapi kau..”
“Aku sudah makan. Oh ya, kau mau minum apa?”
“Soda ada?”
“Tentu! Sebentar ku ambilkan dulu.” Yeri kembali dengan 2 kaleng soda.
“Waaaaa hei Yeri apa kau titisannya Doraemon?”
“Tidak, kenapa?”
“Kenapa semuanya ada padamu, semua yang aku minta kau bisa menyediakannya.”
“Tentu saja, aku hebat kan?” ucap Yeri dengan gayanya yang sok imut, memang imut sih.
“Kenapa dia cantik sekali?” batin Chanyeol, tanpa sadar ia terus memandangi Yeri yang sedang bermain ponsel di seberang meja makan dihadapannya. Yeri yang merasa diperhatikan mengalihkan pandangan ke Chanyeol. Benar saja Chanyeol sedang memperhatikannya. Chanyeol juga tidak mengalihkan pandangannya dari Yeri.
“Hei!” ucap Yeri
“Oh, apa? Ada apa?” tanya Chanyeol gelagapan.
“Kenapa melihatku seperti itu?”
“Emmmm, kok bisa sih wajahmu bulat sekali? Seperti ban mobil saja.” Jawab Chanyeol asal dan tentunya berbohong
“Apa?! Kau mau mati hah?!” terkak Yeri tidak terima
“Memangnya kau mau membunuhku?” tantang Chanyeol.
Yeri pun menghampiri Chanyeol dan mencubit lengan Chanyel berkali-berkali.
“Aduh! Sakit!” pekik Chanyeol
“Kau tadi menantangku!”
“Benarkah?” jawab Chanyeol menggoda. Chanyeol pun membalas Yeri dengan menggelitiki pinggang Yeri yang sukses membuat Yeri geli dan tertawa.
“Sudah! Geli tauk!” pekik Yeri dan tanpa sadar menggenggam kedua tangan Chanyeol. Ia masih tertawa. Sedangkan Chanyeol memandangi wajah Yeri. Posisinya Chanyeol duduk dan Yeri berdiri.
“Kenapa ia semakin menawan?” batin Chanyeol. Sadar diperhatikan. Yeri menengok ke wajah Chanyeol. Spontan, ia melepaskan tangan Chanyeol.
“Sudah malam, ayo kutuntun ke kamarmu. Aku sangat lelah berhadapan denganmu” ucap Yeri ketus.
“Beberapa menit yang lalu kau manis padaku sekarang kau mulai lagi.”
“Aku memang manis. Tapi tidak untukmu.” Jawab Yeri
Yeri pun mengantarkan Chanyeol ke kamarmya.
“Tidurlah. Kau harus banyak istirahat supaya cepat sehat.” Ucap Yeri
“Bawel sekali.” Jawab Chanyeol. Yeri pun menyelimuti Chanyeol dari kaki menuju dada Chanyeol. Ketika wajah Yeri berada di atas dada Chanyeol, Chanyeol memandangi wajahnya.
“Sepertinya aku mengenal mata ini. Yeri, kenapa kau sekarang begitu cantik?” batin Chanyeol
“Aku pergi dulu” ucap Yeri
“Pergi kemana? Lama tidak? Pulang jam berapa? Ini sudah malam tahu! Dengan siapa?” tanya Chanyeol heboh
“Astaga, aku cuma pergi ke kamarku.” Jawab Yeri dengan memutar bola matanya
“Benarkah?”
“Kenapa? Kau tidak mau kutinggalkannya ya?” goda Yeri
“Pergi ya pergi saja.” Jawab Chanyeol
“Baiklah.” Jawab Yeri dan pergi menuju kamarnya di lantai 1. Baru hendak membuka pintu kamar Chanyeol, Chanyeol memanggilnya.
“Hei”
“Apa lagi?”
“Kau tidur di kamar lantai 2 saja, di sebelahku ini. Jadi aku tidak akan kerepotan jika memenanggilmu.”
“Bagaimana jika aku tak mau?”
“Memangnya kau ingin melihatku jatuh lagi hah?!”
“Baiklah. Kau tidur saja. Aku akan memindahkan barang-barangku.”
“Mau ku bantu?”
“Aku tidak yakin kau bisa. Tidurlah”
Yeri pun segera memindahkan barang bawaannya ke kamar di sebelah kamar Chanyeol. Setelah itu ia berisitirahat. Rasanya sungguh melelahkan mengurus Chanyeol, terutama hatinya. Hati Yeri sangat lelah karena orang yang ia tunggu selama 15 tahun tidak mengingatnya. Ia hanya berdoa dan berharap agar Chanyeol segera mengingatnya.🌟🌟🌟
Sudah 3 minggu Yeri mengurus Chanyeol. Sehari-harinya Yeri selalu dibuat geram oleh Chanyeol. Lelaki satu itu tak henti-hentinya mengerjai Yeri. Ia selalu mengganggu Yeri dengan meminta yang aneh-aneh seperti meminta dibelikan shampoo, Yeri membelikannya jauh-jauh berjalan ke minimarket tetapi sampai di rumah ia harus menerima rengekan Chanyeol karena pesanan Chanyeol adalah shampoo isi 250ml tapi Yeri membelikan yang 300ml. Dan masih banyak lagi kejailan Chanyeol yang ia lakukan pada Yeri. Apa yang Yeri lakukan? Ia hanya bisa berusaha bersabar diperlakukan seperti itu. Setiap hari ia tidak pernah berdamai dengan Chanyeol. Setiap hari mereka selalu beradu mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Remember Me
FanfictionKisah seorang haters yang diam-diam mencintai salah satu member EXO