PART 11

75 7 0
                                    

“Kenapa harus aku yang mengobatinya? Menyebalkan!” ucap Baekhyun.
Ia kesal, karena Yeri, kedekatannya dengan Chanyeol agak merenggang. Bukan apa-apa, tapi memang Chanyeol satu-satunya orang yang sangat dekat dengannya. Bagi Baekhyun, Chanyeol sudah seperti saudara kandungnya sendiri.
Baekhyun melihat kondisi Yeri. Kemudian, Baekhyun pun mengambil kotak P3K di laci. Ia mengoleskan obat merah pada pipi Yeri. Kulit pada tulang pipi Yeri tergores. Setelah itu, Baekhyun menempelkan plester pada lukanya. Baekhyun menempelkan telapak tangannya pada dahi Yeri.
Ia belum baik sama sekali. Bagaimana ini? Dia juga belum makan dari pagi. Yeri, sadarlah.” Batin Baekhyun.
Baekhyun terus menunggunya dan memperhatikannya
Memang dia cantik, juga manis. Tak heran jika Luhan dan Kris memperebutkan mu Yeri.” Batin Baekhyun.
Baekhyun pun pergi ke dapur dan membuat bubur untuk Yeri. Setelah beberapa saat, Yeri terbangun.
“Oh, kau sudah sadar. Syukurlah.” Ucap Baekhyun.
“Mana Luhan? Kris? Mereka baik-baik saja kan?” tanya Yeri berusaha bangkit dari tidurnya.
“Sudah, sudah. Kau tiduran saja. Mereka baik-baik saja. Lihat dirimu. Khawatirkan dirimu dulu. Kau belum makan kan? Aku buatkan bubur untukmu. Pasti pipimu sangat sakit ya? Kau harus makan ini agar cepat sehat.” Ucap Baekhyun sambil menyuapi Yeri.
“Kau cerewet sekali ya? Eh, aku makan sendiri saja.” Jawab Yeri.
“Tak apa, ayo, buka mulutmu.” Sahut Baekhyun.
“Baiklah. Terima kasih.” Ucap Yeri tersenyum.

🌟🌟🌟

“Kau istirahat saja hyung, mereka pasti baik-baik saja.” Ucap Sehun.
“Tapi Yeri...” Jawab Chanyeol.
“Yeri? Kau kenapa? Kau punya hati pada Yeri?” ucap Tao.
“Eh?” sahut Chanyeol terbata.
“Jika kau punya rasa pada Yeri, tunjukkanlah. Itu pun kalau kau berani. Ingat, kau harus menghadapi Kris dan tentunya Luhan.” Ucap Lay.
“Pasti Yeri istimewa ya? Sampai-sampai Kris saja menyukainya!” sahut Xiumin.
Chanyeol hanya diam dan berfikir.

🌟🌟🌟

Suho, Kris dan Luhan berkumpul di ruang tamu.
“Dari awal sudah kuduga, wanita hanya akan merusak tim kita. Kita ini tim! Jangan mudah terpengaruh perasaan! Terserah kalian mau bertengkar atau apa, tapi jangan sampai kalian berani mencampur urusan pribadi kalian dengan urusan kerja tim kita!” perintah Suho.
“Dia sendiri yang munafik! Kenapa dia mengkhianatiku?!” teriak Luhan.
“Kau sendiri siapanya Yeri?! Kau bukan siapa-siapanya! Jangan melarang orang lain dekat dengannya! Kau sendiri tidak punya hak atas dia!” balas Kris.
“Tapi aku menyukainya!”
“Lalu apa? Aku juga!”
“Kau sudah tahu aku menyukainya dari dulu!”
“Lalu?!” teriak Kris.
“Harusnya kau menghargai dan menjaga perasaanmu!”
“Memangnya kau fikir jika kau menyukainya ia pasti akan menyukaimu juga hah?! Kalau ternyata ia menyukai orang lain kau akan apa?”
“Apa maksudmu?”
“Aku menyukainya saja kau sudah kacau, apalagi jika ia menyukai orang lain.” Ucap Kris dengan senyum sinis.
“Sialan kau!” teriak Luhan dan menarik kerah Kris.
“Cukup! Jangan seperti anak kecil! Luhan, Kris benar, kau tidak punya hak atas Yeri. Dan Kris, memang benar ucapanmu, tapi setidaknya kau menjaga perasaanmu. Jika kalian ingin keadilan dan masalah ini cepat selesai, ajak Yeri berkencan apakah ia mau atau tidak. Tanyakan padanya bagaimana perasaannya pada kalian berdua! Jangan seperti anak kecil!” teriak Suho.
“Aku tidak mau tahu, masalah ini harus cepat selesai! Sekarang pergilah!”perintah Suho.

🌟🌟🌟

“Sudah selesai, yaaay!” seru Baekhyun setelah menyuapkan sendok terakhirnya.
“Ihiii, kau lucu sekali Baekhyun!” ucap Yeri.
“Memang!” ucap Baekhyun dengan tangan membentuk sign V. Yeri tersenyum.
“Oh ya, bagaimana keadaanmu sekarang?” tanya Baekhyun.
“Jauh lebih baik! Mungkin tadi karena aku lapar haha.” Ucap Yeri.
“Lalu, kau pilih mana antara Luhan dan Kris?”
“Emmm, memangnya aku harus memilih ya? Sejujurnya, aku tidak memiliki perasaan untuk mereka.”
“Kau gila? Semua wanita menginginkan mereka dan kau menolaknya?”
“Aku sudah mencintai orang lain. Aku rasa aku sudah tidak bisa mempunyai perasaan  pada yang lainnya.”
“Hooooo, kau romantis sekali.. Jangan-jangan... Kau menyukaiku ya?”
“Kau gila?!” ucap Yeri dan memukul dada Baekhyun.
“Aaaawh!” pekik Baekhyun.
“Astaga, sakit ya?”
“Inikah balasanmu Yeri? Ini sangat sakit! Kau jahat sekali!” jawab Baekhyun dengan nada marah.
“Maafkan aku, aku tidak bermaksud. Baekhyun, maafkan aku yaaa?” ucap Yeri melas.
“Aku hanya bercanda, kau tak perlu seperti itu haha” ucap Baekhyun.
“Dasar kau!” Yeri menggelitiki Baekhyun.
Mereka tertawa bersama sampai pada akhirnya pintu kamar Yeri terbuka dan mereka mendapati Chanyeol berdiri di pintu. Yeri segera berdiri.
“Oh, maaf ya Chanyeol, kau mau makan ya? Akan aku ambilkan.” Ucap Yeri dan beranjak pergi ke dapur tetapi Chanyeol menarik tangannya.
“Tidak, aku tidak lapar, aku hanya ingin melihat kondisimu.” Ucap Chanyeol.
“Aku baik-baik saja seperti yang kau lihat.” Ucap Yeri tersenyum manis.
“Apakah sangat sakit?” Chanyeol memegang lembut pipi Yeri. Yeri menatap Chanyeol salah tingkah dan Baekhyun hanya mem-pout kan bibirnya karena ditinggal bermesraan.
“Aku merindukanmu Yeri.” Yeri terbelalak.
“Aku merindukanmu! Sudah lama ya, sudah 15 tahun yang lalu. Maafkan aku, maafkan aku karena meninggalkanmu di waktu yang lama. Maafkan aku karena membuatmu menunggu. Maafkan aku karena membuatmu terluka. Maafkan aku karena tidak ada di sisimu, menemanimu. Aku benar-benar minta maaf. Aku benar-benar bodoh. Maafkan kesalahan terbesarku, yaitu melupakanmu! Seharusnya kau membenciku bukan menungguku! Banyak lelaki yang menyukaimu tapi kenapa kau menungguku?! Kau bodoh ya?” ucap Chanyeol.
“Apa maksudmu?” ucap Yeri.
“Aku sudah tahu, gadis yang ku cari bukan Min Har Ra, tapi Min Yeri. Sesuai janjiku aku tak akan melepaskanmu lagi.” Ucap Chanyeol dan memeluk Yeri.
“Hei jadi kalian??” tanya Baekhyun. Chanyeol mengangguk.
“Lalu bagaimana dengan Luhan dan Kris?” tanya Baekhyun.
“Aku akan memberitahunya sendiri, kau jangan ikut campur ya Baekhyun, kumohon. Biarkan aku yang menjelaskan pada mereka.” Jawab Chanyeol.
“Baiklah, tapi itu resiko kalian.” Ucap Baekhyun dan pergi ke kamar Chanyeol.
“Sejak kapan kau mengetahuinya?” tanya Yeri.
“Semalam.” Ucap Chanyeol tersenyum. Yeri ikut tersenyum. Chanyeol kembali memeluk Yeri.
“Mulai sekarang, aku akan terus di sisimu, menjagamu, melindungimu. Aku tak akan membiarkan kau pergi dari hidupku. Bahkan takkan ku biarkan kau lepas dari pandanganku!” tegas Chanyeol.
Yeri memeluk Chanyeol semakin erat. Tersadar akan sesuatu, Chanyeol melepaskan pelukannya.
“Tapi, kenapa kau tak memberitahuku sejak dulu? Kenapa sejak awal kau justru membenciku?”
“Hah?”
“Kau selama ini tahu kan jika kau orang yang ku cari selama ini? Dan kau pura-pura tak tahu? Hei kenapa kau-“
“Kau lebih jahat! Kau melupakanku! Kau bahkan melupakan namaku!”
“Aku tahu aku salah, tapi aku telah menjelaskan semuanya padamu kan? Ayolah Yeri, maafkan aku.” Pinta Chanyeol.
“Jika aku tak memaafkanmu, dari dulu aku tidak akan mau melihatmu lagi. Chany Oppa, aku merindukanmu.” Jawab Yeri.
“Aku lebih merindukanmu Yeri. Aku juga mencintaimu.” Ucap Chanyeol dan tersenyum menatap Yeri dalam pelukannya.
“Aku tidak.”  Jawab Yeri.
“Ye..Yeri?? Benarkah?” tanya Chanyeol khawatir.
“Aku tidak mungkin tidak mencintaimu.” Jawab Yeri santai.
“Oh, begitu ya? Baiklah, aku mengerti. Hah?! Berati kau mencintaiku?” ucap Chanyeol sedih dan kemudian kaget menyadari ucapan Yeri. Yeri mengangguk.
Chanyeol menutup pintu kamar Yeri dan mengajak Yeri duduk di tempat tidur Yeri. Kemudian mereka duduk berhadapan. Chanyeol menggenggam kedua tangan Yeri. Ia tersenyum. Yeri menatap Chanyeol dan ikut tersenyum.
“Aku tidak menyangka kau tumbuh seperti ini.”
“Memangnya kenapa?”
“Kau dulu kan anak perempuan yang cupu, kau bahkan hanya punya aku sebagai teman. Sedangkan sekarang kau bahkan di kejar-kejar setiap pria. Aku marah padamu.”
“Memangnya kenapa? Kau tidak suka banyak yang mengejarku? Kau juga Chanyeol, lihatlah dirimu.”
“Tapi mereka dekat sekali denganmu. Kalau aku kan hanya sebatas di socmed. Tapi kau didekati secara langsung.”
“Chanyeol, ada yang ingin ku tanyakan.”
“Apa?”
“Kenapa hari itu kau datang ke lantai 3? Hari saat kau jatuh.”
“Sebenarnya aku ingin melihatmu.”
“Kenapa?”
“Entah, dulu aku merasa berdebat dan mengganggumu sangat menyenangkan. Aku tidak pernah menemukan perempuan seaneh kau. Kau bahkan tidak menyukai EXO.”
“Sebenarnya aku suka. Terutama ada kamu. Tapi mengingat bahwa kau melupakan aku, aku bingung harus menyukai EXO atau tidak. Jadi aku lebih memilih seperti itu.”
“Yeri, jujur saja, saat awal kita bertemu aku terpesona padamu. Setelah kita berdebat, aku sering memikirkanmu. Kau unik. Aku beruntung ada festival itu. Aku beruntung karena aku jatuh dari tangga. Aku beruntung karena kau yang membuatku terjatuh dan merawatku. Sudah 1 bulan lebih. Sebentar lagi kau tidak akan di sisiku lagi. Aku akan sibuk terus dan kita pasti jarang bertemu.”
“Bukankah kita biasa tidak bertemu? Kau tidak lupa kan, kita tidak bertemu selama 15 tahun? Nyatanya kita baik-baik saja dan kita bertemu. Sekarang kita sudah bersama lagi, kita bisa bertelfon, chatting dan kita bisa bertemu saat waktu luang. Tenanglah.”
“Aku tahu, tapi yang kufifikirkan sekarang, jika seperti itu aku tidak bisa menatapmu setiap detik.” Keluh Chanyeol.
“Hentikan omong kosongmu Chany, aku malas mendengarnya.” Ucap Yeri dan beranjak berdiri.
Chanyeol menarik tangan Yeri dan Yeri kembali terduduk.
“Aku sungguh-sungguh. Aku mencintaimu.” Ucap Chanyeol kemudian mencium bibir Yeri.
Yeri memejamkan matanya dan membalas ciuman itu. Mereka berciuman untuk waktu yang sangat lama. Akhirnnya apa yang mereka tunggu 15 tahun ini benar-benar kembali. Keduanya bertekad untuk tidak melepaskan cinta mereka lagi.

Please Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang