Chapter2-The moment when I and you became us and I'll Marry you.

933 24 0
                                    

Happy Reading.
.
.
.
***
Aditya baru saja keluar dari ruang operasi. Ia berjalan menuju ruangan nya,sesampainya ia langsung membuka pintu dan dikejutkan dengan adanya seorang perempuan yang duduk dikursinya dengan anggun sambil memperlihatkan senyuman manis nya,perempuan yang 2 bulan ini tak ditemuinya.

"Hy adit do you miss me?"ucap perempuan itu adalah Alya.

Adit dengan segera melangkah lebih dalam lagi menutup pintu dan menghampiri Alya memeluk gadis itu erat.

" very miss you"balas adit sambil memeluk Alya.

Alya terkekeh dan membalas peluka adit ia mengelus punggung adit.

Adit pun melepas pelukan dan menatap Alya.

"Kenapa ga ngabarin?aku kan bisa jemput kamu"ucap adit lembut sambil mengelus pipi Alya.

"Mana mungkin aku ganggu kamu saat diruang operasi yang ada aku bisa di tuntut sama dokternya"balas Alya bercanda.

Adit terkekeh lalu ia membawa Alya ke sofa yang ada di ruangan nya.

"Gimana keadaan ari?"tanya adit.

Yap sudah 2bulan Alya pergi ke jerman untuk menemani ari yang sedang menjalani pengobatan disana.

"Yah...dia sudah membaik karna tekatnya untuk bertahan dan membangun rumah tangga bersama bidadarinya."ucap Alya sambil tersenyum.

"Syukurlah...oh ia soal (namakmu) apa dia udah tau?"

"Tentu aja belum "

"Kamu sampai berapa hari di sini?"

"3hari..."

"Ko sebentar?"

"Sebenernya aku ke Indonesia cuman mau beresin beberapa kontrak dan setelah itu aku kembali ke jerman aku ga bisa ninggalin ai lama lama,walau pun disana ada ju tapi aku tetep ga bisa kamu tau kan gimana tante uchi?dia udah titipin ai ke aku jadi ya aku ga bisa kelamaan disini."

"Ko gitu?.."

"Tenang hari ke3 aku free,cuman 2 hari sih sebenernya tapi yah 'cause i miss you aku panjangin jadi3 hari and rencananya qulity time?"

"Seriously?oke aku bakal kosongin jadwal aku untuk hari rabu,and then kita bisa qulity time?setuju?"

Alya mengangguk

"Sangat setuju"jawabnya bersemangat.

Adit tersenyum,setelah itu suasana hening, karna sepertinya Alya kelelahan jadi ia menyenderkan kepalanya dibahu adit dan matanya terpejam.

"Ay?"

"Sebentar aja aku capek,sama semuanya pekerjaan,masalah dan hidup aku"lirihnya.

Adit menatap nanar Alya yang kini tidur karna tak tega ia memindahkan Alya ke pangkuan nya menjadikan pahanya sebagai bantal. Ia terus mengamati wajah lelap perempuan itu wajahnya damai dan menyiratkan ke lelahan,

'Pasti langsung kesini dari bandara'ucap adit dalam hati.

Ia terus saja mengamati wajah cantik Alya.

'Kamu adalah perempuan paling kuat ,paling cantik dan paling aku sayangi setelah ibu aku.aku ga akan ngelepas kamu,dan aku akan menjadikan kamu miliku selamanya. Supaya aku punya alasan untuk selalu ada buat kamu dan menjaga melindungi kamu'  adit mendekatkan bibirnya ke kening Alya dan diciumnya kening gadis itu.

Cukup lama hingga ia memutuskan untuk menyudahi dengan perlahan ia mengangkat kepala Alya dari pahanya dan menggantikan nya dengan bantal sofa,sekali lagi ia mengelus rambut Alya yang halus dan mencium kening nya sebelum ia pergi,karna ia masih memiliki jadwal operasi.

Responsible Husband.{Married life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang