Tiba-tiba, terdengar suara piano dari luar kamar
Kris yang bingung pun mencari sumber suara tersebut
Suara tersebut terdengar dari arah luar kamar Kris, tak jauh dari kamar tempat Kris berada
Ia perlahan berjalan keluar
Kris berjalan dengan pelan mencari suara itu, Kris mendengarkan suara itu dari kamar ke kamar
Suara itu seakan menuntun Kris ke sebuah kamar yang berada di ujung lorong
"tempat apa ini?" gumam Kris sambil memperhatikan sekitar
Sesampainya di depan pintu kamar yang berada di lorong paling ujung, suara itu pun terdengar sangat jelas, dengan ragu Kris membuka pintu itu
Di bawah terangnya rembulan yang masuk dari atap yang berlubang, terlihat seorang wanita, sedang menari ballet.dengan pakaian yang sangat kotor, dan kakinya yang berdarah. Ia terus saja menari.
Kris hanya diam dan terpaku di depan pintu kamar
Hingga akhirnya wanita itu pun terjatuh dan menangis
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Kris
Wanita itu hanya diam.dan tak lama tangisannya pun terhenti
Wanita itu pun berdiri, dan melihat ke arah Kris
Rambutnya terlihat sangat kusam dengan banyak luka sayatan di wajahnya, wanita itu juga tak memiliki pupil di matanya
Ia hanya terus diam, dan melihat Kris
"apa kau baik baik saja?" panggil Kris dengan ekspresi yang sangat bingungtiba-tiba ia berlari ke arah Kris, dengan raut wajah kebencian
Kris yang kaget, dengan spontan lari meninggalkan wanita itu
Wanita itu terus mengejarnya, sambil berteriak "KAU MAKANANKU!"
Kris yang ketakutan, berlari secepat mungkin
Kris berlari di sepanjang lorong yang gelap menuju tangga yang berada dekat di tempat saat ia sadarkan diri
Wanita itu terus saja mengejar Kris
Karena sangat gelap, Kris tak bisa melihat pijakan langkahnya dengan jelas, dan akhirnya Kris pun terjatuh saat hendak menuruni tangga
Kepalanya terbentur di ujung meja yang berada di lantai bawah, Kris berusaha mencoba untuk bangun, namun rasa sakit sekaligus pusing. Membuatnya tak bisa mengontrol langkahnya
Ruangan yang gelap membuat Kris tak bisa melihat dengan jelas
Terdengar suara langkah kaki berlari menuruni tangga
Kris tak kuat menahan sakit di belakang kepalanya
"Tolong," ucap Kris pelan
Kris pun tersungkur
Perlahan Kris kehilangan kesadaran,
Penglihatannya perlahan mulai kabur
Tiba-tiba terlihat cahaya lampu lentera mendekati Kris
"tolong," ucap Kris lemas
Kris pun pingsan
...........
Kris perlahan mulai sadar
"Bangunlah, dan minum obatmu," terdengar suara seorang wanita
Kris pun perlahan, membuka matanya
Terlihat seorang wanita mengenakan baju santai yang di lapisi dengan celemek dan rok yang panjang, ia juga tinggi dan memiliki warna rambut yang kecoklatan.
wajahnya seperti seorang perempuan berkebangsaan Belanda
"Ini, minum dlu," ucap wanita tersebut, sambil menyodorkan segelas air dan beberapa butir obat
"Kamu siapa?" tanya Kris
"namaku Isabel, Isabel Lauren" jawab wanita itu
"Aku dimana?" tanya Kris bingung sambil memerhatikan seisi ruangan
Tampak di depanya, terlihat ruangan yang tertatah rapih, yang berbeda jauh saat ia sadarkan diri pertama kali, lemari yang berada di sebelah kiri, dan boneka-boneka yang berjejer rapih di atas meja, ruangan itu pula terlihat bersih.
"Ini kamarku, kau di temukan Vincent tak sadarkan diri di Lobi
Penginapan," jelas Isabel
"Kamu berasal dari mana?" tanya balik isabel
"Gorontalo," jawab Kris singkat dengan wajah yang masih sangat kebingungan
"Gorontalo? Dimana itu?" Tanya Isabel
Kris bingung, apakah ia ter teleportasi di suatu pulau yang sangat jauh. Sehingga wanita ini tak tau kota Gorontalo
"itu tak penting, ini dimana?" tanya Kris tegas
"Nurse City," jawab Isabel
"Nurse City?" Tanya Kris kaget
"iya, beberapa bulan yang lalu, kami baru saja menjadi sebuah negara, kami berhasil memisahkan diri dari Indonesia," jelas Isabel
Kris bingung, selama ia sekolah, tak ada satupun yang menjelaskan Nurse City pernah menjadi bagian dari Indonesia
"ini berada di pulau apa?" Tanya Kris lagi
"Sulawesi," jawab Isabel singkat
Kris tak pernah tau, ataupun mendengar tentang Nurse City sebelumnya, tempat ini begitu asing untuk di dengar
"Ini tanggal berapa?" tanya Kris dengan raut wajah penasaran
"20 Maret 1966," jawab Isabel sambil menunjuk sebuah kalender di meja samping kanan tempat tidur
"Ini nggak benar, ini mimpi kan," Ucap Kris tak percaya
"Coba sentuh bagian belakang kepalamu," ucap Isabel
Kris pun menyentuh belakang kepalanya
"Aww!" rintih Kris
"Kamu masih merasakan sakit, itu membuktikan ini bukan mimpi," jelas Isabel
Tiba-tiba dari balik pintu, datanglah seorang kakek tua
"Bagaimana keadaannya?" tanya Kakek itu pada Isabel
"Pendarahannya sudah berhenti," jawab Isabel
"Syukurlah, untung saja kepalamu hanya terbentur di meja, mungkin kalo di tembok, kau akan kehilangan ingatan," jelas kakek itu
Kris pun teringat, semalam ia dikejar wanita berpakaian ballet, dan tergelincir saat hendak menuruni tangga, Dia juga ingat, sebelum ia pingsan, ada sosok yang membawa lentera mendekatinya
"Makanlah, dan kembali istirahat," ucap kakek itu
Kakek itupun pergi meninggalkan Kris dan Isabel
"Itu siapa?" tanya Kris bingung
"Itu Vincent yang menemukanmu semalam" Jelas Isabel
"Apa kau juga di selamatkan olehnya?" tanya kris
"Tidak," jawab Isabel singkat
"lalu?" Tanya Kris
Isabel hanya diam dan menundukan kepalanya
"Kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Kris
"aku nggak tau," jelas Isabel
"apa kau kehilangan ingatan?" tanya kris lagi
"mungkin," jawab Isabel singkat
Kris terus mendesak Isabel, dengan pertanyaan-pertanyaan
Kris mulai kesal dengan sikap Isabel yang hanya diam dan seakan tak mau memberitahukan apapun
"jawab!" teriak Kris
"Aku tak bisa menjawab pertanyaanmu, kenapa aku disini? aku tak punya memori tentang itu!" teriak Isabel dan menangis
kakek itu berlari masuk ke dalam kamar
"Ada apa Isabel?" tanya kakek itu
Isabel hanya menangis
Melihat isabel nenangis, kakek itu pun mendekati Kris dan menarik kerak bajunya
"apa yang kau lakukan?" tanya kakek itu, dengan wajah marah
"Aku hanya bertanya kenapa dia berada disini" jawab Kris pelan
Kakek itu terdiam dan menarik Kris keluar
"Ayo, ikut aku sebentar," ucap kakek itu
Mereka pun berjalan keluar kamar, menuju teras
"Isabel berasal dari mana?" tanya Kris sambil terus berjalan menuju teras
"Isabel yang kau lihat itu adalah hantu?" jelas kakek itu
"Apa?" ucap Kris kaget, dan menghentikan langkahnya
"Dia telah mati, dia yang kita lihat tadi itu adalah roh. Isabel tak bisa beristirahat dengan tenang, dikarenakan dia lupa kenapa dia bisa mati, dan terkurung disini," jelas si kakek
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragedy 66 (Complete)
Horror"Kau akan menjadi makanan favoritku" ucap si Kakek, sembari tersenyum membawa lentera