Part 10 : Tidak

2.9K 221 2
                                    

                                             

Billy dan Kris, berlari secepat mungkin agar bisa sampai ke markas

Lewati hutan dan jalanan yang licin akibat hujan yang sangat deras

Tubuh mereka basah kuyup

"Cepat Bill!" teriak Kris

Kilatan petir dan hembusan angin, ikut menyelimuti jalan Kris dan Billy

"Apa benar, ini jalan ke markas?" Tanya Billy merasa ragu.

"Tentu saja," jawab Kris dengan napas yang memburu.

"kita berhenti dulu, gw udah nggak kuat lari," usul Billy yang terlihat sangat kelelahan.

"Udah nggak ada waktu, kita harus cepat!" Jawab Kris.

Namun Billy tak sanggup lagi berlari, ia pun terjatuh.

"Bill," panggil Kris kaget.

Kilatan petir, menyambar lagi. Kali ini mengenai sebuah pohon dan roboh ke arah Billy.

"Bill, awas!" Teriak Kris dan berlari ke arah Billy.

Nahas, kaki kiri Billy tertimpa pohon yang roboh.

"Aaaa!" Billy teriak kesakitan juga terkejut. Betapa sakit yang ia rasakan amat luar biasa.

"Tenang Bill, tenang," ucap Kris menenangkan.

Kris mencoba mendorong, dan mengeluarkan kaki Billy dari pohon besar yang menimpa kakinya. Pohon itu begitu besar, bahkan 10 kali lebih besar dari Kris, Kris yang sudah sangat kelelahan tak mempunyai tenaga lagi.

"Gue udah nggak bisa ngerasain kaki kiri gue, bagian lutut sampai ke bawah udah mati," ucap Billy merintih.

"Tenang Bill, semuanya bakalan baik-baik saja," ucap Kris menenangkan.

"Tinggalin gue di sini, lo cepat lari ke markas." Perintah Billy.

"Nggak! Lo mati, gue juga mati," ucap Kris.

Billy terlihat sangat pucat.

"Lo nggak bakalan mati!" Teriak Kris.

Billy pun mengambil pisau dari sakunya.

"Kalo gitu, cepetan potong kaki gue," perintah Billy pasrah.

"Lo udah gila! Gue nggak mau!" ucap Kris menolak.

"Cepetan! sebelom makhluk-makhluk gila itu datang," perintah Billy tegas.

"Gue nggak mau!" tolak Kris.

"Lo pergi, atau potong kaki gue sekarang!" Perintah Billy serius.

Kris terdiam terjadi dilema besar di dalam dirinya.

"Cepetaaan!" teriak Billy putus asa.

Tidak jauh dari arah belakang, terdengar suara tembakan. Membuat keduanya refleks menengok ke sumber suara sekalipun tidak melihat apa-apa.

"Kris, cepat!" perintah Billy dengan napas terengah-engah.

Kris dengan terpaksa mengambil pisau itu. Mematikan hati dan rasa belas kasihan untuk sahabatnya. Sebab mereka tidak punya pilihan lain. Dan Kris menancapkan pisau di paha kiri Billy.

"Arrrgggh!!!" Billy merintih kesakitan. "Robek Kris!" Perintahnya.

Kris dengan cepat, menarik dan merobek kaki Billy. Air mata Kris seketika keluar. Kris seakan tak percaya. kaki sahabatnya sendiri harus putus di tangannya. Darah mulai bercucuran. Rintihan billy yang kesakitan, membuat suasana semakin mencekam.

Mata pisau telah merobek, dan memotong setengah dari paha Billy. Darah segar, daging yang memerah, terpampang jelas di depan Kris.

"Gue udah nggak sanggup," ucap Kris menangis.

"Setengah lagi Kris, Tolong lakukan dengan cepat," pinta Billy.

DOR!!!

Tembakan mulai terdengar lagu, dan kali ini mulai mendekat.

"Itu pasti para geolic, bau darah gue sudah sampai ke hidung mereka." ucap Billy ketakutan.

Kris dengan cepat, menarik Dan merobek paha Billy. Darah semakin banyak, mengotori tangan dan baju Kris.

"Sedikit lagi Bill," ucap Kris

"Aaarrrggghhh!" Teriak Billy.

Kaki Billy pun putus. Kris terduduk, dengan ritme napas yang terputus-putus. Merasa sangat kelelahan secara fisik dan psikis. Ia baru saja melakukan pertolongan yang sangat psikopat. Belum lagi ditambah dengan aroma darah yang menyengat.

Billy yang kelihangan banyak darah tampak sangat lemah. Ia merasakan langsung, bagaimana kakinya dirobek tanpa dibius. Namun perlahan, mata Billy mulai tertutup

"Bill," panggil Kris khawatir.

"Cari di sekitar sini," terdengar suara seorang pria.

Kris pun lantas panik, ia dengan cepat menggendong Billy dan mengendap-endap pergi. Namun hujan yang turun sangat deras, membuat jalan sangat licin

"Terlalu beresiko, jika terus kupaksakan," ucap Kris dalam hati.

Kris berlari ke arah semak-semak, untuk bersembunyi. Dan berharap para geolic itu tak menemukan mereka.



Tragedy 66 (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang