"Kris, kayaknya gw nggak bisa lanjut," ucap Billy mengerang
"Bertahan Bill, dikit lagi," ucap Kris menyemangati
Tubuh Billy mulai pucat, dan menggigil
Kaki Billy telah putus dan terus mengeluarkan banyak darah
Billy pun di baringkan
Kris mencoba menghentikan pendarahan dengan menutup kaki Billy dengan kedua tangannya
"Bill," panggil Kris
Bibir Billy membiru, perlahan mata Billy sayup
"Bill, jangan becanda, nggak Lucu!" panggil Kris
"sampaikan maafku pada Lina," ucap Billy tersenyum
"Bill!, Billy!" panggil Kris
Mata Billy tertutup
Kris mencoba membangunkan Billy, Kris coba mengecek detak jantungnya
Namun Billy telah tiada
"Nggak mungkin, semua ini nggak mungkin," Kris tak percaya, sahabatnya telah meninggal
Linangan air mata, ikut bercampur dengan tetesan hujan
"Bill, bangun," Kris menangis, memeluk erat tubuh sahabatnya
Belum selesai dengan tubuh Billy yang terbujur kaku, tiba-tiba seseorang menembak Kris dari arah belakang. Dan mengenai lengannya.
Kris merintih kesakitan sembari memegang lengannya yang tertembak
"Bunuhlah aku," ucap Kris pasrah
"Maafkan aku," ucap si penembak
"Tak apa, cepat lakukan tugasmu," ucap Kris
Kris pun berdiri, dan berbalik mendekat ke arah penembak itu
"Cepatlah," ucap Kris sembari melangkah
"Maaf Kris," ucap si penembak yang memperlihatkan wajahnya
Kris sangat kaget, ia tak menyangka si penembak itu adalah Aldo sahabatnya
Kris sangat kaget, ia tak menyangka si penembak itu adalah Aldo sahabatnya.
"Do," panggil Kris dengan wajah tak percaya.
"Maaf Kris, gue terpaksa lakukan ini," ucap Aldo.
"Kenapa Do? Kita sahabat."
"Gue terpaksa, gue nggak sanggup terus-terusan ada di kota ini,"
"Terpaksa?" Tanya Kris kaget.
"saat lu semua berburu, markas diserang oleh para kanibal, mereka menculik gw,"
"Terus?"
"Mereka nawarin pertukaran, gue bakalan bisa pulang asalkan," Aldo terdiam.
"Asalkan apa Do?" Tanya Kris.
"Asalkan gw menyajikanmu, sebagai makan malam mereka."
"Apa?" Kris kaget. Tidak menyangka sahabatnya menjadikan nyawa sebagai alat tukar.
"Maafkan aku Kris," ucap Aldo, merasa bersalah. Namun tetap saja Aldo kembali menarik pelatuk senjatanya.
"Jangan Do!" teriak Kris sembari berlari dan memukul wajah Aldo
Aldo yang terjatuh karena pukulan Kris, segera mengambil pisau yang di selipkan di pingangnya.
"Matilah kau Kris!"
Namun Kris mampu menghindari serangan Aldo.
Keduanya tampak enggan melakukan pertarungan ini, namun, keduanya mempunyai tujuan yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragedy 66 (Complete)
Terror"Kau akan menjadi makanan favoritku" ucap si Kakek, sembari tersenyum membawa lentera