Act 5 : End of Trial

133 9 1
                                    

Ketegangan semakin meninggi di antara mereka sewaktu Kim menegaskan pernyataannya. Sho dan William hanya tersenyum melihatnya dan menyuruh Kim untuk meneruskan deduksinya. Dengan perlahan, dia mulai mencoba bertanya kepada yang lain apakah mereka merasakan hal yang menjanggal ketika memasuki ruangan tersebut. Mereka pun mulai melihat sekitar ruangan dan menyadari bahwa kondisi almari dan meja kerja terlalu rapi untuk sebuah ruangan yang tak terpakai lagi. Kim yang sependapat pun kemudian mencoba memberikan petunjuk lebih dalam.

                                “Jadi.. Bisa di bilang, inilah tempat kejadian yang sesungguhnya…”

                                “Tapi hal ini saja tak bisa untuk menghancurkan alibi si pelaku seperti yang anda ucapkan tadi” Potong Masriyan.

                                “Memang, tapi dari inilah si pelaku menggunakan triknya…” Jawab Kim.

                                “Trik..??” Bingung Stephan.

                                “Ya… Selain menjadi tempat kejadian yang sesungguhnya, ruangan ini juga menjadi trik si pelaku untuk keluar dari tempat ini…!”

                Dengan sedikit kebingungan akan kata yang di gunakan, Kim mulai menjelaskan apa yang di maksud olehnya. Alasan kenapa si pelaku bisa kabur adalah ruangan tersebut. Dan bagaimana cara pelaku kabur adalah dari kondisi ruangan tersebut. Dan untuk menghilangkan kecurigaan bagaimana dia bisa kabur, dia memasukkan trik psikologis yang membuat kita berpikir sebaliknya yaitu dengan berpikir bahwa tak ada jalan keluar di dalam ruangan ini.

                                “Tapi… Kau tak bisa mengatakan bahwa ini adalah trik kalau ternyata ini sebuah kebetulan” Tanya Cyntia.

                                “Memang, kalau kita melihat dari sisi pandang orang awam. Kondisi ruangan ini memang terlihat wajar. Tapi jika kita memakai sudut pandang yang berbeda dari setiap sisi. Maka kita bisa mengetahui maksud dari trik tersebut” Jelas Sho.

                                “Coba jelaskan maksudmu” Suruh William.

                Tanpa di suruh, Kim pun langsung menjelaskannya. Selain kondisi almari dan meja kerja yang terlihat rapi, ada satu benda yang lebih menjanggal. Yaitu bongkahan pecahan dinding yang berada di ruangan tersebut walaupun tak ada dinding yang terlihat rusak. Terlebih lagi ketika Kim meminta tolong kepada Stephan untuk memindahkan bongkahan tersebut, terlihatlah sebuah gambaran yang di temukan oleh Sho tadi. Beberapa dari mereka terlihat bingung dengan adanya gambaran itu. Apa hubungannya dengan kasus ini. Kim menjawabnya dengan mengesampingkan hal itu terlebih dahulu dan kemudian bertanya kepada mereka dari mana sebenarnya asal bongkahan tersebut. Dan ketika semua mencoba menebak, Sho berjalan ke arah almari yang ternyata ringan itu dan mendorongnya. Akhirnya semua pertanyaan itu pun terjawab sudah. Di balik almari tersebut, ada sebuah lubang di dinding yang cukup besar untuk di masuki oleh seseorang. Dan dari bentuk lubang tersebut, sama persis dengan bongkahan yang ada di lantai.

                                “Ohh.. Ternyata begitu ya.. Hmm….” Ucap Cyntia sambil mengangguk.

                                “Kalau begitu, kita bisa pastikan ini adalah tempat kejadiannya. Tapi. Bagaimana dengan perkataanmu bahwa kita bisa mengetahui si pelaku dari hal ini?” Tanya William.

                                “Itu adalah hal mudah. Dengan terbongkarnya lubang tersebut, kita bisa mengetahui siapa pelakunya dari alibi mereka” Jelas Kim.

Seven 2 :  Cursed Memories [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang