22 (Heart Attack)

976 108 12
                                    

Seperti kemaren sore ato siang gak tau, Wendy dikawal sama 2 orang penjaga. Penjaga yang kelewat ganteng dan membuat seisi sekolah -cuma yang cewe- jadi heboh.

Satu nya punya abs, play boy, sexy tapi bantet.

Satunya tegas, ganteng, cool, tapi cuek dan keras kepalanya minta ampun.

Buat Wendy, situasi seperti ini, senyum in aja ya kan?

Hari ini hari keberuntungan Wendy, tapi beda dengan 2 pengawal nya ini. Baru aja masuk koridor, mereka udah ketemu sama Seulgi. Saat nya untuk menerima hukuman.

"Halo-Wen? Tangan lo kenapa? Lutut lo juga?" kata Seulgi.

Habis sudah Jimin dan Suga yang mandi keringat dingin setengah anget.

"Jatuh kemaren, mereka tuh nabrak gue" jawab Wendy dengan menunjuk 2 orang di belakangnya.

Suga dan Jimin hanya membulatkan matanya, menghela napas, dan berharap Seulgi gak memberi hukuman terlalu keras.

"Um... Boys?  Lo berdua inget kan gue bilang apa?" Seulgi menunjukan senyuman evil.

"Engga" jawab Suga.

"Iya" jawab Jimin.

Seulgi jadi makin kesal, terlihat dari raut wajah nya yang berubah masam.

"LO INI GIMANA? KOK BISA WENDY SAMPE LUKA BEGINI? LO MAU GUE TONJOK SAMPE MATI HAH?!"

Di akhir teriakan Seulgi, emosi Suga juga meluap karena dia gak suka dibentak dan diteriaki orang lain. Tak lupa dengan auranya yang dingin nan tajam.

"Eh Nenek Lampir, gak usah teriak-teriak. Gue juga denger!" kata Suga dengan tatapan tajam serta netranya yang berwarna hitam pekat.

"Salah lo sendiri! Liat nih Wendy sampe kayak gini! Lain kali gak usah sok nganterin!" kata Seulgi melawan.

"Sok? Eh gue ini selalu jaga in Wendy, gak kayak lo! Temen gak becus!!"

"Jagain Wendy? Lo bilang jagain? Nih liat dia sam-"

"Bukannya sunbae sama unnie pacaran ya? Kok berantem gini sih?" Wendy melerai. Males mendengar Seulgi dan Suga yang bacot bikin pusing.

"Wen, lo juga ket-" mulut Seulgi langsung di bungkam sama Suga. Habis ada Jimin, ntar ketahuan.

"Wen, kita ke kelas aja. Males gue ngeliat kurcaci kayak mereka banyak bacot" kata Jimin lalu menarik tangan Wendy ke kelas.

Lagi-lagi Suga merelakan perasaanya untuk sang pujaan hati. Yang semakin sulit digapai.

"Suga, udah deh. Gue capek gini terus!" Seulgi mendengus kesal.

"Hm... Asal lo tau, gue juga males kayak gini sebenernya" kata Suga.

"Gue gak mau jadi alat lo Suga, kalo lo serius sama Wendy kejer aja! Gue tau lo gak rela Wendy sama Jimin, karena gue juga gak rela!" kata Seulgi dan langsung pergi.

Belum sempat Suga mengeluarkan kata-kata ketus nya, Seulgi udah pergi. Padahal meledek Seulgi adalah hobi nya.

---

Jimin. V
Aku balik ke kelas duluan waktu Suga dateng dan duduk bareng bangatan. Ya aku gak boleh egois, Suga memang anak bangatan jadi wajar dia gabung. Tapi karena emosi ku, aku masih gak mau ketemu sama Suga.

Aku sengaja lewat di depan kelas Seulgi, untuk terakhir kali nya aku mau bicara sama dia. Bagaimana pun aku harus move on. 2017 bentar lagi WOY!!!

Cuttie Witch; JUNGRI [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang