Cuttie Witch; JUNGRI [Complete]

40 (Problem)

Vote sebelum membaca, dan komen setelah membaca. Thx

🔮🔮🔮

Walau pun aku tau mereka berbeda, tetap saja ada bagian dalam hati ku yang berkata mereka adalah orang yang sama.

Bahkan otak ku gak bisa berhenti memikirkan Kang Yerim. Jika kau teliti, dia bukan hanya memiliki wajah yang mirip dengan Kim Yerim. Bahkan sifat, sikap, dan kepribadian mereka sama persis.

Kepala ku aja sampe penuh dengan Yeri dan gak bisa memperhatikan pengajaran dosen membosan kan yang satu ini.

Jadi, mulai kejadian makan malam saay itu aku berusaha menjauh dari Yeri. Berusaha mengurangi stres ku saat ini.

Jika kau bertanya apa yang aku lakukan saat ini,

Aku sedang menguntit.

Lebih tepatnya mengikuti gadis yang membuat ku stres sebulan ini.

Memang aku berusaha menjauhi Yeri tapi masih saja aku penasaran dengan gadis yang satu ini.

Munafik, memang. Berusaha menjauh tapi diam-diam aku memperhatikannya jauh.

Gadis itu tersenyum bersama teman-teman nya di kantin seperti biasa, bersama Somi, Doyeon, dan Yoojung.

"Hah! Ngapain"

Aku menoleh kebelakang dan melihat setan dibelakang ku. Setan? Siapa?

Ya si Yuyu, Yugyeom.

Alasan aku manggil dia setan,

1. Emang orangnya nyebelin, aku aja barusan di kagetin sama dia.

2. Mulutnya ember, jadi jangan sembarang cerita sama dia. Yang ada rahasia ku jadi trending topik di mading kampus.

3. Dia sering gonta ganti pacar kek Jimin.

4. Otak nya rada rada mesum

5. Dst...

Kalo aku ceritain, 100 lembar pun kurang.

Udh, back to story...

"Apa an sih lo gyeom!" aku mengomel.

"Lo itu, masih aja ngikutin si Yerim Yerim itu. Ato jangan-jangan lo beneran naksir ya? " ciri khas Yugyeom, yaitu senyum evil nya yang malah bikin cewek di kampus pada meleleh.

Tapi buat aku itu senyum menjijikan.

"Udah ah, lo pergi aja sono kumpul sama gebetan lo!" kata ku.

"Yang mana? Yang badan nya montok, yang fakultas dokter, ato yang mana? Gebetan gue banyak kale"

Kan aku udah bilang kalo Yugyeom itu kayak Jimin?

Plus dia rada mesum.

"Serah lo, play boy sih!" kata ku dan kembali memperhatikan Yeri yang menyendok sesendok bakso.