"Aku akan menyelesaikan semua ini oppa, aku janji kau akan keluar dari sini secepatnya. Semua ini berawal dari diriku dan aku juga yang akan menyelesaikannya. Aku janji oppa."
Benar kata orang diluar sana, bila ingin mendapatkan sesuatu memang perlu usaha kerasa dan semua itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal itulah yang dirasakan Heeseul saat ini, kenapa semua hal ini menjadi semakin rumit. Hubungannya dengan Yoochun kenapa menjadi seperti ini? Kenapa Junsu harus menyukai dirinya yang sudah jelas telah menjadi milik orang lain. Heeseul sama sekali tidak mengerti akan pemikiran Junsu.
Dan untuk kesekian kalinya Heeseul menghembuskan nafas dengan kasar, kini dia tengah duduk disebuah taman merenungkan kembali semua yang terjadi pada dirinya. Terlebih lagi sebelum dia berada ditaman ini, dia baru saja bertemu dengan Junsu dan membuat kesepakatan untuk dapat mengeluarkan Yoochun dari penjara.
#Heeseul POV#
"Heeseul-ah?" Junsu tampak begitu senang melihatku lagi. "Aku mohon maaf, tidak seharusnya aku-"
"Aku datang kesini bukan untuk membahas masalah itu, tapi aku ingin memohon padamu untuk dapat mengeluarkan Yoochun oppa dari penjara. Semua ini bukanlah salahnya, semua ini berawal dari aku dan kumohon hentikan semua kegilaanmu." Kataku memotong perkataannya.
"Kenapa aku harus melakukan hal itu?" dia berjalan mendekati diriku dan kini berdiri tepat dihadapanku. "Aku sama sekali tidak berniat untuk membebaskan orang itu dari penjara, dia memang pantas berada disana. Kau bisa lihat sendiri, kalau dia sudah melakukan tindakan kriminal padaku."
Mataku menatap wajah Junsu, masih ada sedikit luka lebam dipinggir bibirnya. Pasti rasanya sakit sekali. Aku langsung memalingkan pandanganku padanya. "Tapi dia tidak bersalah, dia tidak melakukannya seperti tuduhanmu. Terlebih dia sama sekali tidak memplagiat lagu yang kau klaim sebagai lagu ciptaanmu."
"Jadi dia bicara juga akhirnya." Junsu perlahan menjauh dari diriku, dapat ku lihat senyum tipis menyeramkan itu dari ekor mataku. "Dan kau percaya semua hal itu?"
"Tentu saja aku percaya." Jawabku dengan mantap.
"Hahaha." Junsu tertawa keras. "Kau percaya padanya setelah semua hal yang dilakukan padamu? Apa kau bisa dengan mudahnya diperdaya seperti ini? apa kau tidak ingat bagaimana dirinya menyembunyikan semua yang dia alami selama ini? apa dengan seperti itu dia masih bisa dipercaya? Bagaimana kau bisa dengan mudahnya kau menilai orang?"
Aku terdiam, perkataan Junsu benar-benar menusuk langsung kedalam hatiku. Dia benar, tapi aku percaya dengan hatiku. Yoochun oppa yang ku kenal selama ini tidak mungkin melakukan semua hal itu, walaupun benar dia melakukan tindakan kekerasan mungkin hal itu karena sikap Junsu yang memang sudah di luar batas.
"Aku tidak perlu ceramahmu tentang bagaimana aku menilai orang lain, aku hanya perlu kau untuk membebaskan Yoochun oppa dari penjara. Tolong cabut semua tuntutanmu dan biarkan dia bebas." Pintaku padanya lagi.
"Membebaskannya masalah mudah bagiku, tapi semua itu tidaklah gratis. Aku sudah banyak kehilangan waktuku bersamamu setelah kejadian waktu itu dan aku ingin seluruh waktu itu dibayar, Heeseul-ah." Aku menatapnya bingung, apa maksud semuanya itu.
"Aku ingin kau menghabiskan sisa waktu hidupmu bersamaku, aku ingin kau menjadi milikku seutuhnya." Junsu mendekat dan memberlai rambutku. Dapat aku rasakan deru nafasnya yang menghembus perlahan di pipiku. "Jika kau mau, maka sekarang juga aku akan membebaskan orang bodoh itu untukmu. Bagaimana? Ini mudah bukan?"
"Jauhkan tanganmu, aku sama sekali tidak sudi bersama dengan dirimu." Aku menghempaskan tangannya yang tadi membelai rambutku.
"Wow, wow.." dengan gaya sombongnya Junsu mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan mundur beberapa langkah. "Kau memang tidak mudah didapakan Heeseul-ah. Baiklah kalau begitu, kita buat kesepakatan saja, bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY [END]
RomanceSaat hati manusia saling menyukai satu sama lain, saat itu cinta mulai tumbuh. Tidak peduli jika orang yang dicintai itu sudah memiliki pilihannya dan tidak peduli jika harus saling merasakan sakit karena kebodohan dan kebohongan, saat cinta menyapa...