#JUNSU POV#
Hari ini sangat indah, cuaca yang bagus untuk melihat langit di pagi hari. Begitu biru dengan awan putih yang menghiasinya. Beberapa menit lalu aku terjaga dari tidur indah tadi malam. Dan kini sang surya sudah kembali membuatku terjaga. Disela dudukku diatas ranjang yang empuk ini tidak ku sangka aku merasa merindukan seseorang, teriknya matahari di hari ini mengingatkanku saat pertama kali aku bertemu seseorang yang membuat jantung ini berdetak kencang manakala dia ada di dekatku. Entah mengapa demikian terkadang membayangkan wajah dan saat menyebutkan namanya saja sudah membuat diriku mabuk dalam pesona indah pribadinya.
Dia tidak begitu rupawan, namun aku menyukainya. Dirinya yang sangat sederhana membuatku tergila-gila tiap kali mengingatnya. Bahkan aroma tubuhnya pun bisa membuatku dimabuk kepayang. Dia gadis yang menyelamatkan diriku tempo hari dari kejaran para fans-ku. Disaat jantung ini berdebar dan udara yang berhembus dari mulutku tampak begitu cepat tanpa sengaja tubuh kami berbenturan satu sama lain.
Sakit.
Itu sebuah kata yang bisa mengkhiaskan segalanya. Perasaan itulah yang pertana kali kami berdua rasakan. Dia meringis begitu pula dengan diriku, namun aku lebih dahulu bangkit berdiri.
"aish!! Pagi-pagi sudah sial aku ini."
"hey nona. Kalau jalan lihat-lihat makanya. Matamu itu ditauh dimana,eoh??" omelku padanya. "aish.. Bajuku! " keluhku.
"mwo??" dia mendongak melihatku. "ya!! Yang seharusnya berkata seperti itu aku, bukan kau!!" dengan refleks dia menjitak kepalaku.
"aww.. Kenapa kau menjitakku?" ucapku sambil mengelus kepala.
"rasakan. Itu sebagai hukumanmu sudah menabrak orang dan tidak mau minta maaf."
Aku sudah hampir kembali melontarkan kekesalanku padanya tapi aku rasa dia kesialan yang dia alami kini mengenai diriku. Suara yang begitu mengganggu itu kembali masuk kedalam pendengaranku. Sial!! Aku bemar-benar sial hari ini. Ini semua akibat dari fans yang mengenali diriku saat aku berada di salah satu pusat pertokoan. Aku memang sengaja datang kesana, tadinya ingin bersenang-senang tapi nyatanya aku malah harus kejar-kejaran seperti ini. Aku benci rasanya jadi artis.
Oupzz!!
Apa aku belum cerita tentang diriku? Ohh come on!! Masa kalian tidak tahu siapa diriku?? Ahh baiklah aku akan perkenalkan siapa diriku. Namaku junsu, kim junsu. Bagaimana sudah kenal kan siapa diriku?? Eh mworago?? Masih tidak kenal? Huh.. Araso. Aku xiah junsu. Apa sudah kenal?? Yupz benar aku adalah seorang penyanyi sekaligus artis. Aku tahu diriku ini memang sangat terkenal di kalangan remaja masa kini. Mereka menggilai diriku, sudah biasa bagiku di kejar-kejar fans tapi dengan catatan ada beberapa bodyguard yang menjagaku tidak seperti sekarang, aku sendirian dan tidak tahu harus berlari kearah mana. Kalau aku mengambil arah yang salah maka tamatlah riwayatku.
"ya!!"
Dia menjerit saat aku tarik tangannya. Kami berlari bersama beberpa meter didepan fans. Jujur saja aku tidak tahu kemana arah jalan yang aku lalui ini, yang aku tahu aku harus menjauh sejauh-jauhnya dari para fans yang mengejarku itu. Aku tidak ingin jadi 'mangsa' mereka saat ini. Ohh.. Ingin rasanya aku berubah jadi rakyat jelata saat ini.
"ya!! Kau ini siapa,eoh??" tanyanya disela lari kami.
"kau ini penjahat ya??" dia kembali bertanya.
"ya!! Mau dibawa kemana aku?? Kau ini siapa, hah??"
Aku berhenti seketika. Sepatu yang aku pakai rasanya berdecit karena beradu dengan aspal jalanan. Aku menatap dirinya yang sedang mengatur nafasnya. Terlihat jelas nafasnya begitu memburu. Sama persis seperti yang aku raskan hanya satu yang berbeda. Kini aku merasa kesal dengan dirinya. Seenaknya saja dia bilang kalau aku ini penjahat. Memangnya ada penjahat seimut diriku??
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY [END]
RomantizmSaat hati manusia saling menyukai satu sama lain, saat itu cinta mulai tumbuh. Tidak peduli jika orang yang dicintai itu sudah memiliki pilihannya dan tidak peduli jika harus saling merasakan sakit karena kebodohan dan kebohongan, saat cinta menyapa...