Chapter 3

6 1 0
                                    

#YOOCHUN POV#

Kerjasamaku dengan orang baru ini berjalan dengan lancar bahkan bisa dibilang sangat lancar. Semuanya seperti yang sudah aku bayangkan. Ini bagaikan impian yang menjadi sebuah kenyataan. Dia benar-benar partner yang hebat. Suaranya yang merdu mampu membuat aku yang notabennya hanya penyanyi caffe ini mengaguminya.

Pembicaraan kami waktu bertemu di caffe beberapa waktu lalu membuahkan hasil yang sangat membuatku tidak bias berhenti mengucap terima kasih pada Tuhan. Kini pekerjaanku bukan hanya seorang mahasiswa biasa yang bekerja sampingan di caffe dengan mengeluarkan suara saja, kini aku sedang bekerjasama dengan seorang yang popular. Dia artis yang sedang di kagumi semua orang saat ini. Para gadis-gadis tentu saja kenal akan dirinya. Dialah Kim Junsu sang superstar itu.

Dia menyukai beberapa karyaku dan kini kami sedang menggarap lagu baru untuk album barunya. Sungguh tidak dapat kusangga semuanya bias begini, sampai detik ini pun aku masih tidak menyangka akan semuanya. Sebuah kesempatan emas yang jarang bias di dapatkan orang malah menghampiri diriku begitu saja. Aaahh aku sungguh bersyukur atas semuanya, terutama dengan pemilik caffe tempat ku bernaung selama ini. Jaejoong hyung memang yang terbaik.

Aku tidak pernah menyangka kalau orang yang aku anggap 'kelewat' cerewet bagai perempuan itu mengenal artis yang begitu baik macam Junsu. Dialah orang yang paling berjasa atas semua hal yang aku dapatkan saat ini. Dia yang mereferensikan diriku yang hanya penyanyi caffe ini kepada Junsu. Entah apa yang dia pikirkan sampai melakukan hal ini padaku, tapi untuk sekian kalinya aku tidak akan pernah bosan untuk mensyukurinya.

Awalnya aku berfikiran akan dijadikan sebagai seorang penyanyi, sebab Jaejoong hyung bilang bahwa temannya itu adalah seorang produser. Tapi nyatanya kini aku malah di pekerjakan sebagai seorang penulis lagu juga pengarah musik untuk 'sang produser' teman Jaejoong hyung itu. Tapi taka pa itu semua juga berhubungan dengan kesukaanku. Walaupun suaraku tidak bisa dinikmati banyak orang di luar sana namun aku masih bisa bernyanyi untuk dirinya, kekasihku Heeseul.

Thanks All.

___

"Sepertinya minggu ini aku tidak bisa ketempatmu dulu, pekerjaan disini masih banyak." Ucapku pada Heeseul di telepon. "ku harap kau mau mengerti."

Biip.

Hubungan itu putus, aku rasa dia marah padaku. Mau bagaimana lagi, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini begitu saja. Aku baru memulainya, aku harus serius dan setulus hati mengerjakannya. Aku sudah terikat kontrak dengan agensinya.

"Hyung!!" Junsu memanggilku.

"Eoh." Aku membalikkan tubuhku.

"Sedang apa disini?" tanyanya.

Aku hanya menunjukkan ponselku padanya. Dia menganggukkan kepala seraya mengerti akan maksudku lalu berjalan kembali mendekatiku dan merangkul bahuku.

"Kau merindukan pacarmu itu ya?" godanya.

Aku tersenyum. "Iya. Aku merindukannya. Sangat." Ucapkku sedikit menerawang. "Tapi sepertinya dia sedang marah padaku."

"Eh, waeyo?"

"Ani, hanya masalah biasa. Nanti juga dia baikan sendiri." Ucapku enteng.

"Ohh.. yasudah. Kita lanjut lagi yang tadi. Aku masih butuh bimbinganmu."

Aku dan Junsu pun akhirnya kembali kedalam ruang rekaman. Pekerjaan ini memang sungguh melelahkan. Karena memerlukan waktu yang cukup lama bahkan untuk merampung satu lagu saja bisa sampai berhari-hari. Dan waktu yang kami gunakan kadang tidak menentu. Bisa sampai subuh tiba kami baru bisa istirahat.

LOVE STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang