with luke

623 140 11
                                    

Neva mempercepat langkahnya menuju toko buku milik tantenya dan segera bersiap siap untuk bekerja.

"Hey Nev!"

Neva menoleh dan melihat lelaki pirang berdiri di dekat rak buku.
"Ngapain luke? Ganggu gue aja lu." Kata Neva acuh. Ia tidak berniat sinis kepada luke. Tapi hari ini dia sangat lelah. Ralat, sangat sangat lelah.

"Ih jutek amat." Rengek luke dan menghampiri Neva. Ia menunjuk sesuatu didekat pintu masuk, membuat Neva penasaran. Neva pun menoleh untuk melihat sesuatu tersebut.

"Customers is a king." Eja Luke lalu tersenyum puas.

Neva memutar bola matanya, tapi lagi lagi mendapat protesan dari luke. "Puter aja Nev terus sampe copot." Kata luke sebal.

"Iya luke iya," Neva menarik nafasnya dan mulai berbicara lembut pada luke. "Can i help you sir?" Tanya Neva.

Luke mengangguk semangat. "YES! OF COURSE. SO MANY THINGS THAT YOU MUST HELP!"

Sebelum Neva protes akan teriakan Luke yang hampir membuat semua orang yang ada ditoko buku melihat mereka sinis, Luke langsung menarik Neva keluar dari toko tersebut.

Neva melepas gandengan tangan luke paksa. "What the fuck, Luke?! Gue lagi kerja, bego!"

Luke tersenyum nakal. "Gue udah ijin ke tante Leila buat minjem elo buat semalem." Lalu pria pirang itu mengerling.

Neva menelan ludahnya, gak mungkin kan sahabat gue psycho? Pikir Neva.

"Jijik lo, njing!" Kata Neva berusaha menjauh dari luke

Tapi Luke malah menarik Neva dan semakin jauh mengajak Neva jalan. Saat sampai di parkiran, luke membawa Neva masuk kedalam mobilnya.

"Luke sumpah lu gak psycho kan?" Tanya Neva takut takut saat ia sudah duduk rapih di dalam mobil

Luke menyipitkan matanya. "Iya gue psycho!" Jawab luke mantap lalu mulai menjalankan mobilnya.

Mata Neva terbelalak. Lalu dia reflek untuk teriak. "ANJIR, TOLONG WOY TEMEN GUE—"

Luke memberhentikan mobilnya dan membekap mulut Neva cepat cepat. Sebelum orang orang mengira bahwa luke benar benar gila. Luke pun menarik wajah Neva untuk melihat wajahnya.

"Liat muka gue. Emang ada tampang tampang psycho apa?" Tanya luke sambil menatap Neva lekat. Neva menelan ludahnya lalu menggeleng.

"Masa muka cimit cimit kek gue dibilang gila." Kata Luke manyun.

Neva tertawa. "Terserah jidat lu."

"Nah, yaudah. Masa lu percaya gitu aja sih?" Luke memasang wajah sebal.

Neva menundukan wajahnya. "Iya luke. Maap elah. Kan gue panik aja gitu."

Seketika dagu Neva di angkat oleh luke. Agar iris coklat Neva dapat bertemu dengan iris biru luke yang indah.

"Don't always say sorry, princess. Because i never can be mad with you."

yha. maap ya belom ada Caneva moments
btw gue gatau apa faedahnya nih chap:(

toko buku • calumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang