gosip, dilabrak

574 113 31
                                    

mau ngasih tau aja, entar ada drama

Michael yang duduk disebelah Calum sedari tadi tak berhenti mencecari Calum dengan banyak pertanyaan.

"Kenapa lu bisa berangkat sama dia?"

"Kok dia mau berangkat ama lu sih?"

"Lu pdktin yakk??? Sejak kapan begoo?"

"Atau lu ama dia taken?!"

"Lu jadiin dia mainan lu jugaa??"

"KAN DAH GUE BILANG TOBAT NAPAAAA!"

Calum menyumpal mulut Michael dengan kentang goreng yang banyak. Membuat Michael ingin marah, namun karena kentang itu enak, maka ia lebih milih menikmati kentangnya.

"Now, explain to me, Cal." Kata Michael setelah menguyah kentangnya.

Calum mengacak acak rambut nya. "Jelasin paan sih, sat??"

Michael minum sprite nya. "Kenapa lo bisa berangkat sama Geneva? Geneva adriana?"

Calum menghela nafasnya. "She's Keenan's sister."

Setelah calum berbicara, mata michael terbelalak dan dia speechless.

Disisi lainnya, Neva juga dicecari pertanyaan oleh Feta. Sampai sampai, telinganya seakan mati rasa.

"NEVAAA, YOU SHOULD TELL ME! ANAK SATU KAMPUS NGOMONGIN TENTANG ITUUUU."

Neva menghela nafasnya. "Calum itu anaknya temen nyokap. Makanya kenal, dan gue sebenernya kenal sama kakaknya bukan sama dia. Hey it's been a while. Jelas aja gue lupa, udah hampir 15 tahun." Ujar Neva tanpa jeda.

Feta mengangguk anggukan kepalanya. "Terus kok lo bisa cuma kenal sama kakaknya?"

Neva berujar lagi. "Pas gue masih di Jakarta. Calum itu di Malang. Dan pas gue ke jogja, calum balik. Makanya gue ama dia ga pernah kenal." Ia mengetahui semua nya itu karena Mali nya sudah menjelaskan padanya tengah malam kemarin.

Dan Neva juga sempat marah kepada mamanya karena tidak mengingat kan pada nya.

"Ohh, i see, Nev. Dan gue harap lo juga harus jaga jarak sama dia. Karena, Diva udah liat lu bedua berangkat bareng tadi pagi."

Neva mengusap wajahnya kasar setelah mendengar perkataan Feta.

Feta dan Neva sedang berjalan beriringan. Rencana nya mereka akan pergi ke apartemen Neva untuk mengerjakan tugas bersama.

Tapi belum sempat keluar dari area kampus. Neva dijegat oleh sekelompok genk wanita.

"Geneva Adriana," panggil wanita yang berada dipaling depan sambil menampilkan senyum liciknya. Dengan pakaian seksinya. Neva asumsikan dia adalah Diva—calum's ex-

"Step back, Diva! Lo gausah main hakim sendiri deh!" Feta berdiri di depan Neva dan menghalangi Diva.

Dia tertawa remeh. "Lo siapa ya? Lo gak bisa ngatur ngatur gue!" Bentak Diva. "Girls, take this stupid chick away." Dan dengan itu, antek antek Diva membawa Feta pergi secara paksa. Anehnya mengapa koridor kampus ini menjadi sepi sekali? Karena disini benar benar hanya ada Neva dan Diva.

"Mau lo apa ya?" Tanya Neva sans.

Diva memutar bola matanya. "Gausah sok gatau apa apa ya. Maksud lo apa sih ngegebet calum? Lo mau jadi tenar, hah?!" Cecar Diva lalu menjambak rambut Neva.

Jambakan Diva membuat Neva meringis. Dia bisa aja nendang cewe sok ini dengan jurus wing-chun nya. Tapi dia gamau nyari masalah lebih lagi. Dan kalo dia milih buat jelasin, emang nih setan satu bakal percaya?

"Inget ya lo tuh gak ada apa apa nya. So stay away from my Calum!" Kata Diva keras keras.

Neva menyentak tangan gadis yang menjambak rambut nya itu. "Kalo gatau apa apa tolong jangan fitnah ya. Gue tau lo kaya, tapi lo gak punya attitude, Bitch!"

Amarah Diva naik ke ubun ubun, dan dia siap melayangkan tamparan ke pipi Neva. Tapi tangannya ditahan oleh seseorang.

Diva menoleh dan melihat Calum dengan wajah dinginnya.

"Mau ngapain, Div? Doyan banget nampar cewe yang deket sama gue? Emang lo pikir lo siapa gue?" Kata Calum lalu melepaskan tangan Diva.

Diva menganga. Harga dirinya sudah hancur. "Cal! Lo tuh gatau perasa—"

"Gue gamau tau, Div. Karena lo juga gamau tau kan perasaan orang 'kan?" Calum memotong ucapan Diva, dan menarik Neva menjauh dari jelmaan medusa itu. Diva hanya terdiam dan menyimpan rasa kesalnya.

Neva melepas gandengan tangan Calum. "Maksud lo apa sih? Lo ga punya hati banget coba ngomong ke dia begitu."

Bagi Neva, Diva memang kelewat batas. Tapi perlakuan Calum itu layaknya tidak menghargai perempuan. Neva tidak mengelak kalau Diva harus di kasih pelajaran, namun tidak seperti yang calum lalukan barusan.

Calum gak ngejawab pertanyaan Neva. Dia nyuruh Neva masuk ke mobilnya. Dan di dalam mobil Neva kembali mencecar Calum.

"Heh lo gak tuli kan? Jawab gue dong! Kenapa lo gitu ke dia? Lu ga liat dia ancur? Sumpah lo manusia apa batu sih? Gak punya perasaan tau gak—"

Calum mengerem mobil nya secara mendadak karena didepannya ada lampu merah. Membuat Neva bersyukur karena ia telah memakai sabuk pengaman, kalau tidak bisa bisa jidatnya sudah dicium dashboard.

Caluk mendengus. "Mulai besok lo jadi pacar gue."

Neva kaget dan berteriak. "APAA?! GAK GAK GAK. OGAH BANGET GUE!"

Calum ngeliat Neva sebentar. "Gue ga nerima penolakan. Gue jemput lo besok."

Dan Neva tau, mau sebagaimana dia menolak. Akhirnya akan sama. Susah dibantah.

DRAMA AS FUCK!

toko buku • calumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang