calum

939 184 23
                                    

20th April 2017

Calum memasuki area toko buku bergaya klasik itu dengan membawa gelas kertas berisi cappucino ditangan nya. Dia mengitari toko buku untuk mencari cari novel yang di inginkan oleh saudarinya.

"Astaga. Apa sih judulnya tadi?" Calum berujar sambil menggaruk garuk kepalanya frustasi.

"Excuse me Sir? Can i help you?"

Calum menoleh dan melihat gadis berpakain hitam dan putih di sampingnya itu.

"Uh-eh iya. Gue nyari novel yang judulnya—" Calum berhenti berbicara. Dia benar benar lupa apa judulnya. Yang ia ingat hanya cover nya biru dan karya Tere Liye

"Intinya cover biru, trus itu story by Tere Liye."

Gadis itu tersenyum kecil. "Mungkin yang anda maksud novel Hujan tuan." Katanya sambil mengambil satu novel bercover biru itu di rak. "Yang ini bukan?"

Calum mengangguk angguk. "Nahh iya tuh yang ini. Thanks ya." Gadis itu mengangguk dan beranjak pergi menghampiri pembeli buku yang lainnya.

Calum memperhatikan gadis itu sebentar. Menurut yang ia lihat, sepertinya gadis barusan seumuran dengannya. Tapi kenapa ia bekerja keras seperti ini? Tak mau terlalu berurusan, Calum pun segera beralih ke kasir.

"Ini saja tuan?" Tanya wanita paru baya tersebut.

"Iya, itu aja."

Setelah selesai membayarnya. Calum pun segera keluar dari are toko buku tersebut dan pulang ke rumahnya. Tapi sebelum pulang ke rumahnya Calum mendapatkan pesan dari temannya.

Mike
come to my house, now!
ada mantan lo ngamuk ngamuk, anjeng!

Calum mengeryit "Hah? Lah ngapa dah si Diva?" Tanya Calum pada diri nya sendiri lalu segera menaiki sepeda motornya menuju rumah michael.

"GUE GAK PERCAYA! LU NYEMBUNYIIN CALUM KAN?" Teriak Diva keras keras. Membuat hampir tetangga tetangga Michael protes. Untung saja seluruh anggota keluarga nya sedang liburan di Bali, jadi aman aman saja jika gadis gila ini datang.

Michael berujar santai. "Noh pujaan hati lu." Lalu menunjuk seseorang dibelakang Diva.

Diva segera membalikan badannya, dan melihat Calum yang baru saja melepas helm hitamnya. Diva cepat cepat menghampiri Calum dan memeluknya.

"I know you still in love with me, Cal." Kata Diva dengan percaya diri.

Calum menghela nafasnya dan melepaskan pelukan Diva. Membuat mata Diva membulat.

"W-what.."

"Gue udah cukup Div. Ini udah selesai." Ucap Calum final. Dan turun dari motornya.

Diva memandang Calum penuh kekecewaan. Dan dalam sedetik, Diva sudah pergi menjauhi kediaman Michael.

"Ya Tuhan. Aturan lu lebih cepet datengnya, Cal. Gue hampir budeg denger dia ngoceh." Gerutu Michael saat Calum memasuki rumahnya.

Calum terkekeh. "Pantes dijulukin nenek lampir ya dia."

Teringat akan sesuatu, Michael pun menghampiri Calum yang sudah duduk manis di sofa ruang tamu rumah Michael, dengan sekaleng coca cola ditangannya.

Michael ikut duduk disamping Calum. Dan melihat sahabatnya yang menatap kosong acara tv yang diputar.

"Cal, sampe kapan lu mau ngelampiasin gamon lu ke cewe cewe ga bersalah gini?" Tanya Michael serius.

Calum tertawa pahit. "Sampe dia balik mike."

udh cal ama gue aja hehe

toko buku • calumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang