So Hurt

341 33 0
                                    

Joy POV

Bagaimana dia ada disini, bagaimana bisa dengan mudahnya dia memelukku seperti ini? Tidakkah dia kasihan melihatku begitu terluka seperti ini.

"Oppa, kita pulang naik ojek aja ya. Aku ngerasa pusing nih"

"iya sayang, oppa panggilin taksi bentar ya kamu tunggu sini aja"

"oppa langsung ke kantor aja aku bisa pulang sendiri"

"enggak kamu harus pulang sama oppa, aku takut kamu kenapa-kenapa"

"terserah oppa deh" dan dia tiba-tiba mencium keningku. Hah? Apa yang dia lakukan. Apa dia sudah gila

"udah yuk pulang. Keburu sore kamu belum minum obat juga"

Karena jarak rumah dan mall sangat dekat jadi aku sampai di rumah dengan cepat. Aku hanya ingin menjauh berusaha bersembunyi dari cinta yang dulu sangat indah namun aku juga tak munafik aku begitu merindukan sosok itu. Wajah itu sekarang sungguh buruk dengan tampilan acak-acakan.

Tanpa parfum aroma maskulin dulu, tanpa gel rambut, rambut sedikit panjang, dan wajah yang terlihat sangat kurang tidur. Apakah semenyakitkan itu kehilangan aku? Aku sedih meninggalkan kamu. Tapi aku juga tak sanggup untuk melihat wajahmu apalagi memaafkanmu.

Rasanya seperti dihantam beribu-ribu batu ketika kau mengucapkan kata yang paling aku takuti. "wanita murahan" bagaimana bisa kata-kata itu keluar dari mulut manismu. Bagaimana bisa kamu tidak berfikir bagaimana sulitnya menjadi aku dulu.

Oh chanyeol ku mohon janganlah datang ke dalam hidupku lagi. Aku sangat takut dan perih sekarang ini sampai rasanya sulit bernafas. Apa yang bisa aku lakukan untuk hubungan yang pada dasarnya sudah hancur

Alunan lagu geisha-pergi saja bagaikan hatiku yang bersuara. Oh bagaimana tidak lirik lagu yang sangat menyakitkan suara yang tersendu-sendu seperti jeritan hati dan fikiranku kala aku harus pergi membohongi hati dan jiwaku.

"please, she is my mine. Don't come back again" apa maksud omongan sehun oppa

"dia pacar gue, dan lo cowok sialan gak berhak ngaku-ngaku dia milik lo. JOY SAYANG KELUAR KITA BALIK KE SEOUL"
"kamu siapa? Maaf jangan ganggu sooyoung lagi. Dia terkena trauma yang sangat buruk" itu suara dokter johan aku mengenal suara itu. Dokter pribadi sehun oppa yang udah anggep aku kayak anak dia karna aku mirip sama anaknya yang udah meninggal 2 tahun yang lalu

"aku mohon suruh joy keluar, aku cuma ingin lihat wajah dia sebentar aja"

"untuk apa kamu ingin melihatku lagi" ku putuskan untuk keluar walau tak sedikitpun aku melihat wajah itu

"aku sm sulli gak ada hubungan apa-apa dia hanya masa laluku. Dan anak itu bukan anakku dia anak pacar sulli setelah putus denganku. Kumohon percaya padaku"

"maaf, Cuma maaf yang bisa aku ucapin sekarang. Begitu banyak hal yang menyakitkan selain itu chanyeol. Tidakkah kamu berfikir bahwa aku sangat terluka? Ingatkah kamu berapa kali kamu nyakitin aku. Aku lelah kumohon pulanglah dan lanjutkan hidupmu. Ini sudah berakhir dan bagaimana kamu bisa bilang dia bukan anakmu sedangkan wajahnya bahkan sifatnya sangat mirip denganmu chanyeol. Apa kamu mau dia hidup tanpa ayah"

kepalaku pusing mataku berkunang-kunang dan kenapa rasanya hidungku basah. Oh tuhan rasanya sangat sakit aku mohon jangan di depan dia aku tak ingin dia tetap disini

"sayang hidungmu berdarah, joy sayang kamu kenapa" aku sudah tak bisa mengingat lagi. Kesadaranku mulai hilang yang aku dengar hanya suara sehun oppa, dokter johan dan tangisan chanyeil

"sehun bawa sooyoung ke mobil cepat kita harus ke rumah sakit. Keadaan dia makin parah. Anakku bertahanlah. Kamu pergi dari sini dan jangan ganggu hidup sooyoung lagi"

Joy's Story Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang