"Gemma Althea Bratayuda, will you marry me?"
Gemma terdiam. Benar-benar terdiam. Pikirannya seakan terbang entah ke mana saat Al menanyakan pertanyaan itu.
Memang selama ini dia menantikan Al untuk berkomitmen dengannya. Tapi, sebagai kekasih. Bukan tiba-tiba ditodong menjadi istri!
Mikir apa, sih, si Al itu? Ngomong cinta aja masih gagu. Kenapa mendadak minta janji sehidup semati begini?
"Gem ... Gemgem! Kok bengong? Jawab dulu, sih. Pegel, kan, lama-lama berlutut gini!" tegur Al.
Gemma tersadar, melotot ke arah Al kemudian menepuk kening Al kencang sampai dia terhuyung dan hampir jatuh.
"Dihhh ... KDRT sama calon laki!" gerutu Al sebal.
"Calon laki kepala loe pitak!" jerit Gemma nyaris histeris.
"Ya ampun, Gemgem. Padahal gue serius dari tadi. Nikah sama gue, yuk! Gue janji bakal jagain loe, setia sama loe, belanjain semua kebutuhan loe. Selama loe gak minta tas branded sama sepatu mahal tiap bulan. Gue jatah tiga bulan sekali aja, ya. Loe udah kebanyakan tas sama sepatu!
I'm gonna build a house for you. Boleh loe yang design, deh, biar sesuai sama keinginan loe. Tapi, gratis ya ... kan nanti kita tempatin bareng. Terus, gue mau rumahnya kita isi sama anak yang banyak. Gue mau punya empat anak. Dua cewek, dua cowok. Gue jamin mereka akan ganteng dan cantik. Wong, bapaknya aja ganteng gini!
I wanna spend the rest of my life with you, holding your hand until we get old. Gemma Althea, jadi istrinya Aldebaran ya ... Please, say I do."
Air mata mulai membuat mata Gemma berkabut. Al berengsek! Bagaimana mungkin dia bisa berkata 'tidak' saat makhluk astral yang berlutut di hadapannya mendadak berkata manis seperti itu.
"Oke, gue yang design, tapi loe kudu bayar!" jawab Gemma yang air matanya mulai menetes satu persatu.
Al tertawa, melompat berdiri dan memeluk Gemma erat.
"Loe gak bisa ngelamar lebih manis lagi, ya, Al? Pake musik, kek, candle light dinner, kek. Masa begini doang. Mana ujung-ujungnya, gue disuruh masak itu kembang kol!" protes Gemma.
"Loe tau gue gak bisa romantis. I don't know how to flirt, Gem. So, I'm going to stares at you until you marry me."
"Al, bego!" ucap Gemma sambil memukul bahu Al yang masih memeluknya erat.
"So, it means, yes?" tanya Al lagi saat dia melepaskan pelukannya dan menatap mata Gemma.
Gemma menyeka air matanya yang luruh kemudian tersenyum dan mengangguk. "Yes, I do ...."
Al kembali memeluk Gemma. "Thank you ... Calon istrinya, Al" bisik Al di telinga Gemma. Al mengusap bibirnya sepanjang rahang Gemma perlahan, mulai dari telinga ke dagu, berulang kali sehingga Gemma gemetar. Saat bibir Al berhenti di sudut bibirnya, pria itu berbisik. "Boleh minta cium?"
Lutut Gemma serasa berubah menjadi agar-agar yang tak sanggup menopang bobotnya. Dia lemas seketika. Padahal ini jelas bukan ciuman pertama Gemma. Dia sering berciuman dengan mantan-mantannya sebelumnya.
"Yya...aa," jawab Gemma dengan suara bergetar dan merasa luar biasa konyol. Kenapa dia bisa gemetaran hanya karena pertanyaan Al? 'For God sake!! It's just a kiss, Gem!' rutuk Gemma dalam hati namun hal apa pun yang berkecamuk di pikirannya mendadak hilang saat bibir Al menekan bibirnya, lembut.
----------
Apa yang terjadi jika kamu menahan hasratmu selama tiga tahun kemudian melepaskannya begitu saja?

KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Days With Al (Sequel)
RomanceAl dan Gemma... Ah, sudahlah. Ini hanya cerita sederhana dari pria yang mahir bersumpah-serapah bertemu dengan lawannya. Wanita matre bertemu pria perhitungan. Pria yang tak suka komitmen bertemu dengan wanita yang membuatnya gila. Ya, hanya cerita...