Mengurus dokumen, perencanaan pesta, dan segala tetek-bengeknya bagi Al adalah sebuah bencana. Dia tak pernah menyangka, ingin mengikat janji sehidup-semati saja bisa serumit ini. Gemma sudah menjelma serupa beruang kutub di masa kekurangan makanan. Galak dan jauh lebih sangar di kala lapar.
Hampir setiap hari mereka tak henti-hentinya mendiskusikan detail pernikahan. Mulai dari bunga, makanan, undangan, pengaturan tempat duduk, dan hal-hal yang menurut Al tak penting. Bukankah yang paling penting adalah disahkan oleh negara? Detail lain hanya pelengkap saja yang bisa diatur oleh EO yang mereka sewa. Untuk apa dia membayar mereka mahal jika hasilnya kacau?
Sayangnya, si calon istri pilihannya ini adalah seorang perfeksionis yang ingin terlibat dalam segala hal saat seharusnya dia duduk-duduk santai ke spa, luluran sampai mulus dan harum jika Al endus. Mencoba perawatan ratus dan minum jamu pengantin agar keset.
Baru sebulan lalu Al merasa lega saat Gemma terbang ke New York menemui Zeta selama tiga hari untuk memesan gaun yang harganya membuat mata Al hampir copot saat melihat tagihan $50.000,-!!! Al pasti harus berjalan extra hati-hati di sebelah Gemma nanti. Jangan sampai dia menginjak gaun seharga rumah sederhana tersebut. Dia bahkan menyesal hanya dengan memikirkan biaya loundry-nya saja.
Untung saja kakaknya bersedia membayarkan gaun pilihan Gemma itu sebagai hadiah pernikahan. Punya kakak kaya raya memang menyenangkan. Al saja hampir meminta AJ membantunya untuk ikut mengisi rumah Al dengan perabot baru jika rumahnya sudah jadi, namun, hal itu dibatalkan saat mata kakaknya mendelik marah.
Dalam mengurus pernikahan ini, Al memang mendapat banyak bantuan selain dari AJ dan juga dari orang tua serta calon mertuanya. Jadi, soal biaya, Al tak perlu ambil pusing. Dia tinggal fokus pada pembangunan rumahnya saja yang ternyata menghabiskan biaya yang tak sedikit. Tapi, melihat hasilnya, Al tidak menyesal. Calon istrinya memang hebat dalam membuat design. Rumahnya terasa nyaman dan hangat. Apa lagi jika dia membayangkan rumah mereka akan diisi banyak tawa dan berharap dalam waktu dekat, akan ada anak-anak yang berlarian ke sana-kemari, atau meminta Al mengajarkan berenang di kolam midi mereka.
"Al, loe pilih yang mana?" tanya Gemma sambil meyodorkan tiga buah contoh undangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Days With Al (Sequel)
RomanceAl dan Gemma... Ah, sudahlah. Ini hanya cerita sederhana dari pria yang mahir bersumpah-serapah bertemu dengan lawannya. Wanita matre bertemu pria perhitungan. Pria yang tak suka komitmen bertemu dengan wanita yang membuatnya gila. Ya, hanya cerita...